BlackBerry Pertama Dirilis 18 Tahun Lalu, Bukan Smartphone

- Hari ini, 18 tahun yang lalu, tepatnya 19 Januari 1999, perangkat BlackBerry pertama diperkenalkan ke publik oleh perusahaan yang saat itu menyandang nama Research In Motion (RIM).
Penyematan nama BlackBerry sendiri oleh perusahaan asal Kanada itu diberikan lantaran susunan tombol-tombol pada perangkat tersebut sangat mirip dengan buah rubus, atau blackberry.
Perangkat pertama RIM diberi nama BlackBerry 850, dikenalkan lewat sebuah acara di Munchen, Jerman.
Namun handset yang dirilis oleh RIM bukanlah ponsel pintar (smartphone) seperti yang dikenal saat ini, melainkan sebuah pager yang dapat berkomunikasi dua arah, layaknya mengirim pesan SMS, seperti dikutip KompasTekno dari Tech History, Jumat (19/1/2018).
BlackBerry 850 bisa dibilang sebagai perangkat pager yang inovatif. Sebab, kebanyakan pager yang beredar saat itu hanya bisa digunakan untuk menerima pesan, tanpa bisa mengirim balik.

Kiprah bisnis BlackBerry
Hal tersebut baru permulaan. Siapa sangka, tiga tahun kemudian BlackBerry mulai mendapatkan tempatnya. Pada 2002, BlackBerry merilis handset pertamanya yang mendukung jaringan GSM dan GPRS, BlackBerry 5810.
Saat itu, handset yang masih memiliki layar monokrom ini ditujukan untuk segmen korporasi, sekaligus menandai cikal bakal ponsel pintar.
Dua tahun kemudian, yakni 2004, pijakan BlackBerry semakin mantap dengan ditambahkannya aplikasi kirim pesan tanpa pulsa, BlackBerry Mesengger (BBM). Aplikasi ini hadir secara eksklusif pada ponsel tersebut, menjadi BlackBerry makin diminati.
Sukses besar diraih ketika RIM melahirkan BlackBerry seri Curve, Pearl, hingga Bold untuk segmen konsumen menengah ke atas.
Dengan OS buatan sendiri, BlackBerry menjadi salah satu ponsel semi komputer pertama. Tak hanya itu, kepemilikan ponsel jenis ini bahkan juga dikaitkan dengan prestige yang tinggi.
Di segmen korporasi, BlackBerry mendapat kerja sama eksklusif dengan berbagai perusahaan multinasional yang membekali karyawannya dengan ponsel BlackBerry, lengkap dengan layanan BlackBerry Internet Service (BIS).
Dua tahun kemudian, pijaran keberuntungan BlackBerry mulai meredup lantaran beberapa alasan. Mulai dari OS yang kurang kompatibel sehingga menyebabkan perangkat sering hang dan panas, spesifikasi yang monoton, dan harga yang tinggi.
Baca juga : 10 Gadget Ikonik Penanda Jatuh-Bangun BlackBerry
Di samping itu, keberadaan BBM yang menjadi kartu As bagi Blackberry, mulai tergeser oleh munculnya aplikasi chatting berbasis internet yang dinilai lebih baik dibanding BBM, seperti WhatsApp dan Line.
Hal ini kemudian diperparah dengan munculnya produsen ponsel baru, seperti Apple dan Android yang menawarkan layanan serupa dengan harga yang lebih murah.
Terkini Lainnya
- Ini Perkiraan Harga iPhone Lipat Pertama
- 7 Penyebab Battery Health iPhone Turun Drastis yang Perlu Diketahui
- Google Tiru Fitur Browser Samsung Ini untuk di Chrome
- Cara Beli E-SIM Tri, Harga, dan Aktivasinya
- 2 Cara Mengaktifkan E-SIM XL dengan Mudah dan Praktis
- Cara Migrasi Kartu SIM Fisik ke E-SIM Telkomsel via Online, Mudah dan Cepat
- Samsung Galaxy M56 5G Meluncur, Bawa Bodi Tipis dan Datar
- Nvidia Hadapi Kerugian Rp 92 Triliun Imbas Ekspor Chip Dibatasi
- WhatsApp Siapkan Fitur Baru, Orang Lain Tak Bisa Simpan Foto dan Video Kita
- Video Lama Ungkap Alasan Bos Apple Pilih Rakit iPhone di China
- Jadwal MPL S15 Minggu Ini, Ada "Derby Klasik" RRQ Hoshi vs Evos Glory
- Hadiah Kompetisi E-sports EWC 2025 Tembus Rp 1 Triliun
- iPhone 6s Kini Masuk Kategori HP Lawas
- Meta Tambah Keamanan Akun Instagram Remaja Indonesia, Batasi Live dan DM
- Arti Logo XLSmart, Operator Seluler Hasil Merger XL-Smartfren