Kisah Bitcoin Senilai Rp 1 Triliun yang Terbuang ke Tempat Sampah
- Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak. Inilah yang dialami James Howells. Ia tidak sengaja membuang koleksi bitcoin bernilai triliun rupiah.
Bitcoin itu didapat Howells dari "penambangan" mata uang digital tersebut empat tahun dan ia berhasil mengumpulkan 7.500 bitcoin. Berdasarkan "kurs" hari ini, Minggu (10/12/2017), bitcoin tersebut bernilai 105 juta dollar AS atau setara Rp 1,4 triliun.
Bitcoin itu dikumpulkan Howells menggunakan sebuah laptop sejak tahun 2009. Pada 2013, Howells berhenti mengumpulkan bitcoin.
Laptop tersebut pun dijualnya ke eBay karena rusak. Meski demikian, ia tetap menyimpan hard disk laptop itu karena masih berfungsi dan disimpan di laci rumahnya. Private key dari 7.500 bitcoin tersimpan di hard disk tersebut dan ia berharap suatu hari nilainya sangat tinggi.
Pada pertengahan 2013, ia bersih-bersih kamar dan hard disk itu pun termasuk barang yang turut terbuang. Ia tak menyadari perangkat berharga tersebut ikut dimasukkan ke dalam tempat sampah dan kemudian diangkut petugas ke tempat pembuangan akhir.
Menyadari kelalaiannya, Howells pun langsung mencari hard disk tersebut. Namun, usahanya tak berbuah hasil. Perangkat keras tersebut sudah terkubur layaknya harta karun di tempat penimbunan sampah kota Newport.
Howells memang tidak langsung tidak menyerah. Ia sempat menghubungi pemerintah daerah untuk mendapatkan izin mencari hard disk itu. Sayangnya, ia tidak mendapatkan izin.
"Saya belum benar-benar mencoba mencari hard disk karena saya belum diberi izin meski ada jaminan finansial dan melibatkan dewan kota beberapa kali. Menggali tempat pembuangan sampah memang tidak semudah menggali lubang di tanah," ujar Howells, seperti dikutip KompasTekno dari DigitalTrends.
Pemda Newport mengatakan, mereka telah menghubungi pihak berwenang untuk membantu Howells. Namun, pihak yang berwenang tidak menyetujuinya setelah mempertimbangkan biaya yang sangat tinggi serta dampak lingkungan yang ditimbulkan.
Walau permintaannya sudah ditolak oleh dewan kota, Howells masih menaruh harapan. Ia percaya pihak terkait akan memberikan izin untuk mencari hard disk tersebut seiring dengan peningkatan harga bitcoin.
Howells juga terus memantau keberadaan bitcoin yang hilang tersebut karena bisa saja hard disk miliknya ditemukan orang dan ditransfer ke akun lain. Sampai saat ini, Howells masih yakin hard disk tersebut masih terkubur di tempat pembuangan sampah kota Newton.
Terkini Lainnya
- Kemenperin Puji Samsung Patuhi TKDN, Sindir Apple?
- 5 Merek HP Terlaris di Dunia 2024 Versi Counterpoint
- Ambisi Malaysia Jadi Pusat Data Center Asia Terganjal
- Apakah Mode Pesawat Bisa Menghemat Baterai HP? Begini Penjelasannya
- Ada Tonjolan Kecil di Tombol F dan J Keyboard, Apa Fungsinya?
- Cara Kerja VPN untuk Membuat Jaringan Privat yang Perlu Diketahui
- Konsol Handheld Windows 11 Acer Nitro Blaze 8 dan Nitro Blaze 11 Resmi, Ini Harganya
- X/Twitter Akan Labeli Akun Parodi
- Deretan Laptop Baru Asus di CES 2025, dari Seri Zenbook hingga ROG Strix
- 5 Penyebab Tidak Bisa Lihat Profil Kontak WA Orang Lain
- Cara Logout Akun Google Photos dari Perangkat Lain
- Reaksi TikTok soal Rumor Bakal Dijual ke Elon Musk
- RedNote, Medsos China Mirip TikTok Jadi Aplikasi No. 1 di AS
- Pasar Ponsel Dunia Akhirnya Membaik, Naik 4 Persen Tahun Lalu
- 10 Jenis Cookies di Internet dan Fungsinya