Studi: Game "Pokemon Go" Tingkatkan Kecelakaan Lalu Lintas

- Game mobile populer Pokemon Go memadukan dunia nyata dengan dunia game lewat teknologi augmented reality.
Sejak awal kemunculannya pertengahan tahun lalu, game ini banyak disebut bisa membuat pemainnya celaka karena perhatiannya teralihkan selagi wara-wiri di lingkungan sekitar.
Namun benarkah begitu? Sebuah studi yang dilakukan di Indiana, Amerika Serikat, mengungkapkan bahwa Pokemon Go memang berkontribusi terhadap kenaikan angka kecelakaan lalu lintas. Sebabnya adalah orang-orang yang bermain game tersebut sambil mengemudi.
Penelitian itu dilakukan oleh profesor Mara Faccio dan John J. McConnel dari Purdue Univesity dengan mempelajari hampir 12.000 laporan kecelakaan lalu lintas di Tippecanoe County, Indiana, dalam beberapa bulan sebelum rilis Pokemon Go pada 6 Juli 2016 dan setelahnya.
Duo peneliti tersebut lantas membandingkan laporan kecelakaan dengan lokasi PokeStop (lokasi di dunia nyata yang menjadi tempat kemunculan monster Pokemon dalam game), untuk melihat apakah ada korelasi antara keberadaan PokeStop dan angka kecelakaan.
Dari sini ditemukan bahwa angka kecelakaan di persimpangan jalan yang berada dalam jarak 100 meter dari sebuah PokeStop ternyata lebih tinggi 26,5 persen dibandingkan persimpangan yang berlokasi lebih jauh dari PokeStop.
“Pengguna yang bermain game Pokemon Go saat mengemudi meningkatkan angka kecelakaan lalu lintas, cedera, dan kematian di sekitar PokeStop,” tulis para peneliti dalam abstrak studi yang diberi judul “Death by PokemonGo” tersebut.
Di Tippecanoe County saja, para peneliti memperkirakan PokemonGo menyebabkan kematian dua orang, mencederai 31 orang lainnya, serta menyebabkan kerugian senilai 500.000 dollar AS akibat kecelakaan lalu lintas dalam waktu lima bulan semenjak rilis game itu.
Apabila diekstrapolasi hingga skala nasional di AS, PokemonGo mungkin sudah menyebabkan angka kematian sebanyak 256 orang, cedera 29.370 orang, serta kerugian hingga 7,3 miliar dollar AS, tapi ini tentu bersifat spekulasi saja karena kasusnya bisa berbeda-beda di tiap wilayah.
Sebagaimana dirangkum KompasTekno dari ArsTechnica, Rabu (29/11/2017), Niantic sendiri selaku pembuat Pokemon Go tidak tinggal diam menghadapi perilaku gamer yang bisa membahayakan diri sendiri dan orang lain kala bermain.
Pokemon Go diperbarui agar menampilkan peringatan apabila game mendeteksi pemain sedang bergerak terlalu cepat (misalnya karena sedang berkendara) dan meminta konfirmasi bahwa pemain merupakan penumpang -bukan pengemudi- sebelum permainan bisa dilanjutkan.
Dalam update berikutnya, Pokemon Go dibuat sama sekali tidak bisa dimainkan apabila game mendeteksi bahwa kecepatan gerak pemain melebihi batas tertentu.
Terkini Lainnya
- Google Luncurkan Ironwood, Chip AI untuk Inferensi Skala Besar
- Apakah iPhone XS Masih Layak Beli di Tahun 2025? Begini Penjelasannya
- Spesifikasi dan Harga iPhone 16 Pro Max Max di Indonesia, mulai Rp 22 Juta
- Samsung Ajak Konsumen Jajal Langsung Galaxy A56 5G dan A36 5G di "Awesome Space"
- Cara Aktifkan eSIM Telkomsel di HP Android dan iPhone
- Elon Musk Dulu Ejek Bentuk Roket yang Bawa Katy Perry ke Luar Angkasa
- Tidak Ada Batas Waktu, Ini Cara Login dan Aktivasi MFA ASN
- HP Poco F7 Ultra dan F7 Pro Resmi di Indonesia, Harga Termurah Rp 7 Jutaan
- Link Download dan Cara Instal Safe Exam Browser buat Tes Rekrutmen Bersama BUMN 2025
- Momen Katy Perry di Luar Angkasa: Lihat Lengkung Bumi dan Pegang Bunga Aster
- Manuver Intel Selamatkan Bisnis Chip, Jual 51 Persen Saham Perusahaan Hasil Akuisisi
- 6 Cara Mengatasi Kode OTP Invalid saat Aktivasi MFA ASN Digital, Jangan Panik
- Katy Perry ke Luar Angkasa Pakai Roket Bos Amazon, Kembali Selamat dan Cium Tanah
- Cara Beli eSIM Telkomsel dan Daftar Harganya
- 3 Game Gratis PS Plus April 2025, Ada Hogwarts Legacy