Hacker Korea Utara Curi Rencana Perang AS dan Korea Selatan
- Korea Utara selama ini dipercaya memiliki pasukan hacker untuk melancarkan aneka serangan cyber terhadap musuh-musuhnya di dunia maya.
Belakangan diketahui bahwa para peretas negeri itu pernah berhasil membobol dan membawa kabur rencana perang yang disusun bersama oleh dua seterunya, yakni Amerika Serikat dan Korea Selatan.
Dalam peretasan yang terjadi tahun lalu tersebut, hacker Korut diduga mencuri sejumlah besar data, termasuk rencana untuk “memenggal” pemerintahan Korut dengan cara membunuh diktator Kim Jong-un dan para pemimpin senior.
Selain itu ada juga rencana pertahanan Korea Selatan dalam kasus agresi oleh Korut, juga informasi tentang pembangkit listrik dan basis-basis militer di Korea Selatan, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari BBC, Rabu (11/10/2017).
Baca: Badan Intelijen AS Tuding Ransomware WannaCry dari Korea Utara
Total data rencana perang yang dicuri berukuran sebesar 235 GB dari Defence Integrated Data Centre Korea Selatan. Lee Cheol-hee dari Partai Demokrasi Korea Selatan mengatakan 80 persen dari data yang dicuri itu belum berhasil diidentifikasi.
Persisnya, tindak peretasan oleh hacker Korut terjadi pada September 2016. Pada Mei tahun ini, Korea Selatan mengatakan sejumlah besar data dicuri oleh hacker Korut, tapi ketika itu belum memberikan informasi spesifik tentang apa yang dicuri.
Baru belakangan saja terungkap bahwa yang dibawa kabur hacker Korut ternyata adalah rencana perang AS dan Korea Selatan.
Kementerian pertahanan Korea Selatan menolak berkomentar mengenai tindak peretasan oleh hacker Korut. Korea Utara sendiri menampik tuduhan bahwa pihaknya yang bertanggung jawab, bahkan balik menuduh bahwa Korea Selatan lah yang membuat-buat tudingan palsu.
Hacker Korut diduga banyak beraksi di kancah internasional. Pada 2014 misalnya, mereka ditengarai meretas server Sony Pictures setelah tersinggung karena Kim Jong-un diolok-olok dalam film parodi.
Lalu, beberapa waktu lalu, hacker Korut juga dituduh mencuri Bitcoin dari bursa Korea Selatan untuk mencari dana setelah ekonomi negerinya dicekik oleh sanksi internasional PBB.
Baca: Korea Utara Hanya Punya 28 Situs Web
Terkini Lainnya
- Cara Pakai Rumus CONCAT di Microsoft Excel dan Contoh Penggunaannya
- Sony Aplha 1 II Diumumkan, Kamera Mirrorless dengan AI dan Layar Fleksibel
- Pengguna Threads Instagram Kini Bisa Buat Tab Feed Khusus Sendiri
- Waspada, Ini Bahayanya Menyimpan Password Otomatis di Browser Internet
- Tabel Spesifikasi Oppo Find X8 di Indonesia, Harga Rp 13 Jutaan
- Facebook Messenger Kedatangan Update Besar, Video Call Makin Jernih
- Apakah Aman Main HP Sambil BAB di Toilet? Begini Penjelasannya
- WhatsApp Rilis Fitur Voice Message Transcripts, Ubah Pesan Suara Jadi Teks
- Cara Mencari Akun Facebook yang Lupa E-mail dan Password, Mudah
- ZTE Nubia Z70 Ultra Meluncur, HP Bezel Tipis dengan Tombol Kamera Khusus
- Spesifikasi dan Harga Oppo Find X8 Pro di Indonesia
- Smartphone Vivo Y300 Meluncur, HP dengan "Ring Light" Harga Rp 4 Jutaan
- Oppo Find X8 Pro Punya Dua Kamera "Periskop", Bukan Cuma untuk Fotografi
- Ini Komponen Apple yang Akan Diproduksi di Bandung
- Inikah Bocoran Desain Samsung Galaxy S25 Ultra "Paling Dekat"?