Sampahmuda.com, Layanan Jual Beli Sampah di Semarang
SEMARANG, - Warga Kota Semarang, Jawa Tengah, kini tak perlu kerepotan lagi untuk membuang sampah. Kegiatan itu kini bisa dilakukan melalui internet.
Kemudahan dalam membuang sampah ini terwujud berkat para pemuda lulusan Politeknik Negeri Semarang. Tim ini menciptakan situs web khusus warga Semarang yang kebingungan membuang sampah dari dalam rumahnya. Selain itu, sampah tertentu pun bisa dijual ke pengelola situs web tersebut.
Sampahmuda.com, nama situs web ciptaan tim tersebut. Layanan ini dibuat atas keprihatinan banyaknya sampah yang berserakan di jalanan Semarang.
Lantas, bagaimana cara menggunakan layanan tersebut? Warga Semarang tinggal membuka situs web tersebut. Kemudian, sebelum meminta tim Sampahmuda untuk menjemput, pengguna layanan diharapkan sudah memilah sampah yang ada.
Baca: Tumbas.In, Aplikasi Belanja Pasar Tradisional Asal Semarang
"Sampah yang dikumpulkan anorganik seperti plastik, kertas, atau kardus. Sampah kami dijemput, lalu bisa juga diuangkan," kata salah satu pembuat situs web, Ferrindo Tito, di sela pameran di Kampus Undip Semarang, Minggu (8/10/2017).
Menurut Ferri, sejak diluncurkan satu tahun lalu hingga sekarang, sudah sekitar 2.000 warga Semarang yang mengakses situs web. Untuk mempermudah, nantinya akan dikembangkan ke dalam sebuah aplikasi.
Sampah bisa dijual
Warga yang membuang sampah melalui situs web itu juga diuntungkan. Ferry mengatakan, sampah yang dibuang akan dihargai berupa uang oleh tim sampahmuda.com. Namun uang tidak diberikan secara tunai, melainkan ditransfer secara elektronik.
"Jadi sifatnya seperti penambahan saldo. Itu bisa untuk beli pulsa bisa pulsa, ditambah ke akun GoPay, buat token listrik juga bisa," katanya.
Jenis sampah yang bisa dijual oleh pengguna adalah kertas HVS, kertas koran, kertas kardus, botol plastik, gelas plastik, dan plastik jenis lain.
Sebagai penyalur sampah, pihaknya sejauh ini telah ikut membersihkan sampah sebanyak 45 ton dari sampah.
"Segmen kami biasa mahasiswa, keluarga, warung, sekolah. Sampah yang diterima lebih banyak itu kertas," tambahnya.
Harga sampah yang diambil dari warga dihargai beragam. Rata-rata harga per satu kg mulai Rp 700 hingga Rp 3.000.
"Plastik agak mahal. Kalau yang paling mahal itu kabel," tambahnya.
Berkat layanan itu, Ferri dan timnya pada 2016 lalu dianugerahi sebagai pemenang dalam Gerakan 1.000 Startup Digital.
"Kami masih coba kembangkan terus website ini. Dua tahun lalu offline, nanti akan dikembangkan di aplikasi agar bisa diunduh di Playstore," tambahnya.
Terkini Lainnya
- Broadcom dan TSMC Ingin Pecah Intel Jadi 2 Perusahaan
- WhatsApp Sebar Fitur Tema Chat, Indonesia Sudah Kebagian
- Bocoran Harga Xiaomi 15 Ultra yang Meluncur Sebentar Lagi
- 2,5 Miliar Akun Gmail Terancam AI Hack
- Arti “Fortis Fortuna Adiuvat” yang Sering Muncul di Bio TikTok dan Instagram
- Ditunjuk Jadi "Staff Khusus", Berapa Gaji Elon Musk?
- Meta Bikin Mesin "Pembaca Pikiran" Bertenaga AI, Begini Bentuknya
- Cara Mengaktifkan Kembali M-Banking BCA Terblokir Tanpa Harus ke Bank
- 7 Game PS5 Menarik di Sony State of Play 2025, Ada Game Mirip GTA V
- Samsung Pinjamkan 160 Unit Galaxy S25 Series di Acara Galaxy Festival 2025
- 15 Masalah yang Sering Ditemui Pengguna HP Android
- Samsung Gelar Galaxy Festival 2025, Unjuk Kebolehan Galaxy S25 Series lewat Konser dan Pameran
- Apa Beda Login dan Sign Up di Media Sosial? Ini Penjelasannya
- Kenapa Kursor Laptop Tidak Bergerak? Begini Penyebab dan Cara Mengatasinya
- Oppo A3i Plus Resmi, HP Rp 3 Jutaan dengan RAM 12 GB