Elon Musk Luruskan Cerita Asisten Minta Naik Gaji Berujung Dipecat

- Pendiri sekaligus CEO Tesla dan SpaceX, Elon Musk, menanggapi berita soal mantan asistennya bernama Mary Beth Brown yang minta kenaikan gaji setelah 12 tahun bekerja.
Dalam buku berjudul Elon Musk: Tesla, SpaceX, and the Quest for a Fantastic Future karya Ashlee Vance, tertulis bahwa Elon Musk malah menyuruh Mary Beth Brown untuk mengambil cuti selama 2 pekan.
Setelah cuti, tertulis dalam buku, Elon Musk dengan santai mengatakan sudah tak butuh jasa Mary Beth Brown. Cerita yang kemudian ramai dibahas netizen ini mengganggu pikiran Elon Musk.
“Di antara semua anekdot, cerita ini yang paling mengganggu saya,” kata Elon Musk dalam kicauannya di Twitter, yang diunggah pada Jumat (11/8/2017) waktu setempat.
Baca: Asisten Minta Naik Gaji, Elon Iron Man Musk Malah Beri Cuti 2 Minggu
Menurut Elon Musk, Ashlee Vance tak pernah berkonsultasi dengannya sebelum menulis cerita tentang Marby Beth Brown. Ia pun menyangkal cerita tersebut.
“(Cerita) itu benar-benar omong kosong,” ujarnya.
Cerita sebenarnya
Lebih lanjut, Elon Musk meluruskan kejadian yang sebenarnya. Mula-mula, ia menyebut Mary Beth Brown adalah asisten yang luar biasa selama 12 tahun.
Namun seiring dengan perkembangan perusahaan yang semakin kompleks, dibutuhkan tenaga kerja spesialis dibandingkan generalis. Mary Beth Brown dianggap menguasai hal-hal general, namun tak memiliki keterampilan spesialis.
“Mary Beth diberikan gaji setara 52 pekan dan jatah saham sebagai apresiasi atas kontribusinya selama ini,” Elon Musk sesumbar, sebagaimana dilaporkan BusinessInsider dan dihimpun KompasTekno, Senin (14/8/2017).
Kini Mary Beth Brown bekerja untuk sebuah firma kecil yang baru dirintis. Keterampilan Mary Beth Brown yang menguasai hal-hal general dibutuhkan di perusahaan semacam itu.
Terlepas dari bantahannya, Elon Musk mengakui keseluruhan buku Ashlee Vance banyak yang benar. Ia hanya menyayangkan beberapa bagian ada yang dilebih-lebihkan.
“Kebanyakan (isi buku) benar, namun banyak eror dan tak pernah faktanya dicek secara independen,” Elon Musk menuturkan.
Terkini Lainnya
- Bocoran Spesifikasi HP Xiaomi 15 Ultra, Bawa Kamera Periskop 200 MP
- Ketika Google Mencibir, OpenAI Justru Meniru DeepSeek
- Harga ChatGPT Plus dan Cara Berlangganannya
- Ponsel Lipat Tiga Huawei Mate XT Ultimate Hiasi Bandara Kuala Lumpur Malaysia
- 9 Cara Mengatasi WhatsApp Tidak Ada Notifikasi kalau Tidak Buka Aplikasi
- Fenomena Unik Pakai Apple Watch di Pergelangan Kaki, Ini Alasannya
- 3 Cara Beli Tiket Bus Online buat Mudik Lebaran 2025, Mudah dan Praktis
- Instagram Uji Tombol "Dislike", Muncul di Kolom Komentar
- Video: Hasil Foto Konser Seventeen di Bangkok, Thailand, dan Tips Rekam Antiburik
- ZTE Blade V70 Max Dirilis, Bawa Baterai 6.000 mAh dan Dynamic Island ala iPhone
- 4 HP Android Murah Terbaru 2025, Harga Rp 2 juta-Rp 3 jutaan
- Cara Cek Numerologi di ChatGPT yang Lagi Ramai buat Baca Karakter Berdasar Angka
- 61 HP Samsung yang Kebagian One UI 7
- AMD dan Nvidia Kompak Umumkan Tanggal Rilis GPU Terbarunya
- 15 Masalah yang Sering Ditemui Pengguna HP Android