Heboh Persekusi di Media Sosial, Ini Kiat agar Tidak Jadi Korbannya

- Belakangan ini, di media sosial ramai akan ajakan tindakan persekusi. Ajakan persekusi ini biasanya diserukan terhadap sebuah postingan di media sosial yang menyinggung kelompok tertentu.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), tindakan persekusi berarti pemburuan sewenang-wenang terhadap seorang atau sejumlah warga dan disakiti, dipersusah, atau ditumpas.
Terkait akan tindakan persekusi yang didasari postingan seseorang di media sosial, Regional Coordinator Southeast Asia Freedom of Expression Network (SAFEnet), Damar Juniarto mengatakan kepada , aksi persekusi tesebut menjadi ancaman serius terhadap demokrasi. (Baca: Kapolri Diminta Tindak Aksi Main Hakim Sendiri atas Penghinaan Tokoh)
Menurut Juniarto, tindakan persekusi bisa membuat proses penegakan hukum seakan-akan berdasarkan tekanan massa.
Menggunakan media sosial memang gratis dan mudah, tetapi bukan berarti Anda bisa berperilaku sembarangan. Ada sejumlah etika yang patut dituruti saat Anda ingin menyebarkan atau menulis sesuatu di media sosial. Khususnya untuk menghindari tindakan persekusi yang bakal sangat merugikan Anda.
Berikut beberapa tips dari Direktur Eksekutif ICT Watch, Donny B.U, soal beretika dalam menggunakan media sosial secara umum.
Menurut Donny, etika utama yang mesti dilakukan seseorang sebelum menulis komentar di media sosial adalah berpikir. Ya, sebelum jari Anda menekan tombol posting untuk menyebar pesan, meme atau artikel berita, mesti sudah Anda pikirkan dengan matang.
“Think before posting. Karena orang kan mentang-mentang pakai media sosial, gadget, lalu seolah tidak berhadapan langsung dengan yang bersangkutan. Merasa tidak ada konsekuensi,” ujarnya kepada KompasTekno beberapa waktu yang lalu.
Donny juga menyarankan netizen untuk mempertimbangkan segala konten media sosial mereka berdasarkan tiga langkah ini.
1. Bayangkan mengucapkannya langsung
Sebelum mengunggah suatu pernyataan, komentar, berita atau meme, bayangkan Anda menyodorkan semua itu langsung di hadapan orang yang dituju. Bayangkan apakah saat itu Anda benar-benar bisa menyampaikannya atau justru merasa ragu karena takut menyinggung perasaan.
Bila keraguan yang timbul, sudah tentu hal tersebut tidak perlu diunggah karena mungkin saja akan menyinggung orang tertentu.
“Yang harus selalu diingat adalah pesan yang akan disampaikan itu sama dengan komunikasi face to face dengan orang bersangkutan. Kalau face to face mau ngomong begitu tidak, kalau tidak ya jangan (diunggah ke media sosial),” ujarnya.
2. Pikirkan manfaatnya
Jika merasa bahwa pernyataan, komentar, berita atau meme yang akan diunggah itu tidak akan menyinggung orang lain, pikirkan dulu soal manfaatnya. Apakah hal yang ingin disebarkan itu bermanfaat untuk orang lain atau ternyata tidak ada gunanya.
Terkini Lainnya
- Bocoran Spesifikasi HP Xiaomi 15 Ultra, Bawa Kamera Periskop 200 MP
- Ketika Google Mencibir, OpenAI Justru Meniru DeepSeek
- Harga ChatGPT Plus dan Cara Berlangganannya
- Ponsel Lipat Tiga Huawei Mate XT Ultimate Hiasi Bandara Kuala Lumpur Malaysia
- 9 Cara Mengatasi WhatsApp Tidak Ada Notifikasi kalau Tidak Buka Aplikasi
- Fenomena Unik Pakai Apple Watch di Pergelangan Kaki, Ini Alasannya
- 3 Cara Beli Tiket Bus Online buat Mudik Lebaran 2025, Mudah dan Praktis
- Instagram Uji Tombol "Dislike", Muncul di Kolom Komentar
- Video: Hasil Foto Konser Seventeen di Bangkok, Thailand, dan Tips Rekam Antiburik
- ZTE Blade V70 Max Dirilis, Bawa Baterai 6.000 mAh dan Dynamic Island ala iPhone
- 4 HP Android Murah Terbaru 2025, Harga Rp 2 juta-Rp 3 jutaan
- Cara Cek Numerologi di ChatGPT yang Lagi Ramai buat Baca Karakter Berdasar Angka
- 61 HP Samsung yang Kebagian One UI 7
- AMD dan Nvidia Kompak Umumkan Tanggal Rilis GPU Terbarunya
- 15 Masalah yang Sering Ditemui Pengguna HP Android