Go-Pay Bakal Dibuka untuk "Merchant" di Luar Go-Jek
— Go-Jek kali pertama memperkenalkan layanan digital payment Go-Pay pada April tahun lalu, setelah sebelumnya memiliki sistem kredit bernama Go-Jek Credit.
Go-Pay kini sudah berkembang sehingga bisa digunakan untuk membayar semua jenis layanan Go-Jek secara cashless, mulai dari jasa ojek online, antar makanan Go-Food, hingga belanja lewat Go-Mart.
CEO Go-Jek Nadiem Makarim menuturkan bahwa lebih dari 50 persen transaksi dalam Go-Jek kini telah dilakukan melalui Go-Pay. "Kami belum pernah melihat tingkat adopsi pasar seperti Go-Pay," kata Nadiem.
Ke depan, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari Bloomberg, Kamis (12/1/2017), Nadiem menuturkan bahwa tahun ini pihaknya berencana membuka layanan Go-Pay untuk merchant lain.
"Di Indonesia, orang-orang sudah memakai aplikasi Go-Jek dan e-wallet praktis, jadi tak akan sulit untuk mengonversi konsumen," sebut analis Macquarie Capital Securities, Francisca Widjaja, mengenai rencana Go-Jek melebarkan cakupan Go-Pay.
Untuk mengantisipasi peningkatan permintaan digital payment serta pemakaian jasa oleh konsumen, jumlah engineer Go-Jek di India akan ditingkatkan hingga mencapai 200 orang, atau dua kali lebih banyak dibandingkan sebelumnya.
Nadiem juga berniat terus mengakuisisi startup lain demi memperkuat tim Go-Jek, usai mencaplok empat startup India tahun lalu. Selain di India, perusahaan lokal ini memiliki sekitar 100 engineer di Indonesia dan sekitar 10 insinyur di Singapura.
Baca: CEO Go-Jek Ungkap Alasan Lebih Banyak Pekerjakan "Engineer" Asal India
Go-Jek sendiri merupakan salah satu dari 21 perusahaan yang mengantongi lisensi digital payment dari Bank Indonesia.
Selain Go-Jek, penyedia layanan ride sharing lain, Grab, telah mengimplementasikan ftur serupa bernama GrabPay. Sementara itu, Uber menggandeng penyedia digital payment dari luar layanannya.
Pada November tahun lalu, Nadiem memang pernah menyatakan ambisinya menjadikan Go-Pay sebagai platform pembayaran online masa depan yang menghubungkan masyarakat dengan kebutuhan sehari-hari lewat dunia digital.
"Peran Go-Pay akan semakin besar. Bukan cuma untuk Go-Jek, melainkan ekonomi digital secara keseluruhan. Masyarakat bisa pesan (jasa) travel, makanan, transaksi e-commerce lewat Go-Pay," kata Nadiem ketika itu.
Baca juga: Ini Daftar Investor Rp 7,2 Triliun Go-Jek
Terkini Lainnya
- HP Gaming Nubia Red Magic 10 Pro Series Resmi, Pakai Chip Snapdragon 8 Elite
- Kulkas Pintar Samsung Bespoke AI Resmi di Indonesia, Ini Harganya
- AMD PHK 1.000 Karyawan, Imbas Lini "Gaming" Anjlok?
- CEO Nvidia Jensen Huang Datang ke Indonesia Hari Ini
- Riset Canalys: Xiaomi Tumbuh Pesat di Indonesia, Realme Terpuruk
- 5 Cara Blokir Telepon Spam di HP yang Mengganggu dengan Mudah dan Cepat
- Instagram Janji Lenyapkan Fitur "Refresh Otomatis" di Feed IG
- Jangan Main HP Sambil BAB, Begini Dampaknya untuk Kesehatan
- 5 Contoh Penggunaan Cloud Computing dalam Kehidupan Sehari-hari
- HP Gaming Asus ROG Phone 9 Segera Masuk Indonesia
- Bisnis E-commerce Indonesia 2024 Tembus Rp 1.026 Triliun, Didorong Tren Live Shopping
- Speaker Portable Soundcore Boom 2 dan Select Go 4 Rilis di Indonesia, Ini Harganya
- Nvidia Rilis Aplikasi untuk PC dan Laptop Windows, Ini Fungsinya
- Ekonomi Digital Indonesia 2024 Tembus Rp 1.420 Triliun, Terbesar di Asia Tenggara
- 3 Cara Blokir Nomor Tidak Dikenal di iPhone dengan Mudah dan Cepat