Pingsan, Pilot F-16 Diselamatkan "Software" Anti-tabrakan

— Angkatan Udara Amerika Serikat (US Air Force) merilis video yang selama ini disimpan dan dirahasiakan, terkait kejadian ketika pilot pesawat F-16 milik Arizona Air National Guard pingsan saat di kokpit, tetapi diselamatkan oleh software atau perangkat lunak komputer pesawat.
Komputer Automatic Ground Collision Avoidance System (disingkat G-CAS) itu mencegah pesawat yang sedang jatuh menukik untuk kembali terbang stabil dan lurus.
Video tersebut adalah rekaman head up display (HUD), layar tembus pandang yang menampilkan informasi penerbangan, saat kejadian berlangsung.
Dari informasi-informasi yang ditampilkan di HUD itu, hal-hal yang sedang terjadi bisa diketahui, yakni ketinggian pesawat, kecepatan (airspeed), attitude, arah, dan sebagainya.
Video tersebut bisa ditonton di YouTube di tautan berikut ini.
Kronologi
Dikutip KompasTekno dari Aviation Week, Rabu (21/9/2016), pilot siswa F-16 yang tidak disebut namanya itu sedang melakukan latihan manuver pertempuran dasar (basic maneuver training) dengan instruktur pilot yang terbang dengan F-16 lain.
Siswa tersebut sedang melakukan manuver berguling dan membelok tajam sehingga mengalami kondisi yang disebut dengan "G-induced loss of consciousness" (G-LOC), yaitu kehilangan kesadaran akibat tekanan gaya gravitasi yang melebihi beban yang bisa diterima tubuh.
Menurut catatan telemetri, saat itu, tubuh si pilot mendapat tekanan 8,3G, alias seperti sedang ditindih dengan beban seberat 8,3 kali berat tubuhnya.
Setelah kehilangan kesadaran, kendali jadi tidak terkontrol, dan hidung pesawat mulai menukik tajam dari ketinggian 17.000 kaki di atas permukaan laut, dengan afterburner menyala penuh (full afterburner).
Setelah 22 detik kemudian, hidung jet tempur F-16 itu nyaris mengarah 50 derajat ke bawah dengan kecepatan supersonic.
Dalam rekaman, terdengar instruktur pilot memanggil-manggilnya melalui radio, memintanya untuk melakukan tindakan recovery. "Two, recover!"
Saat itu, ketinggian pesawat sudah berada di 12.320 kaki (lihat informasi ketinggian di arah pukul 03.00 di HUD) dengan kecepatan 587 knots (lihat informasi kecepatan di arah pukul 09.00 HUD).
Dua detik kemudian, masih dalam keadaan tidak sadar, sudut hidung pesawat berada pada arah minus 55 derajat, ketinggian 10.800 kaki, dan kecepatan 613 knots, sang instruktur memanggil-manggilnya kembali, "Two, recover!"
Beberapa detik kemudian, saat instruktur memanggil siswa pilot itu untuk kali ketiga, komputer Auto G-CAS mengambil alih kendali di ketinggian 8.760 kaki dan kecepatan 652 knots, menaikkan hidung pesawat untuk membawanya dalam kondisi level dengan horizon.
Terkini Lainnya
- Netflix Buka Restoran, Bawa Konsep Serial dan Film Populer
- 2 Cara Menghentikan SMS Spam Iklan Pinjol yang Mengganggu
- Cara Blokir SMS Spam dan Promosi di HP Samsung
- MSI "Pede" Jual Konsol PC Handheld Lebih Mahal dari Asus dan Lenovo
- 4 Cara Bikin Kartu Ucapan Lebaran 2025 untuk Hampers, Cepat dan Bisa Cetak Sendiri
- Unboxing Moto G45 5G, HP Pertama Motorola "Comeback" ke RI
- Tablet "Flagship" Huawei MatePad Pro13.2 Meluncur, Bawa Fitur Olah Dokumen Level PC
- Motorola Resmi Kembali ke Indonesia, Bawa HP Moto G45 5G
- Ponsel Lipat Huawei Mate X6 Meluncur, Harga Rp 31 Jutaan
- Huawei Mate XT Ultimate Resmi Rilis Global, Smartphone Lipat Tiga Harga Rp 60 Juta
- Cara Menghapus Cache di HP Xiaomi dengan Mudah dan Praktis
- iPhone SE Tidak Ada Lagi, Ini Gantinya?
- Begini Kemampuan AI di PC Gaming Handheld MSI Claw 8 AI Plus
- Bocoran 4 Saudara Kembar Oppo Find X9
- 2 Cara Beli Tiket Kapal Feri Online untuk Mudik Lebaran 2025, Mudah dan Praktis