Hukum Moore yang Jadi Acuan Industri Semikonduktor

- Pada 19 April 1965, Gordon E Moore menulis editorial di majalah Electronics berisi prediksi bahwa jumlah transistor di dalam integrated circuit (inti chip) bakal berlipat dua setiap tahun.
Dia kemudian mengubahnya menjadi berlipat dua setiap dua tahun pada 1975, sebagaimana dirangkum Kompas Tekno dari Slash Gear, Senin (20/4/2015).
Ketika menulis artikel itu, Moore bekerja sebagai kepala bagian riset di Fairchild Semiconductor. Dia kemudian ikut mendirikan Intel yang kini telah menjelma jadi raksasa chip.
Prediksi yang kemudian lebih dikenal sebagai hukum Moore atau Moore’s Law itu terbukti akurat selama berpuluh tahun kemudian hingga sekarang.
Seolah menjadi perjanjian tidak tertulis, hukum Moore digunakan sebagai acuan oleh industri semikonduktor untuk menyusun target riset dan pengembangan.

Kemampuan banyak jenis perangkat elektronik berkaitan dengan hukum Moore, mulai dari harga mikroprosesor, kapasitas memori, bahkan ukuran piksel di sensor kamera digital.
Bersama dengan peningkatan kinerja karena pertambahan transistor yang diprediksi oleh Moore, kemampuan komputer pun bertambah canggih tahun demi tahun. Kemudian muncullah berbagai inovasi seperti wearable device dan smart city.
Tetapi hukum Moore pun pada akhirnya akan menemui batasan yang tidak bisa ditembus.
Peningkatan kinerja komputer dengan menambah transistor selama ini dilakukan dengan menciutkan ukuran transistor yang bersangkutan, sehingga bisa muat lebih banyak di luas bidang yang sama.
Beberapa tahun lalu ahli fisika Michio Kaku menyebutkan bahwa ada satu titik dimana materi silikon yang dipakai membuat transistor -atau bahan apapun penggantinya nanti- tak bisa dikecilkan lebih jauh.
Moore sendiri bersikap terbuka terhadap kemungkinan runtuhnya dalil yang telah berlaku selama berpuluh tahun itu. “Saya pikir hukum Moore akan hilang dalam dekade berikutnya,” kata Moore awal tahun ini.
Ketika hukum Moore sudah “mentok”, ke mana industri akan beralih untuk meningkatkan kinerja chip? Beberapa kemungkinan telah diajukan, mulai dari parallel computing, quantum computing, hingga komputer protein yang bekerja dengan DNA.
Entah apa yang bakal menjadi “penerus” hukum Moore nanti. Yang jelas, teknologi akan selalu maju seperti yang diprediksi oleh Moore, genap 50 tahun lalu.
Terkini Lainnya
- Netflix Buka Restoran, Bawa Konsep Serial dan Film Populer
- 2 Cara Menghentikan SMS Spam Iklan Pinjol yang Mengganggu
- Cara Blokir SMS Spam dan Promosi di HP Samsung
- MSI "Pede" Jual Konsol PC Handheld Lebih Mahal dari Asus dan Lenovo
- 4 Cara Bikin Kartu Ucapan Lebaran 2025 untuk Hampers, Cepat dan Bisa Cetak Sendiri
- Unboxing Moto G45 5G, HP Pertama Motorola "Comeback" ke RI
- Tablet "Flagship" Huawei MatePad Pro13.2 Meluncur, Bawa Fitur Olah Dokumen Level PC
- Motorola Resmi Kembali ke Indonesia, Bawa HP Moto G45 5G
- Ponsel Lipat Huawei Mate X6 Meluncur, Harga Rp 31 Jutaan
- Huawei Mate XT Ultimate Resmi Rilis Global, Smartphone Lipat Tiga Harga Rp 60 Juta
- Cara Menghapus Cache di HP Xiaomi dengan Mudah dan Praktis
- iPhone SE Tidak Ada Lagi, Ini Gantinya?
- Begini Kemampuan AI di PC Gaming Handheld MSI Claw 8 AI Plus
- Bocoran 4 Saudara Kembar Oppo Find X9
- 2 Cara Beli Tiket Kapal Feri Online untuk Mudik Lebaran 2025, Mudah dan Praktis
- Deddy Corbuzier Pakai Oppo dan iPhone
- Sandal Jepit Mahatma Gandhi di Alun-alun London
- Game "GTA V" untuk PC Perlu 7 DVD dan 100GB HDD
- Begini Penampakan Sony Xperia Z4
- Spesifikasi Lengkap Sony Xperia Z4