Produsen Android Lain Juga Curangi "Benchmark"

- Belakangan ini, Samsung ramai dikabarkan memanipulasi hasil benchmark smartphone demi memperoleh skor yang lebih tinggi daripada seharusnya.
"Akal-akalan" produsen tersebut dilakukan lewat optimalisasi hardware yang dilakukan secara otomatis bergitu ponsel menjalankan benchmark, tapi tidak berlaku untuk jenis aplikasi lain di penggunaan sehari-hari.
Nah, soal mencurangi benchmark ternyata bukan hanya monopoli pabrikan Korea itu saja, melainkan juga dilakukan beberapa produsen perangkat Android lain.
Hal ini diungkapkan dalam laporan Anandtech yang menguji 13 perangkat Android untuk melihat apabila ada anomali dalam pengujian kinerja dengan aplikasi benchmark. Hasilnya, Asus (Padfone Infinity) , HTC (One, One Mini), dan LG (G2) juga ketahuan curang di aplikasi-aplikasi benchmark populer semacam AnTuTu dan 3D Mark. (lihat tabel di bawah)
Tiga produsen Android lain, yaitu Motorola (RAZR i, Moto X), Google (Nexus 4, Nexus 7) dan Nvidia (Shield) tidak tercatat melakukan optimalisasi untuk mempertinggi skor akhir di software penguji kinerja.

Lucunya, masing-masing produsen yang diketahui menipu benchmark tidak menerapkan optimalisasi untuk semua judul program uji tersebut, melainkan hanya beberapa saja.
Pilihan judulnya pun berbeda-beda, tergantung pembikin perangkat yang bersangkutan. Ada yang mengkibuli Vellamo dan Geekbench, ada pula yang tidak.
Dalam hal ini, perangkat Samsung terlihat sebagai yang paling getol. Dari tujuh aplikasi benchmark, enam di antaranya dicurangi oleh Galaxy Note 3.
Bisa dipercaya?
Akal-akalan benchmark sebenarnya sama sekali bukan hal baru. Dunia PC sudah sering diramaikan oleh kejadian semacam ini.
Sampai-sampai Futuremark -pengembang aplikasi benchmark 3D Mark- dengan tegas mencantumkan larangan untuk mencegah para produsen hardware berbuat curang demi mendongkrak nilai.
Yang memprihatinkan, perangkat-perangkat mobile saat ini sebenarnya sudah terlihat sangat bertenaga tanpa harus mencurangi benchmark sekalipun. Anandtech mencatat bahwa kenaikan kinerja akibat optimalisasi sebetulnya terbilang kecil, hanya berkisar 5 persen untuk skor CPU dan di bawah 10 persen untuk skor GPU.
Dalam kasus Galaxy Note 3 yang belakangan terungkap, ArsTechnica menjelaskan bahwa perangkat ini pada dasarnya memang lebih kencang daripada para pesaingnya di dalam benchmark, meski berjalan dalam keadaan "normal".
Angka-angka di skor benchmark dimaksudkan untuk memberi perbandingan kinerja yang adil antar perangkat. Saat diuji, kondisi perangkat harus sesuai dengan keadaan sehari-hari, tanpa optimalisasi agar hasilnya mewakili kondisi sebenarnya.
Kalau sudah begini, apakah angka-angka itu pada akhirnya bisa dipercaya?
Terkini Lainnya
- Hasil Foto Kamera 200 MP Samsung Galaxy S25 Ultra, Di-crop Tetap Jernih
- Takut Kendala Bahasa saat Nonton Konser di Luar Negeri? Coba Fitur Samsung S25 Ultra Ini
- Cara agar Tidak Menerima Pesan WhatsApp dari Orang Lain Tanpa Blokir, Mudah
- Meta Resmi Setop Program Cek Fakta di AS, Ini Gantinya
- Isi E-mail Lamaran Kerja dan Contoh-contohnya secara Lengkap
- Honor 400 Lite Meluncur, Mirip iPhone Pro dengan Dynamic Island
- Saham-saham Perusahaan Teknologi dan Game Berjatuhan Jelang Pemberlakuan Tarif Trump
- Fitur Baru WhatsApp: Matikan Mikrofon sebelum Angkat Telepon
- Apple Kirim 5 Pesawat Penuh iPhone ke AS untuk Hindari Dampak Tarif Trump
- Cara Bikin Action Figure ChatGPT dari Foto dengan Mudah, Menarik Dicoba
- Spesifikasi dan Harga Poco M7 Pro 5G di Indonesia
- Harga Bitcoin Anjlok gara-gara Tarif Trump
- Gara-gara Satu Twit X, Pasar Saham AS Terguncang dan Picu "Market Swing" Rp 40.000 Triliun
- Kekayaan Apple Turun Rp 10.718 Triliun akibat Tarif Trump
- Samsung Rilis Real Time Visual AI, Fitur AI yang Lebih Interaktif