Google Rilis Fitur Pendeteksi Penipuan, Ditenagai AI

- Google merilis fitur baru yang bisa mendeteksi penipuan lewat parcakapan telepon dan pesan singkat di perangkat Android.
Menurut Google, fitur yang ditenagai kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) ini dapat mendeteksi percakapan yang mencurigakan yang membahayakan informasi pribadi pengguna.
Menurut Google, para pelaku penipuan kini semakin sering menggunakan teknik spoofing, yaitu berpura-pura menjadi perusahaan tepercaya untuk memeras atau mengambil data pribadi korban.
Untuk mengatasi hal ini, Google bermitra dengan berbagai lembaga keuangan guna memahami pola penipuan yang dialami pelanggan.
Baca juga: 3 Cara Blokir SMS Spam yang Mengganggu di HP Android dan iPhone
Informasi tersebut kemudian digunakan untuk melatih model AI yang dapat mendeteksi aktivitas mencurigakan dan memberikan peringatan secara real-time selama percakapan berlangsung.
"Fitur-fitur ini secara khusus menargetkan penipuan percakapan, yang sering kali awalnya tampak tidak berbahaya sebelum berkembang menjadi situasi yang merugikan," tulis Google dikutip KompasTekno dari halaman Blog Google, Minggu (9/3/2025).
Jika sistem mendeteksi adanya potensi penipuan, pengguna akan menerima notifikasi dan diberikan opsi untuk mengabaikan, melaporkan, atau memblokir nomor tersebut.
Pengaturan ini tidak diaktifkan secara default. Jadi, pengguna harus masuk ke pengaturan untuk menyalakan fitur tersebut. Menurut Google, ini memberikan kebebasan kepada pengguna untuk memilih akan mengaktifkan fitur tersebut atau tidak.
Fitur ini nantinya akan bekerja ketika pengguna mendapat panggilan atau SMS dari nomor yang tidak terdaftar dalam kontak.
Google menegaskan bahwa percakapan pengguna tetap bersifat pribadi. Jika pengguna memilih untuk melaporkan suatu percakapan sebagai spam, detail pengirim serta pesan terakhir akan dibagikan ke Google dan operator untuk analisis lebih lanjut.
Baca juga: Jangan Lengah, Ini Ciri-ciri Spam Chat WhatsApp Penipuan
Fitur ini pertama kali diluncurkan dalam bahasa Inggris di AS, Inggris Raya, dan Kanada. Wilayah lain akan kebagian secara bertahap.
"Selama pengujian terbatas, kami menganalisis panggilan dengan Gemini Nano," kata Google.
"Menurut penelitian dan survei kami kepada pengguna beta, peringatan ini membantu orang lebih berhati-hati saat menggunakan telepon, mendeteksi aktivitas mencurigakan, dan menghindari menjadi korban penipuan melalui percakapan," pungkas Google.
Terkini Lainnya
- AMD Rilis Ryzen 8000 HX, Chip Murah untuk Laptop Gaming
- Trump Bebaskan Tarif untuk Smartphone, Laptop, dan Elektronik dari China
- Apple Kirim 600 Ton iPhone dari India ke AS
- LAN: Pengertian, Fungsi, Cara Kerja, Karakteristik, serta Kelebihan dan Kekurangannya
- 3 Game Gratis PS Plus April 2025, Ada Hogwarts Legacy
- Trafik Broadband Telkomsel Naik 12 Persen saat Idul Fitri 2025
- 3 Cara Menyimpan Foto di Google Drive dengan Mudah dan Praktis
- Samsung Galaxy A26 5G: Harga dan Spesifikasi di Indonesia
- Google PHK Ratusan Karyawan, Tim Android dan Pixel Terdampak
- Harga iPhone 12, 12 Mini, 12 Pro, dan iPhone 12 Pro Max Second Terbaru
- Apa Itu e-SIM, Bedanya dengan Kartu SIM Biasa?
- WordPress Rilis Fitur Baru, Pengguna Bisa Bikin Website Pakai AI
- INFOGRAFIK: Mengenal Teknologi E-SIM yang Kini Digunakan iPhone
- WA Down di Berbagai Negara, Tidak Hanya Indonesia
- WhatsApp Down, Pengguna Tidak Bisa Kirim Chat ke Grup
- Telkomsel dan Ericsson Perkuat Jaringan 5G dengan Teknologi "Far Edge"
- Samsung Galaxy A36 5G Resmi di Indonesia, Harga mulai Rp 5 Jutaan
- iPhone 11 Second Masih Banyak Diminati, Berapa Harga Terbarunya Sekarang?
- Sudah Dibuka, Ini Link dan Cara Daftar Mudik Gratis Peruri 2025
- Penyangga HP Ini Bisa Ngecas 3 Gadget Apple Sekaligus