Dell Ketularan Apple, Ganti Nama Laptop Jadi "Pro" dan "Max"
- Produsen pembuat laptop, Dell, "ketularan" Apple menggunakan penamaan "plus," "pro," dan "max" untuk produk mereka.
Dalam ajang pameran teknologi Consumer Electronics Show (CES) 2025 di Las Vegas, Amerika Serikat, Dell mengumumkan strategi perusahaan dalam melakukan rebranding produknya.
Dell mengumumkan penghapusan beberapa merek ikoniknya, termasuk XPS, Inspiron, Latitude, Precision, dan OptiPlex. Sebagai gantinya, perusahaan ini memperkenalkan tiga lini produk utama dengan nama yang lebih sederhana yaitu Dell, Dell Pro, dan Dell Pro Max.
Penamaan ini mirip dengan yang dilakukan Apple. Bedanya, Dell menambahkan tiga subkategori untuk setiap lini produk baru yaitu Base, Plus, dan Premium.
Baca juga: Uni Eropa Mulai Wajibkan Semua Gadget Gunakan USB-C, Laptop Berlaku 2026
Contohnya adalah monitor dan laptop terbaru Dell yang sudah menggunakan penamaan baru ini.
Monitor tersebut bernama Dell Plus 32 inci 4K QD-OLED dan laptop Dell Pro Premium kini resmi menjadi bagian dari jajaran inovasi terbaru Dell.
Namun, perubahan ini juga akan membuat kemungkinan hadirnya nama-nama produk yang semakin panjang, misalnya Dell Pro Max Plus atau Dell Pro 14 Premium.
XPS, merek premium yang ditinggalkan
Di antara merek-merek yang dihapus, XPS menjadi salah satu yang paling disorot. Selama bertahun-tahun, lini XPS dikenal sebagai standar tinggi untuk laptop premium.
Kini, model XPS diubah menjadi Dell Premium, yang menjadi bagian dari lini Dell "basic" dengan subkategori Premium. Sementara model Dell Pro Premium akan menjadi pengganti lini Latitude.
Dell sendiri akan menghentikan nama-nama lama secara bertahap. Produk yang telah dibuat dengan merek XPS, Precision, atau Inspiron akan tetap dipasarkan hingga ketersediaannya habis.
Baca juga: 7 Hal yang Wajib Diperhatikan sebelum Membeli Laptop Baru
Setelah itu, produk baru akan menggantikan mereka dengan skema penamaan baru.
Frank Cestone, Public Relation Dell untuk segmen konsumen dan gaming, mengakui bahwa transisi ini akan memakan waktu.
"Ini akan membutuhkan waktu. Namun, kami mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk membuatnya semudah mungkin bagi pelanggan, kami tahu itu akan menjadi lebih mudah setelah transisi sepenuhnya selesai," kata Cestone, dikutip KompasTekno dari The Verge, Selasa (7/1/2025).
Terkini Lainnya
- Windows 10 Masih Banyak Dipakai, Padahal Pensiun Tahun Ini
- Dulu Berstatus Startup Unicorn, Kini Bukalapak Tutup Layanan Marketplace
- Nvidia dan Pengembang PUBG Kolaborasi Bikin Karakter AI dalam Game
- Apa Arti Delivery Status Notification (Failure) di Gmail?
- Standar HDMI 2.2 Diumumkan, Bandwidth Tembus 96 Gbps
- Induk Facebook Setop Program Penangkal Hoaks "Cek Fakta" di Platformnya
- Profil Achmad Zaky, Pendiri Bukalapak yang Kini Tutup Layanan Marketplace
- Laptop Layar Gulung Lenovo Rilis Awal Tahun Ini, Harga Rp 56 Jutaan
- Sejarah Bukalapak, 15 Tahun Berdiri hingga Tutup Layanan Marketplace
- AMD Ryzen Z2 Series Resmi Versi "Extreme" Pakai CPU Zen 5 dan GPU RDNA 3.5
- Apple Pastikan Bangun Pabrik di Indonesia
- Smartphone OnePlus 13R Meluncur Global, Bawa Kamera Telefoto 50 MP Baru
- Arti Kata “YOLO”, Tren yang Kini Ditinggal Netizen Gen Z
- Huawei Nova 13i Meluncur Pakai Spek Nova 12i
- Lenovo Legion Go S Meluncur, Konsol Game PC Handheld dengan SteamOS
- Arti “YONO”, Istilah yang Lagi Tren di Netizen Gen Z sebagai Lawan “YOLO”
- Intel Umumkan Core Ultra 200HX Series, Prosesor untuk Laptop Gaming "High-End"
- Pre-Order Samsung Galaxy S25 Series di Indonesia Dibuka 23 Januari
- Qualcomm Umumkan Prosesor Snapdragon X untuk AI PC
- Samsung Umumkan Unpacked 2025, Rilis Galaxy S25?