Tesla Ungkap Data Pengemudi ke Polisi soal Ledakan Cybertruck, Isu Privasi Jadi Sorotan

- Mobil Tesla Cybertruck yang meledak di depan Trump International Hotel, Las Vegas, pada awal tahun ini menjadi sorotan.
Bukan hanya soal tragedinya, tetapi juga karena bagaimana pihak berwenang berhasil mengungkap fakta-fakta di balik insiden tersebut.
Pihak kepolisian setempat diketahui menggunakan data yang dikumpulkan oleh mobil Tesla untuk melacak perjalanan pengemudi.
Lewat pengungkapan data ini, polisi memastikan bahwa penyebab ledakan bukan berasal dari kendaraan, melainkan dari bahan peledak yang ada di dalamnya.
Meski data-data tersebut membantu pihak berwenang mengungkap penyebab ledakan, tindakan yang dilakukan Tesla dalam mengumpulkan data pengemudi dianggap menyalahi privasi.
Dalam hitungan jam, Tesla sendiri dapat memberikan informasi perinci tentang perjalanan selama lima hari yang dilakukan pengemudi sebelum terjadi ledakan.
Bahkan, data tersebut mencakup pemberhentian pengisian daya di Colorado, New Mexico, dan Arizona.
Baca juga: Mobil Listrik Tesla Cybertruck Meledak, Kembang Api Diduga Jadi Penyebab
Data ini memungkinkan polisi untuk menentukan bahwa insiden tersebut terkait dengan bahan peledak dan bukan kesalahan mekanis kendaraan.
Sheriff Departemen Kepolisian Metropolitan Las Vegas, Kevin McMahill, bahkan mengapresiasi bantuan Tesla.
"Saya harus berterima kasih kepada Elon Musk, khususnya. Ia memberi kami cukup banyak informasi tambahan," kata McMahill.
Pedang Bermata Dua
Adanya data pengemudi yang dikumpulkan Tesla dianggap membuat mobil tersebut bisa memata-matai penggunanya.
Menurut David Choffnes, Direktur Eksekutif Cybersecurity and Privacy Institute di Northeastern University, ini merupakan jenis pengawasan yang "menyeluruh".
"Ketika sesuatu yang buruk terjadi, itu membantu, tetapi ini adalah pedang bermata dua. Perusahaan yang mengumpulkan data ini dapat menyalahgunakannya," kata Choffnes dikutip KompasTekno dari The Associated Press, Minggu (5/1/2025).
Tesla sendiri memiliki sejarah kontroversial dalam menangani data pengguna.
Laporan Reuters mengungkap bahwa karyawan Tesla pernah saling berbagi video dan rekaman sensitif dari kamera kendaraan.
Terkini Lainnya
- Apa Itu Italian Brainrot atau Meme Anomali yang Lagi Viral di TikTok?
- 4 Tips Dapat Penghasilan Tambahan lewat Instagram
- Samsung Galaxy M56 Bawa Desain Kamera Baru, Bodi Tipis, dan Android 6 Generasi
- Moto Book 60 Resmi, Laptop Pertama Buatan Motorola
- Hands-on Samsung Galaxy A26 5G, HP Rp 3 Jutaan dengan Desain Elegan
- Huawei Luncurkan Ascend 920, Chip AI "Pelawan" Aturan Amerika
- Bill Gates Pamer Kode Pertama Microsoft, Ada 150 Halaman
- Apple Siapkan iPhone Lipat Pertama, Harganya Rp 39 Juta?
- Nvidia Rilis Zorah, Demo Game "GeForce RTX 50" yang Terlalu Nyata
- Celah Keamanan Internet yang Eksis 23 Tahun Akhirnya Ditutup
- 21 Robot Manusia Ikut Half Marathon, Finish dalam 2 Jam 40 Menit
- Terungkap, Alasan Bos Apple Pilih Rakit iPhone di China
- 50 Ucapan Selamat Hari Kartini 2025 yang Inspiratif buat Dibagikan ke Medsos
- 50 Link Twibbon Hari Kartini untuk Rayakan Emansipasi Wanita
- Menguji Performa Samsung Galaxy A36 Main Game Genshin Impact
- Huawei Enjoy 70x Meluncur, Bawa Baterai 6.100 mAh dan Tombol Khusus
- HMD Key Meluncur dengan Android Versi "Kentang"
- iQoo Z9 Turbo Endurance Edition Meluncur, Baterai Lebih Besar
- Tecno Rilis Smartwatch dan Dua TWS Baru di Indonesia
- Spesifikasi dan Harga Realme 13 5G Terbaru