cpu-data.info

Iran Buka Blokir WhatsApp dan Google Setelah 2 Tahun

Seorang pria berjalan melewati gambar mural bendera Iran di Teheran, Sabtu (26/10/2024), pada hari ketika serangan Israel ke Iran terjadi.
Lihat Foto

- Setelah 2 tahun diblokir, platform pesan instan WhatsApp dan toko aplikasi Android, Google Play Store akhirnya bisa diakses lagi oleh warga Iran.

Otoritas berwenang Iran telah mencabut blokir terhadap kedua layanan tersebut pada Selasa (24/12/2024) lalu, sebagai langkah awal Iran untuk mengurangi pembatasan internet di negaranya.

Sebelumnya, Iran memblokir WhatsApp dan Play Store pada 2022 lalu, setelah demonstrasi besar-besaran menyusul kematian Mahsa Amini, perempuan Kurdi yang ditangkap karena menolak mengenakan hijab.

Aplikasi perpesanan instan itu dianggap digunakan untuk menyebarkan informasi palsu dan mengorganisir demonstrasi.

 Baca juga: Iran Kiamat Internet Pasca-protes Kematian Mahsa Amini

Namun, pada 24 Desember lalu, dewan tertinggi siber Iran memutuskan untuk membuka blokir WhatsApp dan Play Store.

“Suara mayoritas positif telah dicapai untuk mencabut pembatasan akses ke beberapa platform asing yang populer seperti WhatsApp dan Google Play,” tulis kantor berita Iran, IRNA dikutip KompasTekno dari Reuters, Jumat (27/12/2024).

Presiden Iran Masoud Pezeshkian sebelumnya telah berkomitmen untuk mengurangi pembatasan media sosial di negaranya. Kemungkinan, akan lebih banyak lagi layanan internet dan media sosial yang dibuka aksesnya di Iran.

“Ini jadi langkah awal untuk menghapus pembatasan internet ...,” ujar Menteri Teknologi Informasi dan Komunikasi Iran, Sattar Hashemi di platform X/Twitter.

Dilansir Associated Press (AP), warga Iran yang tinggal di Ibu Kota Iran, Teheran dan kota-kota lain mengaku telah mendapatkan akses ke dua layanan itu di perangkat komputer mereka, namun belum di perangkat mobile (smartphone). Kemungkinan pembukaan blokir ini akan dilakukan secara bertahap.

Baca juga: Elon Musk Aktifkan Starlink di Iran, Setelah Demo Kematian Mahsa Amini

WhatsApp sendiri menjadi aplikasi perpesanan populer ketiga di Iran, setelah Instagram dan Telegram.

Republik Islam Iran sendiri selama ini dikenal sebagai salah satu negara yang memiliki kontrol ketat terhadap akses internet, dibandingkan negara-negara lain.

Meski demikian, warga Iran yang melek teknologi tetap bisa mengakses media sosial asing, seperti Facebook, Twitter, dan YouTube secara rutin dengan sejumlah cara.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat