Penerapan Paradigma minMAX dalam Pengembangan AI untuk Indonesia (Bagian II-Habis)

MINMAX yang berarti Manfaat Indonesia Narasi serta Mengukur Aman dan X (tidak diketahui) juga lahir dari cara seimbang memandang lima filsafat ilmu.
Yakni positivisme logis (objective measurement), realisme kritis (social construction), interpretivisme (narasi), postmodernisme (dominasi dan hegemoni), dan pragmatism (manfaat).
M untuk Manfaat bisa diambil contoh dari kecerdasan aplikasi BRIBrain merupakan sistem kecerdasan buatan dengan empat manfaat.
Baca artikel sebelumnya: Penerapan Paradigma minMAX dalam Pengembangan AI untuk Indonesia (Bagian I)
Pertama, sistem penilaian BRILink (BRILink Score) membuat penilaian kelayakan calon Agen BRILink dilakukan praktis dan realtime, sehingga mendorong adanya lebih dari 1 Juta Agen BRILink se-Indonesia.
Kedua, BRIBrain membuat proses penilaian kredit (credit scoring) lebih akurat. Pendekatan machine learning membuat kelayakan kredit calon debitur menjadi lebih cepat, minim risiko, sehingga persetujuan, dan pencairan pinjaman dapat dilakukan secara instan dengan risiko kredit macet bisa diminimalkan.
Ketiga, BRIBrain membantu BRI memetakan profil nasabah secara tepat sehingga pendekatan komunikasi dengan nasabah menjadi cepat dan akurat (customer profiling score).
Terakhir, BRIBrain membuat BRI lebih cepat menemukan potensi tindakan kejahatan perbankan, seperti penipuan atau fraud yang dapat menimpa nasabah atau perseroan (fraud score) karena dapat menemukan anomali dan tindak kejahatan pada transaksi dengan cepat.
I untuk Indonesia adalah memastikan Indonesia tidak mem-beo dalam hegemoni AI global. Namun, Indonesia menjadi pusat AI bagi dirinya sendiri.
Membangun AII (Akal Inspiratif Indonesia) yang manusiawi, memihak wong cilik, merdeka, berkeadilan dan menyejahterakan Indonesia.
N untuk Narasi, sebagaimana dicontohkan Gojek telah memanfaatkan AI untuk berbagai macam, seperti merekomendasikan GoFood (makanan atau minuman), memprediksi harga ongkos layanan Gojek, menentukan titik jemput, memprediksi estimasi waktu layanan Gojek, dan masih banyak lagi.
Gojek mempunyai 20 layanan berbeda, dan setiap layanan tersebut memiliki permasalahan beraneka-ragam yang bisa diselesaikan dengan AI.
M untuk Mengukur adalah menetapkan bagaimana Sistem AI menghadapi tantangan dalam memahami aneka subjek dengan pendekatan pemahaman bacaan dan penalaran logis.
Misalnya dalam memahami Bahasa Inggris, ada pendekatan semacam HELM (Holistic Evaluation of Language Models).
Ini pertama kali diperkenalkan peneliti Stanford pada tahun 2022, dirancang untuk mengevaluasi LLM (Large Languange Machine) dalam berbagai skenario termasuk pemahaman membaca, pemahaman Bahasa, dan penalaran matematis.
Terkini Lainnya
- 2026, Tidak Ada Lagi Game Gratis PS4 di PS Plus
- Senyuman dan Keringat Adam Levine Jepretan Samsung Galaxy S25 Ultra
- Tabel Spesifikasi Harga Redmi Note 14 Pro, Mulai Rp 4,4 Juta
- Apa Fungsi Menghapus Cache di HP? Begini Penjelasannya
- 3 Cara Buka Blokir Kartu Telkomsel Tanpa ke GraPARI
- Cara Menghidupkan Lampu Keyboard Laptop Berbagai Model, Mudah dan Praktis
- Video: Bukti Canggihnya Fitur "Generative Edit" Samsung S25 di Konser Maroon 5 Jakarta
- Siap-siap, Harga iPhone Bakal Makin Mahal
- iPhone SE 4 Meluncur Minggu Depan?
- Inikah Tanda Teknologi AI Sudah Jenuh?
- Apa Itu Safe Mode di Excel dan Cara Mengatasinya
- Game "Football Manager 25" Batal Dirilis, Ini Alasannya
- Akuisisi Rebellion Esports, Tim E-sports CS2 dan Dota 2 Natus Vincere Resmi Masuk MPL Indonesia
- Cara Mematikan Notifikasi WhatsApp Web di Laptop dengan Mudah dan Praktis
- Harga iPhone 15 Terbaru, iPhone Terlaris 2024
- Penerapan Paradigma minMAX dalam Pengembangan AI untuk Indonesia (Bagian I)
- Antarmuka HP Samsung OneUI 7 Beta Berbasis Android 15 Dirilis, Ini Fitur Barunya
- Daftar Tim Lolos Knockout Stage M6 Mobile Legends dan Jadwal Pertandingannya
- Layanan ChatGPT Pro Dirilis, Rp 3 Juta Sebulan tapi Lebih Pintar dan Bernalar
- Rekor Baru, Harga Bitcoin Tembus Rp 1,5 Miliar Per Keping