5 Cara Memberdayakan Kembali SSD dan Hard Disk Lama
- Ketika pengguna komputer melakukan upgrade storage dengan memasang solid state drive (SSD) atau hard disk baru, biasanya unit lama akan digunakan sebagai media penyimpanan tambahan.
Namun, ada kalanya SSD atau hard disk lama mesti dikeluarkan dari komputer, entah karena keterbatasan slot yang tersedia, ingin mengurangi suara bising atau alasan lain.
Baca juga: SanDisk Perkenalkan SD Card 8 TB dan SSD Eksternal 16 TB Pertama
Nah, apabila Anda termasuk pengguna yang mengalami hal tersebut, jangan anggurkan medium storage lama. Ada beberapa cara untuk memberdayakan kembali SSD atau hard disk komputer, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari PC World, Sabtu (10/8/2024) berikut ini.
1. Jadikan drive eksternal
Enclosure tersedia untuk hard disk 3,5/ 2,5 inci, maupun SSD 2,5 inci dan NVMe baik dengan interface PCIe maupun SATA. Harganya relatif terjangkau mulai dari puluhan hingga ratusan ribu rupiah di Indonesia.
Untuk SSD, khususnya tipe NVMe sebaiknya pilih enclosure dengan interface USB 3.1 Gen 2 atau yang lebih tinggi dengan speed 10 Gbps ke atas agar kecepatan transfer datanya tidak terhambat.
Baca juga: Kingston Perkenalkan NV3, SSD NVMe Ramah Kantong
Begitu SSD atau hard disk lama sudah dimasukkan ke enclosure, Anda pun mendapat perangkat penyimpanan portabel dengan harga lebih murah ketimbang membeli drive eksternal yang sebanding.
2. Pasang ke NAS
Aneka file yang tersimpan di NAS juga bisa diakses secara remote, misalnya dari luar lingkungan rumah atau kantor, lewat jaringan internet.
Ada berbagai perangkat NAS yang menggunakan media penyimpanan hard disk maupun SSD, termasuk NVMe. Sebagian model bisa menamping lebih dari satu medium storage sehingga kapasitasnya bisa sangat besar, tergantung SSD/ hard disk yang dipasang.
3. Hubungkan ke router
Tak mau ribet dengan setup NAS? Anda bisa mengubah SSD atau hard disk lama menjadi drive portabel dengan enclosure, lalu menghubungkannya secara langsung ke router agar bisa diakses oleh perangkat-perangkat dalam jaringan.
Baca juga: Hard Disk 1 GB Pertama di Dunia Beratnya 29 Kg, Mirip Mesin Mobil
Syaratnya, router yang bersangkutan mesti memiliki modem USB untuk menghubungkan perangkat storage eksternal.
Perlu dicatat bahwa kinerja transfer data yang dihasilkan lewat metode ini tak begitu kencang sehingga hanya cocok untuk transfer file sederhana. Apabila perlu mentransfer sejumlah besar data atau streaming video, sebaiknya gunakan NAS untuk storage jaringan.
4. Ubah jadi bootable drive
Opsi lain yang bisa berguna adalah mengubah SSD atau hard disk lama menjadi bootable drive. Caranya adalah dengan memasang sistem operasi ke drive yang bersangkutan, bersama dengan driver dan software lain yang diperlukan.
Terkini Lainnya
- Realme P2 Pro Meluncur, Spesifikasi Serba "Naik Kelas"
- Cara Jadwalkan Kirim Pesan Gmail di PC dan HP
- Kode Cek Nomor Telkomsel dan Cara Menghubunginya
- Cara Buat Menu Ceklis di Google Docs untuk Keperluan Dokumen
- Jawa Barat Sabet Medali Emas PON XXI Cabor E-sports Nomor Free Fire
- 3 Cara Cek Kesehatan Baterai Macbook dengan Mudah dan Praktis
- Cara Hapus Cache dan Riwayat Pencarian di Google Chrome
- Menpora Sebut Arena E-sports Jadi Venue Terbaik PON XXI 2024
- Game "Celestia: Chain of Fate" Bikinan Indonesia Rilis di PC dan Nintendo Switch
- Cara Mengatasi Akun Tidak Diizinkan Menggunakan WhatsApp, Jangan Panik
- Apple Intelligence Tak Bisa Digunakan di China dan Eropa, Kenapa?
- Bos ZTE Ungkap Faktor Utama Pendorong Ekonomi Digital di Indonesia
- Ini Dia, Smartphone dengan Layar Sekunder Dikelilingi Kamera
- 3 Cara Cek Versi Windows 32-bit atau 64-bit dengan Mudah dan Cepat
- PS5 Pro Ditenagai GPU Baru dari AMD, Seperti Ini Kemampuannya
- Infineon Bangun Pabrik Semikonduktor di Malaysia, Terbesar di Dunia
- Game MOBA "Dragon Ball Project: Multi" Rilis di PC, iOS, dan Android
- Oppo Reno 12F 4G dan Reno 12F 5G Resmi di Indonesia, Ini Harganya
- Cara Mengetahui Orang yang Memakai WiFi Kita di Android, Mudah Tanpa Aplikasi
- Bocoran Spesifikasi Oppo Reno 12F Series yang Dirilis di Indonesia Hari Ini