Menilik Penerapan AI dan Perannya dalam Pemberdayaan Bisnis di Indonesia
JAKARTA, – Saat ini, kehadiran teknologi kecerdasan buatan (AI) tidak lagi sebatas fiksi ilmiah. AI telah menjelma menjadi teknologi yang membantu kehidupan masyarakat di berbagai aspek, dari asisten virtual yang membantu keseharian, aplikasi kesehatan, hingga alat deteksi penyakit.
Tak hanya di keseharian masyarakat, penerapan AI juga dapat menjadi senjata ampuh bagi pelaku usaha untuk meningkatkan kinerja bisnis dan sekaligus memberikan layanan terbaik. AI menghadirkan peluang transformasi di berbagai aspek bisnis, mulai dari meningkatkan efisiensi operasional, personalisasi layanan pelanggan, hingga menciptakan produk dan layanan inovatif.
President Director IBM Indonesia Roy Kosasih menjelaskan, kesadaran terhadap penggunaan teknologi AI di masyarakat Indonesia sudah mulai terbangun. Menurutnya, masyarakat, termasuk pekerja dan pelaku usaha, telah menyadari bahwa AI dapat membantu mereka mengerjakan dan menyelesaikan tugas-tugas keseharian mereka.
“Teknologi AI yang banyak digunakan di Indonesia saat ini adalah open-source Generative AI. Teknologi ini memiliki algoritma pembelajaran yang digunakan untuk membuat prediksi dan menciptakan teks, gambar, video, audio, kode, atau data sintetik yang baru,” kata Roy kepada , Jumat (21/6/2024).
Peran AI belum banyak dipahami pelaku usaha
Meski kesadaran penggunaan AI sudah terbentuk di masyarakat, Roy mengatakan, pemimpin usaha di Indonesia umumnya belum memahami peran AI, khususnya dalam membantu pengembangan organisasi.
“Mereka juga kerap mempertanyakan kemampuan organisasi mereka dalam menerapkan AI dan apakah talenta-talenta di organisasi mereka siap,” ujarnya.
Pendapat Roy tersebut didukung oleh temuan IBM Institute for Business dalam studi global “CEO Study”. Studi yang dilakukan terhadap 3.000 chief executive officer (CEO) dari 30 negara dan 26 industri itu menemukan bahwa lebih dari setengah CEO di Indonesia (51 persen) belum menilai dampak generative AI terhadap karyawan mereka.
Baca juga: IBM Bakal Uji Coba Teknologi Manajemen Aset Berbasis IoT dan AI di IKN
Di sisi lain, kata Roy, 51 persen CEO di Indonesia itu mendorong organisasi mereka untuk mengadopsi generative AI secara lebih cepat. Sementara itu, sebanyak 44 persen di antaranya setuju bahwa risiko tertinggal mendorong mereka untuk berinvestasi dalam beberapa teknologi sebelum memiliki pemahaman yang jelas tentang nilainya.
“Hasil studi tersebut menggambarkan perspektif dari CEO yang menunjukkan bahwa mereka sadar, manfaat yang didapat dari adopsi teknologi yang cepat akan melebihi potensi risikonya,” ungkap Roy.
Studi tersebut juga mengungkap, lebih dari dua pertiga (71 persen) CEO mengatakan, potensi peningkatan produktivitas dari otomatisasi begitu besar sehingga mereka harus menerima risiko yang signifikan untuk tetap kompetitif. Hal ini berarti termasuk dengan implementasi AI pada organisasi mereka.
Pada akhirnya, imbuh Roy, sebanyak 66 persen CEO di Indonesia percaya bahwa berinvestasi dalam AI akan membantu mereka mendapatkan keunggulan kompetitif, seperti efisiensi dan peningkatan produktivitas.
Baca juga: Penerapan AI dan Keterampilan Digital Jadi Kunci Indonesia Wujudkan Ambisi Pimpin Ekonomi Digital 2024
“Peningkatan produktivitas dengan penurunan biaya tentunya akan berdampak pada angka revenue atau pendapatan perusahaan. Oleh karena itu, organisasi harus melihat transformasi AI sebagai investasi,” ungkap Roy.
Manfaat AI untuk keunggulan kompetitif berbagai sektor bisnis
Pengimplementasian AI dapat memberikan keunggulan kompetitif bagi berbagai sektor bisnis di Indonesia. Output-nya pun bisa beragam.
Pada sektor jasa keuangan dan asuransi, misalnya. AI dapat membantu mendeteksi transaksi yang mencurigakan (fraud detection) serta menganalisis data pelanggan secara mendalam untuk memberikan prediksi risiko kredit.
Untuk sektor kesehatan, AI dapat dapat membantu tenaga medis dalam mendiagnosis penyakit dengan lebih cepat dan akurat melalui analisis gambar medis. Selain itu, sistem berbasis AI juga dapat memantau kondisi pasien secara real-time dan memberikan rekomendasi tindakan yang sesuai dengan kebutuhan.
Terkini Lainnya
- AMD Menyerah Lawan Nvidia di GPU Segmen Flagship
- Pengertian Desktop, Fitur-fitur dan Fungsinya di Platform Windows
- Sony PlayStation 5 Pro Resmi Meluncur, Desain Baru dan Lebih "Ngebut"
- Waspada, Celah Keamanan Berisiko Tinggi Ditemukan di HP Android dengan Spek Ini
- iPhone 16 Kok Masih Pakai USB Kuno Berumur 24 Tahun?
- Video: Rekap 6 Gadget Baru di Apple Event 2024, dari iPhone 16 hingga AirPods
- Huawei Mate XT Resmi, Ponsel Layar Lipat Tiga Pertama di Dunia
- Fitur Galaxy AI di Samsung Z Fold-Flip 6 Makin Diminati di Indonesia, Ini Buktinya
- Qualcomm Dikabarkan Berencana Caplok Unit Bisnis Intel
- Cara Tutup Kolom Komentar di Instagram Story agar Tetap Privat
- Smartphone Itel A80 Resmi di Indonesia, Bawa Kamera 50 MP Harga Rp 1 Jutaan
- iPhone 16 Rilis, Harga iPhone 15 di Indonesia Turun Jadi mulai Rp 14 Jutaan
- Malaysia Kebagian iPhone 16 Pertama, Indonesia Lagi-lagi Bukan Prioritas
- Muncul Notifikasi Screen Limit di Netflix? Begini Cara Mengatasinya
- Apple Intelligence Meluncur Oktober di iOS 18.1, tapi Tidak Ada Bahasa Indonesia
- Realme C61 Meluncur, Diklaim Jadi HP C-Series Paling Tangguh
- Soal Serangan Ransomware PDNS, Pengamat: Pemerintah Kurang Peduli Isu Keamanan Siber
- Nokia 220 4G Resmi, Ponsel Fitur yang Bisa YouTube-an
- Pengamat Siber: Server PDNS Harusnya Pulih Lebih Cepat
- Siap-siap Skin "Valorant" Evori Dreamwings Dirilis Besok, Ada Senjata Baru dan Hewan Pendamping