"Social Engineering Crime": Waspada Kejahatan SEoSM di Media Sosial
KITA dikagetkan dengan pemberitaan akhir-akhir ini terkait perbuatan asusila terhadap anak di bawah umur. Peristiwa itu berawal dari tawaran kerja lewat "Broadcast Facebook (, 5/6/2024).
Hal ini semakin menunjukkan bahwa kejahatan dengan modus “Social Engineering on Social Media (SEoSM)" sudah berada pada titik sangat mengkhawatirkan.
Akses medsos yang bisa menerobos privasi individu, tanpa batas ruang dan waktu, realitasnya relatif tak mengenal filtrasi. Hal ini telah menjadi persoalan besar di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Harus disadari bahwa pertumbuhan eksponensial pengguna medsos juga berdampak pada semakin banyaknya individu dan kelompok rentan berada di dalamnya.
Kalau saja menganalogikan berselancar di medsos dengan mengemudi kendaraan di jalan raya, maka, jangankan kewajiban memiliki SIM atau lisensi, platform digital ini justru membuka jalan begitu lapang bagi siapa pun dengan “tanpa syarat”.
Kenyataan menunjukkan, membatasi pengguna medsos berdasar usia saja sungguh tak mudah. Melarang akses anak-anak, bahkan membatasi akses anak terhadap konten melampaui usia dan kesiapan mentalnya, juga menjadi persoalan hampir setiap keluarga.
Padahal kalau mau jujur, jangankan anak di bawah umur, orang dewasa pun banyak yang rentan dan tak siap dengan fenomena platform digital ini. Kelompok yang mudah terjebak pelaku kejahatan siber SEoSM.
"Cybercrime"
Kejahatan siber (Cybercrime) melalui medsos yang mengancam setiap saat adalah salah satu ancaman terbesar abad ini. Terus meningkatnya pengguna medsos menjadi PR bagi semua negara.
Salah satu dampak masifnya medsos adalah masifnya modus SEoSM yang menyasar siapa saja, terutama mereka yang rentan dan minim literasi.
Ketika modus ini menyasar mereka yang rentan termasuk soal eknomi, maka instruksi, rayuan, iming-iming uang, atau keuntungan bisa dengan mudah dijadikan alat.
Sudah bisa ditebak, modus akan berakhir dengan intimidasi, penipuan, bahkan perbuatan destruktif, dan melanggar hukum.
Pelaku dengan mudah mencari target. Karena begitu banyak calon korban yang secara sukarela mem-posting kebiasaan, kebahagian, aktivitas individual, ungkapan kesedihan, curhat, kegundahan, sampai tindakan paling pribadinya di medsos sehingga memudahkan penelisikan penjahat.
Tanpa sadar banyak pengguna medsos terbiasa mengekspos detail kondisinya termasuk lokasi, dan membiarkan konten itu terbuka diketahui banyak orang. Maka jangan heran kalau kondisi ini juga sering dimanfaatkan pelaku kejahatan.
Pelaku kejahatan tentu dengan mudah memanfaatkan ekosistem yang terbangun ini. Pelaku kejahatan bisa melakukan penelusuran target secara praktis. Modus SEoSM biasa diawali dengan dikuasainya data pribadi.
SEoSM biasa dimulai dengan komunikasi japri, dengan akal-akalan untuk menjalin kerja sama bisnis atau pertemanan. Ada juga yang memancing dengan postingan palsu untuk menarik perhatian.
Terkini Lainnya
- Apa Itu Laptop Chromebook dan Fitur-fiturnya
- Bos Instagram Akui Turunkan Kualitas Video yang Jarang Ditonton
- Bagaimana Cara Registrasi Ulang Kartu Telkomsel?
- Aplikasi ChatGPT Versi Windows Dirilis untuk Pengguna Berbayar
- Apa Itu Cancel Culture yang Sering Muncul di Media Sosial?
- Samsung Rilis Ponsel Lipat Galaxy W25 dan W25 Flip, Cuma Dijual di China
- Cara Melihat Pesan WA yang Sudah Dihapus di HP Samsung, Mudah Tanpa Aplikasi
- Instal "Update" Windows 11 Kini Lebih Cepat
- Apa Beda Chromebook dan Laptop Biasa?
- Samsung Buka Pendaftaran Peminat Cincin Pintar Galaxy Ring di Indonesia
- 4 Cara Mengatasi WhatsApp Kena Spam yang Mengganggu, Mudah dan Praktis
- OnePlus Umumkan Antarmuka OxygenOS 15, Berbasis Android 15 dengan Fitur AI
- Ramai soal HP Android Bisa Lihat Chat WA yang Sudah Dihapus, Benarkah?
- iPhone 16 Dilarang Diperjualbelikan di Indonesia, Ini Alasannya
- Apple Pangkas Produksi iPhone 16 gara-gara Permintaan Lesu?
- Ramai Jadi Template Instagram Story, Apa Itu Winamp?
- Apple Rilis MacOS Sequoia, Bawa Fitur iPhone Mirroring dan Gaming
- iPadOS 18 Resmi Dirilis, Bawa Fitur Kalkulator Pintar dan Kendali Jarak Jauh
- Apple Rilis Aplikasi "Passwords", Masuk ke Akun Online Jadi Lebih Gampang
- Apple Resmi "Suntikkan" ChatGPT ke Siri