Baterai Berbasis Air Dikembangkan, Diklaim Lebih Efisien dan Aman Dibanding Lithium
- Sekelompok peneliti di China tengah mengembangkan baterai berbasis air yang baru. Baterai ini diklaim lebih efisien dalam menyimpan energi ketimbang baterai lithium-ion (Li-ion) yang selama ini umum dipakai di banyak perangkat, termasuk smartphone.
Selain lebih efisien, baterai hasil temuan baru ini juga diklaim lebih aman dibanding lithium-ion.
Kemampuan baterai dalam menampung lebih banyak energi, menjadi fitur unggulan dari baterai berbasis air jenis baru. Poin ini terkait dengan seberapa banyak daya yang bisa ditampung oleh baterai bila dibandingkan dengan ukuran dan bobotnya.
Selama ini, baterai lithium ion dinilai sangat bagus dalam hal penyimpanan energi, sehingga dianggap memiliki kepadatan energi yang sangat tinggi. Itulah mengapa baterai jenis ini menjadi baterai yang sering dipakai di aneka perangkat. Namun, baterai Li-ion cukup mudah terbakar.
Baca juga: 10 Setting Android untuk Menghemat Baterai
Sementara itu, baterai berbasis air dinilai lebih aman karena kepadatan energinya lebih rendah. Sebab, voltasenya juga lebih rendah ketika beroperasi.
Namun, para peneliti di pusat penelitian Dalian Institute of Chemical Physics (DICP) dari Akademi Ilmu Pengetahuan China (Chinese Academy of Sciences (CAS) menemukan cara agar baterai berbasis air bisa menampung lebih banyak energi.
Caranya, dengan menambahkan bromida, yaitu campuran bromin dengan zat lain, ke dalam larutan elektrolit yang dipakai di baterai berbasis air.
Dengan cara itu, kepadatan energinya naik hingga dua kali lipat menjadi 1.200 Wh/L dibanding baterai berbasis air standar.
Terlepas dari kepadatan energinya yang meningkat, aspek keamanan baterai ini masih bisa dipertahankan seperti sebelumnya. Oleh karena itu, para peneliti berharap baterai jenis baru ini bisa bersaing dengan lithium ion karena lebih aman.
Tidak hanya itu, para peneliti juga menemukan bahwa siklus hidup baterai air baru bisa diperpanjang sampai 1.000 siklus. Dengan demikian, stabilitas baterai ini meningkat signifikan dari jenis yang sudah ada.
Dari sejumlah temuan itu, para peneliti menilai bahwa baterai berbasis air yang baru bisa dikembangkan lebih lanjut hingga dipertimbangkan sebagai baterai mobil listrik.
"Studi ini memberikan ide baru bagi desain baterai berbasis air dengan kepadatan energi tinggi, serta bisa memperluas penerapan baterai di bidang baterai listrik," kata profesor Xianfeng Li, peneliti memimpin studi ini, dikutip dari Interesting Engineering, Sabtu (8/6/2024).
Baca juga: 2 Cara Cek Aplikasi yang Boros Baterai di HP Android dan iPhone
Perusahaan China bikin baterai bertenaga nuklir
Sebuah perusahaan di China, Betavolt juga mengembangkan baterai tetapi bertenaga nuklir pada awal tahun ini, disebut BV100.
Baterai BV100 bisa bertahan dalam jangka waku sangat lama, mencapai 50 tahun tanpa perlu maintenance atau pengisian ulang karena mampu menghasilkan energi sendiri.
Betavolt BV100 menempatkan isotop nickel-63 dalam modul yang berukuran lebih kecil dari sekeping uang logam. Energi yang dihasilkan dari peluruhan isotop dikonversi menjadi listrik.
Terkini Lainnya
- Sejarah Nokia, Berpindah-pindah Tangan hingga Pensiunnya Merek di Smartphone
- TikTok Terancam Tutup, Warga AS Malah Belajar Mandarin di Duolingo
- TWS Oppo Enco Air 4 Resmi di Indonesia, Bawa Fitur ANC Harga Rp 800.000
- HP Oppo Reno 13F 4G dan Reno 13F 5G Resmi di Indonesia, Desain Kembar Beda "Otak"
- Oppo Reno 13 5G Resmi di Indonesia, Smartphone Kuat dengan Fitur AI
- 2 Cara agar Notifikasi WhatsApp Tidak Muncul di Layar Kunci, Mudah dan Praktis
- Dampak HP Direset Pabrik yang Perlu Diketahui
- TikTok Terancam Tutup di AS, Pengguna Pindah ke Aplikasi Saudaranya
- Lupa Password IG setelah Deactive? Begini Cara Mengatasinya
- Video: Challenge Koin Jagat yang Viral di Media Sosial, Rusak Fasilitas Publik hingga Dilarang
- 5 Merek Ponsel Terlaris di Dunia 2024 Versi IDC
- HP Tecno Spark 30 Pro Rilis di Indonesia Minggu Depan, Ini Bocoran Spesifikasinya
- Dipanggil Komdigi, Pendiri Jagat Janji Ubah Permainan Berburu Koin
- Mantan Bos Google Bikin "Hooglee", Medsos Video Berbasis AI
- Sinyal Mahkamah Agung AS Enggan Selamatkan TikTok
- Cisco Pamer Solusi Keamanan Berbasis AI di Jakarta, Ada ChatBot Penjaga Jaringan
- XL Rilis Paket Internet Harian Bebas Puas, Harga mulai Rp 2.000
- Redmi 13 Tak Punya Kamera Ultra-Wide, Xiaomi: Orang Indonesia Lebih Suka Zoom
- Hati-hati Dapat E-mail dari "Microsoft", Bisa Jadi Itu Hacker
- Starlink Siapkan Layanan Internet untuk Ponsel di Indonesia, Operator Seluler Minta Keadilan