Canalys: Pasar Smartphone di ASEAN Tumbuh, Dipimpin Samsung
- Pasar smartphone di Asia Tenggara tumbuh dua digit pada kuartal pertama 2024.
Samsung menjadi vendor nomor satu di pasar ponsel Asia Tenggara, mengungguli kompetitor seperti Transsion (induk Infinix, iTel, Tecno), Xiaomi, Oppo, dan Vivo.
Menurut laporan terbaru dari firma riset pasar Canalys, pada Januari hingga Maret 2024 jumlah pengiriman (shipment) ponsel di negara-negara Asean secara keseluruhan tercatat 23,5 juta unit, tumbuh 12 persen dari periode yang sama tahun lalu (year-on-year/YoY).
Angka tersebut sebenarnya masih di bawah jumlah sebelum tahun 2023. Namun, menurut Canalys, pertumbuhan angka pengiriman pada kuartal I-2024 ini merupakan tanda positif pemulihan dari tantangan makroekonomi yang terjadi pada 2023.
Canalys pun merinci 5 besar vendor smartphone di Asia Tenggara pada kuartal I-2024.
Samsung menjadi vendor nomor satu di Asia Tenggara dengan mengirimkan 4,5 juta unit ponsel Galaxy dan menguasai 19 persen pangsa pasar (market share) pada kuartal I-2024. Angka ini turun dari kuartal I-2023 di mana Samsung mengirim 5,6 juta ponsel Galaxy dan menguasai 27 persen market share.
Baca juga: Daftar 53 HP dan Tablet Samsung Galaxy yang Bakal Kebagian Android 15
Pertumbuhan angka pengiriman YoY Samsung tercatat turun 20 persen. Canalys menyebut, penurunan volume shipment diperkirakan terjadi karena strategi produk Samsung yang memprioritaskan perluasan segmen menengah ke atas, termasuk Galaxy S-series dan kategori Galaxy A5x dan Galaxy A3x.
Meskipun model seperti Galaxy A1x, A0x, dan A2x terus mendukung kehadiran merek ini di pasar massal, Canalys meramalkan, pertumbuhan di masa depan akan berasal dari segmen premium karena perubahan strategis ini.
Canalys mencatat, pertumbuhan tahunan Transsion melejit hingga 197 persen, tertinggi dibanding lima besar vendor yang ada dalam daftar ini. Kendati demikian perlu diingat, jumlah tersebut adalah gabungan dari merek-merek ponsel yang ada di bawah naungan Transsion.
Sementara posisi ketiga dan keempat, ditempati Xiaomi dan Oppo secara berurutan. Kedua vendor ponsel asal China ini sama-sama mengamankan 16 persen pangsa pasar (shipment 3,8 juta unit HP).
Namun, Xiaomi mencetak pertumbuhan positif (+52 persen), sedangkan Oppo mencetak pertumbuhan negatif (-5 persen).
Menurut Canalys, kehadiran produk yang kompetitif, termasuk model entry-level seperti seri Redmi Ax dan Cx serta opsi kelas menengah yang kuat dari seri Note, mendorong pertumbuhan Xiaomi pada kuartal I-2024 ini.
Posisi lima besar dilengkapi oleh Vivo yang mengirimkan 2,8 juta unit ponsel dan mengamankan 12 persen market share. Bisnis smartphone Vivo ini tumbuh 12 persen YoY.
Canalys mengungkapkan, vivo memfokuskan perhatiannya untuk mengembangkan segmen kelas menengah ke atas melalui Y100 dan V-series, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari laman Canalys Newsroom, Senin (27/5/2024).
Berikut selengkapnya daftar 5 besar vendor smartphone di Asia Tenggara untuk kuartal pertama (Q1) 2024 versi Canalys.
Baca juga: Lenovo dan Motorola Dilarang Jualan Smartphone Lagi di Jerman
5 besar vendor smartphone di Asia Tenggara | Shipment Q1 2024 | Market share Q1 2024 | Shipment Q1 2023 | Market share Q1 2023 | Pertumbuhan tahunan (YoY) |
Samsung | 4,5 juta unit | 19 persen | 5,6 juta unit | 27 persen | -20 persen |
Transsion | 4,2 juta unit | 18 persen | 1,4 juta unit | 7 persen | 197 persen |
Xiaomi | 3,8 juta unit | 16 persen | 2,5 juta unit | 12 persen | 52 persen |
Oppo | 3,8 juta unit | 16 persen | 4 juta unit | 19 persen | -5 persen |
Vivo | 2,8 juta unit | 12 persen | 2,5 juta unit | 12 persen | 12 persen |
Lainnya | 4,4 juta unit | 19 persen | 4,9 juta unit | 24 persen | -10 persen |
Total | 23,5 juta unit | 100 persen | 20,9 juta unit | 100 persen | 12 persen |
Canalys biasanya menggunakan jumlah sell-in untuk menghitung angka dalam riset ini. Sell-in merupakan istilah untuk pengiriman atau penjualan ponsel dari produsen (vendor) ke distributor/toko ritel, bukan ke konsumen akhir.
Dalam laporannya, Canalys juga memberikan catatan kaki bahwa total shipment menyertakan sub-merek Poco, Oppo menyertakan OnePlus, dan Transsion mencakup Tecno, Infinix dan iTel.
Terkini Lainnya
- WhatsApp Rilis Fitur Voice Message Transcripts, Ubah Pesan Suara Jadi Teks
- Cara Mencari Akun Facebook yang Lupa Email dan Password, Mudah
- ZTE Nubia Z70 Ultra Meluncur, HP Bezel Tipis dengan Tombol Kamera Khusus
- Spesifikasi dan Harga Oppo Find X8 Pro di Indonesia
- Smartphone Vivo Y300 Meluncur, HP dengan "Ring Light" Harga Rp 4 Jutaan
- Oppo Find X8 Pro Punya Dua Kamera "Periskop", Bukan Cuma untuk Fotografi
- Ini Komponen Apple yang Akan Diproduksi di Bandung
- Inikah Bocoran Desain Samsung Galaxy S25 Ultra "Paling Dekat"?
- Jadwal M6 Mobile Legends, Fase Wild Card Hari Kedua
- Bocoran Isi Proposal 100 Juta Dollar AS Apple ke Kemenperin
- Samsung Galaxy Z Flip 7 FE Meluncur Tahun Depan?
- Oppo Find X8 Pro Punya Tombol "Quick Button", Apa Fungsinya?
- Algoritma Instagram Kini Bisa Direset, Rekomendasi Konten Bisa Kembali ke Awal
- Indonesia Juara Umum Kompetisi E-sports Dunia IESF 2024
- Cara Membuat YouTube Music "2024 Recap" yang Mirip Spotify Wrapped
- Bocoran Isi Proposal 100 Juta Dollar AS Apple ke Kemenperin
- Inovasi Hidrasi: Komitmen AWS terhadap Keberlanjutan Air pada 2030
- Zoom Pakai Samsung Galaxy S24 Ultra dari Tribune GBK, "Otot" Jaemin NCT Dream Tampak Jelas
- Panasonic Lumix S9 Resmi, Kamera Mirrorless Full-frame Berbodi Mini
- Vivo Y36t Resmi, HP Murah dengan Memori dan Baterai Besar
- "EA Sports FC Tactical", Game Perpaduan Sepak Bola dan RPG Meluncur di iOS dan Android