Internet Starlink Elon Musk Cocok di Daerah Terpencil yang Tak Terjangkau Fiber Optic
- Layanan internet berbasis jaringan satelit milik Elon Musk, Starlink, telah mengantongi izin operasi yang telah didapatkan pada sekitar awal April kemarin.
Selang sebulan, layanan internet Starlink saat ini tampak sudah dipakai oleh beberapa pengguna di tanah air. Sebagai layanan internet satelit, Starlink menawarkan keunggulan yang bisa mencakup wilayah terpencil yang tidak terjangkau internet fiber optic.
Baca juga: Mengenal Internet Starlink Milik Elon Musk yang Sudah Hadir di Indonesia, Berapa Harganya?
Hal ini diamini dua pengguna internet Starlink yang membagikan pengalamannya di media sosial X Twitter. Keduanya adalah Ramda Yanurzha (@ryanurzha) dan Indra (@dryanaindra).
KompasTekno pun sudah mendapat izin dari Ramda dan Indra untuk mengutip utas yang mereka tulis di X Twitter.
Dalam perbincangan lanjutan, Ramda dan Indra sama-sama mengaku jika Starlink lebih cocok dan bisa menjadi pilihan terbaik untuk mengakses internet di wilayah-wilayah yang sulit terjangkau jaringan Fiber Optic (FO).
Starlink sendiri pada dasarnya bisa dipakai untuk semua kalangan. Di Indonesia, Starlink bukan hanya bisa dipakai untuk kalangan pengguna bisnis, melainkan dapat digunakan pula oleh pengguna rumahan atau personal.
Ramda menjajal Starlink di kediamannya di daerah Jakarta Selatan. Sementara, Indra menggunakan Starlink di rumahnya di Cigugur Girang, Parongpong, Bandung Barat.
Meski lokasi mereka bukan berada di tempat terpencil, mereka mengaku bahwa tempat tinggal mereka sulit terjangkau layanan internet kabel fiber optic.
the entire thing is smol. Tissue dapur for scale. pic.twitter.com/2bXXrUFbQU
— Ramda Yanurzha (@ryanurzha) May 5, 2024
Hari ini resmi jadi pengguna starlink. Thank you @Starlink @elonmusk to bring this innovation. pic.twitter.com/B7VHNlIa0H
— indra (@drayanaindra) May 3, 2024
Indra mengaku puas membeli Starlink karena bisa memberikan internet yang ngebut, walau harga awalnya mahal. Namun, menurut Indra, ini lebih ekonomis dibandingkan internet yang dipakai sebelumnya.
"Posisi rumah gue bukan daerah terpencil. Walaupun dekat ke jalan utama, kabel listrik dan tiang pun harus menggunakan modal sendiri. Dan internet selama ini pakai salah satu provider + modem CAT12 agar dapat speed yang lebih stabil dengan biaya Rp 180.000 untuk kuota 100GB," kata Indra saat dihubungi KompasTekno via DM X Twitter.
Indra mengaku kuota internet 100 GB dari provider sebelumnya itu hanya bertahan 2-5 hari. Harga modem yang digunakan Indra juga cukup mahal sekitar Rp 4 jutaan.
"Katakanlah, gue isi per 4 hari, sebulan bisa abis Rp 1,4 juta sampai Rp 1,6 juta buat internet rumah aja," tulis Indra.
Sementara itu, Starlink menawarkan kuota unlimited tanpa FUP dengan harga langganan Rp 750.000 per bulan. Selama dua hari penggunaan, Indra sudah menggunakan 100 GB.
"Rumah gue di tengah lembah, nggak kejangkau FO (internet kabel). Buat kondisi ini, Starlink sudah jadi solusi buat gue walau memang mahal," kata Indra.
Menurut Indra, jika pengguna tinggal di kota besar, lebih baik menggunakan layanan internet kabel optik karena harganya relatif lebih murah. Namun, jika memang tinggal di daerah yang tidak terjangkau kabel optik, Starlink bisa jadi solusinya.
Sementara itu, menurut Ramda, Starlink bisa menjadi pilihan terbaik untuk pengguna yang butuh internet cepat (>70 mbps), tetapi area tempat tinggalnya tidak terjangkau jaringan internet fiber optik.
"Starlink jadi game changer kalau untuk daerah yang masih bergantung ke VSAT, karena lebih murah dan fleksibel dari aspek apapun. Starlink juga jadi opsi bagus juga kalau sudah ada jaringan 4G tapi lemah/tidak stabil, lalu butuh internet cepat," kata Ramda saat dihubungi KompasTekno via DM x.
Perlu diketahui, Starlink juga akan diuji coba di Ibu Kota Nusantara (IKN), walau belum diungkap jadwal pastinya. Yang jelas, pemerintah mengatakan bahwa layanan Starlink dipastikan akan beroperasi sepenuhnya di Indonesia pada 2024 ini.
Terkini Lainnya
- Starlink Gandeng Provider Internet di Indonesia
- Menko Luhut: Starlink Meluncur di Indonesia...
- Fungsi Fiber Optik dan Cara Kerjanya...
- Kelebihan dan Kekurangan Fiber Optik yang...
- Jenis-jenis Fiber Optik dan Fungsinya yang...
- Cara Kerja Fiber Optik dalam Transmisi...
- Apa Itu Fiber Optik? Pengertian, Fungsi,...
- OneDrive Kini Bisa Diakses "Offline" via...
- Jadwal Maintenance "Honkai Star Rail" Versi 2.2, Siap-siap Ada Karakter Baru
- "PUBG Mobile" PMSL SEA Summer 2024 Mulai 8 Mei, Ini Jadwal dan Tim yang Main
- Internet Starlink Elon Musk Cocok di Daerah Terpencil yang Tak Terjangkau Fiber Optic
- Jokowi Prihatin Indonesia Hanya Punya 2 dari 320 "Supplier" Produk Apple
- Mengenal Transsion, Perusahaan HP China Induk Infinix, Tecno, dan Itel
- Cara Mengatasi Background Google Meet Terbalik
- Cara Nonton Apple Event Nanti Malam Pukul 21.00 WIB, iPad Baru Dirilis?
- Bos TikTok Tampil Glamor di Met Gala 2024, Jadi "Tuan Rumah Kehormatan" di Tengah Ancaman Pemblokiran
- Komparasi: Samsung Galaxy S24 Plus Vs Samsung Galaxy S24 Ultra
- Blackview BL9000 Pro Meluncur, Ponsel Tangguh dengan Pendeteksi Panas Tubuh
- Cara Login WhatsApp Tanpa Kode Verifikasi dengan Mudah dan Cepat
- Bocoran Gadget Baru yang Rilis di Apple Event Nanti Malam, Ada iPad Pro?
- Kena Tipu, Penjual Bitcoin Rugi Rp 1 Triliun
- Penjualan Lesu, Tesla Lakukan PHK Karyawan
- Good Lock, Aplikasi Eksklusif Smartphone Samsung Galaxy Tersedia di Play Store
- Cara Nonton Apple Event Nanti Malam Pukul 21.00 WIB, iPad Baru Dirilis?
- Bocoran Gadget Baru yang Rilis di Apple Event Nanti Malam, Ada iPad Pro?
- Blackview BL9000 Pro Meluncur, Ponsel Tangguh dengan Pendeteksi Panas Tubuh
- Penjualan Lesu, Tesla Lakukan PHK Karyawan
- Kena Tipu, Penjual Bitcoin Rugi Rp 1 Triliun