Ancaman "Terminator" di Balik Pemecatan CEO OpenAI Sam Altman
- Perusahaan pengembang kecerdasan buatan (artificial intelligence, AI) OpenAI sepekan belakangan diterpa badai drama. Pendiri sekaligus CEO Sam Altman dipecat, kemudian direkrut kembali hanya beberapa hari setelahnya.
Belakangan, kabar terbaru menyebutkan bahwa pemecatan Altman kemungkinan berhubungan dengan "kecerdasan buatan super" yang sedang dikembangkan oleh OpenAI, yakni Project Q* (dibaca Q-Star).
Baca juga: 5 Hari Dipecat, Sam Altman Bersiap Kembali Jadi CEO OpenAI
Q-Star adalah jenis kecerdasan buatan tipe Artificial General Intelligence (AGI) yang kepintarannya melebihi AI generatif seperti ChatGPT dan bisa menyaingi manusia.
Sebelum Altman didepak, dewan direksi OpenAI menerima surat yang dikirim oleh sejumlah karyawan perusahaan. Isinya, sebagaimana dilaporkan Reuters, antara lain berupa peringatan tentang bahaya pengembangan dan komersialisasi AGI.
Dewan direksi OpenAI disinyalir kecewa terhadap Altman karena dianggap kurang transparan tentang pengembangan AGI yang ternyata sudah sampai tahap yang cukup jauh. Dia dinilai cenderung diam-diam soal ini.
Altman sendiri dikenal getol mengupayakan pengembangan AGI oleh OpenAI, termasuk dengan menggunakan sumber daya komputasi dari investor terbesar OpenAI, Microsoft.
Dalam konferensi tingkat tinggi Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) di San Francisco, AS, pekan lalu, Altman mengutarakan keyakinannya bahwa OpenAI hampir berhasil mengembangkan AGI.
"Sudah empat kali dalam sejarah OpenAI, yang terbaru baru terjadi beberapa pekan belakangan, di mana saya melihat kami berhasil membuat kemajuan. Ini adalah kehormatan besar bagi saya," ujar Altman ketika berbicara di konferensi APEC.
Sehari kemudian, dia dipecat dari OpenAI.
Lebih pintar dari ChatGPT
Generative AI seperti ChatGPT dilatih menggunakan informasi yang sudah ada sebelumnya untuk menghasilkan prediksi jawaban berdasarkan bahan pelatihan tadi.
Semakin banyak data yang diberikan untuk training, semakin bagus jawabannya, meski tetap ada kemungkinan melantur dengan memberikan jawaban ngaco, atau biasa disebut "halusinasi AI". Sebab, generative AI tak punya kemampuan kognitif dan logika berpikir seperti manusia.
Baca juga: Ketika ChatGPT Memberi Jawaban Halu di Bali...
Beda halnya dengan Artificial General Intelligence. AGI mampu belajar aneka hal baru yang belum pernah dijumpai sebelumnya dan benar-benar bisa mengerti proses pemecahan masalah, atau dengan kata lain dapat berpikir dengan proses mirip otak manusia.
Ketika dikonfirmasi, OpenAI membenarkan keberadaan Q-Star dan surat yang dikirimkan ke dewan direksi terkait proyek AGI tersebut, tapi menolak berkomentar lebih jauh.
Seperti Terminator, tapi masih sekolah
Dihimpun KompasTekno dari Reuters, Sabtu (25/11/2023), AGI Q-Star yang dikembangkan OpenAI kabarnya sudah sampai pada tahapan bisa memecahkan persoalan matematika, tapi kemampuannya baru setara siswa sekolah dasar.
Meskipun demikian, hal tersebut dianggap sudah memberikan terobosan besar dalam hal kemampuan reasoning dan kognitif dari AGI Q-Star. Nantinya, AGI digadang-gadang bisa melakukan pekerjaan sains seperti ilmuwan.
Terkini Lainnya
- Cara Menyimpan Video WhatsApp ke Galeri HP secara Otomatis, Mudah
- Telkomsel Gandeng Indekstat Luncurkan Solusi Telesurvei
- Smartphone Honor X9c Smart Resmi, Punya Baterai 5.800 mAh
- 2 Cara agar Foto WhatsApp Tidak Tersimpan Otomatis di Galeri iPhone
- “Finish Strong” di Singapore Marathon 2024, Nge-vlog Pakai Samsung Galaxy Z Flip 6
- Nostalgia, Sony Bawa Opening Khas PlayStation 1 ke PS5
- Microsoft dan Komdigi Bikin Program Pelatihan AI, Buah Investasi Rp 27 Triliun di Indonesia
- Smartphone Honor 300 dan Honor 300 Pro Resmi dengan Fast Charging 100 Watt
- Smartphone Honor 300 Ultra Meluncur dengan Chip Snapdragon 8 Gen 3 dan Kamera Telefoto
- Update Besar Facebook Messenger, Video Call Makin Jernih
- Selisih Rp 400.000, Ini Beda Samsung Galaxy A16 5G dan Galaxy A16 4G
- CEO Intel Pat Gelsinger Mengundurkan Diri
- Apa Bedanya .ORG, .COM, dan .NET? Ini Penjelasannya
- McAfee Temukan Aplikasi Pinjaman Online Berbahaya, Ada di Indonesia
- Kehadiran iPhone Layar Lipat Makin Dekat?
- Toge Productions Akuisisi Mojiken Studio, Pengembang Game "A Space for the Unbound"
- Jadwal PUBG Mobile PMGC 2023, Kesempatan Bigetron Masuk Babak Berikutnya
- Broadcom Resmi Akuisisi VMware Rp 1.073 Triliun
- Makin Pintar, AI Google Bard Bisa Ceritakan Isi Video YouTube
- Bocoran Tampang Samsung Galaxy A35 5G, Punya "Punch Hole" di Layar