cpu-data.info

iPhone 15 Ramai-ramai Didiskon di China, Kurang Laku?

iPhone 15 Pro dan iPhone 15 (ki-ka)
Lihat Foto

- Sejumlah perusahaan lokapasar di China memangkas harga iPhone 15. Perusahaan marketplace yang juga menjadi peritel resmi iPhone yang kompak menurunkan harga, antara lain JD.com, Pinduoduo dan Taobao, milik Alibaba Group.

Potongan harganya terbilang besar, sampai 1.501 yuan atau sekitar Rp 3,2 juta dari harga banderol resminya. Padahal, iPhone 15 series baru rilis September 2023, atau sekitar sebulan yang lalu.

iPhone 15 512 GB di JD.com misalnya, dijual seharga 7.498 yuan (Rp 16,2 juta). Harga resminya adalah 8.999 yuan atau setara Rp 19,5 juta. Jadi potongannya sekitar Rp 3 jutaan.

Menurut JD.com, hal itu sudah sejalan dengan strategi perusahaan yang menawarkan produk dengan harga murah.

Di Pinduoduo, iPhone 15 Plus 128 GB dijual 6.098 yuan (Rp 13,2 juta). Harga itu dipangkas sekitar Rp 2 juta karena harga banderol resmi ponsel tersebut di China adalah sebesar 6.999 yuan (sekitar Rp 15,2 juta).

Kemudian iPhone 15 Pro Max 512 GB di Taobao, dibanderol seharga 10.698 yuan (sekitar Rp 23,2 juta), lebih murah dibanding harga ecer resminya, sebesar 11.999 yuan (sekitar Rp 26 juta).

Baca juga: Resmi, Ini Harga iPhone 15 Pro dan iPhone 15 Pro Max di Indonesia

Apple, Piduoduo dan Alibaba tidak memberikan tanggapan soal potongan harga iPhone 15 series di platform masing-masing.

Adapun di China, Apple terkadang memang mengizinkan mitranya untuk memberikan diskon produk guna menggenjot penjualan. Selain itu, marketplace di China kini juga berupaya menjaga pertumbuhan bisnis mereka di tengah kondisi konsumen yang membatasi anggaran belanja karena ekonomi yang belum stabil.

Untuk itu, mereka memberikan diskon jelang festival belanja tahunan Single Day yang jatuh pada 11 November setiap tahunnya, dihimpun KompasTekno dari Reuters, Rabu (25/10/2023).

iPhone 15 kurang laku?

Kabar soal harga iPhone 15 yang dipangkas di China muncul setelah ponsel andalan Apple itu dilaporkan kurang laku di negara tersebut.

Menurut firma riset Counterpoint Research, penjualan iPhone 15 di China selama 17 hari pertama setelah dirilis, turun 4,5 persen dibanding iPhone 14. Tidak dirinci berapa selisih jumlah unitnya.

Counterpoint menyebut, lesunya penjualan iPhone 15 series di China disebabkan oleh peluncuran Huawei Mate 60 series, ditambah dengan perekonomian China yang dinilai masih belum stabil pasca pandemi.

Baca juga: Terungkap, iPhone 15 Series Kalah Laris Dibanding HP Android Ini

Penjualan iPhone 15 bahkan ditaksir lebih rendah lagi dengan proyeksi penurunan dua digit. Hal ini disampaikan oleh Edison Lee, analis dari perusahaan jasa keuangan, Jefferies Group.

Senada dengan Counterpoint, menurut Lee, penyebab penjualan iPhone 15 adalah Huawei Mate 60 series. Ponsel baru dari Huawei itu dilaporkan terjual lebih banyak dibanding iPhone 15, tanpa disebut lebih rinci jumlah unit yang terjual.

Analis Jefferies Group juga meyakini bahwa penjualan ponsel Huawei bakal mengungguli Apple pada 2024. Hal yang sama juga diproyeksikan oleh Counterpoint yang mengestimasi model Mate 60 Pro saja, bakal terjual sampai 5-6 juta unit pada tahun ini di China.

"Trennya menunjukkan bahwa iPhone akan kalah dari Huawei pada tahun 2024," kata Lee dan analis lainnya di Jefferies Group, dikutip dari Bloomberg.

"Kami meyakini lemahnya permintaan (iPhone) di China akan berdampak pada pengiriman iPhone global yang lebih rendah dari perkiraan," lanjut Lee.

Selain Mate 60 series, kendala lainnya yang membuat penjualan iPhone 15 anjlok yaitu sejumlah masalah, salah satunya soal overheat, sehingga membuat permintaan akan ponsel tersebut menurun.

Baca juga: 8 Masalah iPhone 15 yang Banyak Dikeluhkan, Tak Cuma Overheat dan Layar Burn-in

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat