Laba Operasi Samsung Turun 78 Persen akibat Bisnis Chip Lesu
- Laba operasional Samsung Electronics untuk kuartal III-2023 (Juli-September) dilaporkan anjlok gara-gara pasar chip semikonduktor yang masih lesu.
Dalam laporan laba awal (preliminary profit) singkat yang dirilis Rabu (11/10/2023), Samsung Electronics melaporkan bahwa laba sebelum bunga dan pajak (earnings before interest and taxes/EBIT) alias laba operasional perusahaannya turun 78 persen di awal kuartal III-2023.
Sebelumnya pada tahun lalu (kuartal III-2022), Samsung Electronics berhasil membukukan laba operasional sebesar 10,85 triliun won (setara Rp 126,6 triliun).
Kini pada kuartal III-2023, Samsung memperkirakan laba operasionalnya turun menjadi 2,4 triliun won saja, atau setara Rp 28,1 triliun.
Baca juga: Samsung Pamer Chip Exynos 2400 dengan GPU AMD RDNA 3
Meskipun turun drastis dari tahun lalu, laba Samsung pada kuartal III tahun ini jauh lebih besar dibandingkan EBIT kuartal pertama (Januari-Maret) dan kedua (April-Juni) 2023.
Pada kuartal I-2023, Samsung Electronics hanya meraup laba operasional sebesar 640 miliar won (sekitar Rp 7,5 triliun), terendah sejak 2009.
Kemudian pada kuartal II-2023, laba operasional yang dikantongi Samsung senilai 670 miliar won atau setara Rp 7,8 triliun.
Bisnis chip diprediksi rugi Rp 35 triliun
Penurunan laba operasional secara YoY ini diyakini dilatarbelakangi oleh bisnis chip semikonduktor yang masih lesu.
Sebagai informasi, chip semikonduktor merupakan salah satu komponen utama yang berperan sebagai "otak" di gadget dan banyak perangkat elektronik lain.
Bisnis chip global sempat moncer berkat pandemi di mana orang-orang banyak belanja gadget dan PC (laptop/komputer desktop) untuk pendukung kerja dari rumah dan belajar dari rumah. Hal ini membuat permintaan terhadap chip semikonduktor meningkat selama pandemi.
Namun kini, perlambatan ekonomi global dan tingginya suku bunga mengurangi permintaan sebagian besar barang konsumsi, termasuk gadget.
Baca juga: Ini Alasan Samsung Galaxy S23 FE Versi Indonesia Pakai Chipset Exynos, Bukan Snapdragon
Samsung melaporkan kerugian sebesar 4,58 triliun won (sekitar Rp 53,7 triliun) dan 4,36 triliun won (sekitar Rp 51,1 triliun) dalam bisnis chip-nya masing-masing pada kuartal pertama dan kedua. Kerugian ini karena harga chip memori anjlok dan nilai inventarisnya berkurang.
Bisnis chip semikonduktor yang lesu ini memaksa produsen chip seperti Samsung untuk memangkas produksi dalam upaya membendung penurunan harga.
Pada kuartal ketiga, para analis mengatakan kerugian dalam bisnis chip memori Samsung kemungkinan menyusut menjadi sekitar 3 triliun won atau setara Rp 35,1 triliun.
Pasalnya, Samsung diyakini fokus pada chip yang lebih menguntungkan dan canggih seperti chip DRAM yang digunakan dalam layanan kecerdasan buatan (AI), sambil terus memangkas produksi chip lama.
Terkini Lainnya
- Realme P2 Pro Meluncur, Spesifikasi Serba "Naik Kelas"
- Cara Jadwalkan Kirim Pesan Gmail di PC dan HP
- Kode Cek Nomor Telkomsel dan Cara Menghubunginya
- Cara Buat Menu Ceklis di Google Docs untuk Keperluan Dokumen
- Jawa Barat Sabet Medali Emas PON XXI Cabor E-sports Nomor Free Fire
- 3 Cara Cek Kesehatan Baterai Macbook dengan Mudah dan Praktis
- Cara Hapus Cache dan Riwayat Pencarian di Google Chrome
- Menpora Sebut Arena E-sports Jadi Venue Terbaik PON XXI 2024
- Game "Celestia: Chain of Fate" Bikinan Indonesia Rilis di PC dan Nintendo Switch
- Cara Mengatasi Akun Tidak Diizinkan Menggunakan WhatsApp, Jangan Panik
- Apple Intelligence Tak Bisa Digunakan di China dan Eropa, Kenapa?
- Bos ZTE Ungkap Faktor Utama Pendorong Ekonomi Digital di Indonesia
- Ini Dia, Smartphone dengan Layar Sekunder Dikelilingi Kamera
- 3 Cara Cek Versi Windows 32-bit atau 64-bit dengan Mudah dan Cepat
- PS5 Pro Ditenagai GPU Baru dari AMD, Seperti Ini Kemampuannya
- Peran Kecerdasan Buatan Memerangi Ransomware
- Bigetron Taklukkan Rebellion Zion di MPL S12, Pertandingan Berjalan sampai 43 Menit
- Developer Asal Jogja Bikin Game Simulasi K-Pop, Pemain Bisa Jadi Manager Girlband
- Dewa United Tumbang, Geek Fam ID Melaju ke Upper Bracket Playoff MPL S12
- Algorocks Pamer "Dadoo" di IGDX 2023, Game Mirip Ular Tangga dengan "Kekuatan Super"