cpu-data.info

4 Cara Memilih Air Purifier yang Tepat, Bisa Jadi Solusi Kurangi Paparan Polusi Udara

Ilustrasi air purifier di dalam ruangan.
Lihat Foto

- Pengguna mungkin bakal butuh untuk membeli Air Purifier, apalagi di tengah kondisi kualitas udara yang memburuk seperti sekarang ini, terutama untuk wilayah Jakarta. Sebagai informasi, polusi udara Jakarta sedang berada dalam kadar tidak sehat.

Berdasarkan data IQAir, perusahaan teknologi pelaporan kualitas udara, per hari Rabu (16/8/2023), sekitar pukul 10.00 WIB, polusi udara Jakarta dalam kondisi mengkhawatirkan dengan jumlah polutan PM 2,5 sebesar 68 mikrogram per meter kubik.

Baca juga: 5 Aplikasi Cek Kualitas Udara untuk Android dan iPhone

Dengan catatan tersebut, indeks kualitas udara wilayah Jakarta berada di skor 157 dalam status tidak sehat. Untuk diketahui, kualitas udara di skor 151-200 bisa menimbulkan efek samping dan gangguan pada organ vital (jantung dan paru) di kalangan masyarakat umum.

Untuk meminimalisir dampak kesehatan akibat paparan polusi udara yang buruk, salah satu solusi yang bisa dilakukan adalah memasang Air Purifier di dalam ruangan.

Polusi udara tidak hanya berada di luar ruangan, tetapi bisa juga menyebar atau masuk ke dalam ruangan. Paparan polusi udara di dalam ruangan itu dapat diminimalisir dengan menggunakan Air Purifier.

Akan tetapi, tak semua Air Purifier memiliki efektivitas yang sama dalam mengurangi partikel polutan di ruangan. Jika ingin membeli, pengguna perlu memilih Air Purifier dengan tepat. Lantas, bagaimana cara memilih Air Purifier yang tepat?

Terdapat beberapa cara memilih Air Purifier secara tepat yang dapat dilakukan pengguna. Untuk lebih lengkapnya, berikut adalah penjelasan lengkap mengenai cara memilih Air Purifier yang tepat.

Cara memilih Air Purifier yang tepat

1. Pilih Air Purifier sesuai fungsinya

Di pasaran, terdapat beberapa jenis Air Purifier yang dibedakan berdasar fungsinya. Secara umum, terdapat tiga jenis Air Purifier yang dibedakan berdasar fungsinya. Pertama, Air Purifier yang berfungsi untuk menyaring partikel polutan.

Kedua, Air Purifier yang berfungsi untuk menyaring kuman dan bakteri. Ketiga, Air Purifier yang berfungsi untuk menyaring bau. Pengguna harus memilih Air Purifier sesuai fungsinya. Sebab, jenis Air Purifier bakal menentukkan efektivitasnya.

Misal, jenis Air Purifier yang dirancang untuk menyaring bau mungkin bakal kurang efektif jika ditujukan untuk mengurangi partikel polutan penyebab polusi udara.

2. Pilih jenis filter yang digunakan

Air Purifier secara umum terdiri dari filter penyaring udara dan kipas. Air Purifier bekerja dengan menyerap udara yang ada di dalam ruangan. Kemudian, udara yang masuk ke Air Purifier itu difilter.

Setelah difilter, udara kemudian disebarkan lagi oleh Air Purifier ke ruangan. Dengan adanya proses filter itu, Air Purifier dapat mengurangi polutan dan partikel lain yang ada di udara. Filter di AirPurifier bisa menyaring partikel debu, asap, dan serbuk.

Baca juga: Kualitas Udara Jakarta Terus Memburuk, Cek lewat Aplikasi Ini

Saat partikel tersebut disaring, Air Purifier dapat menghasilkan aliran udara yang lebih bersih di ruangan. Filter Air Purifier biasanya terbuat dari kertas, serta fiber, atau jaring halus, dan perlu diganti secara berkala untuk dapat menyaring polutan udara secara optimal.

Lantaran bisa menghasilkan aliran udara yang bersih, Air Purifier mampu meminimalisir risiko dampak kesehatan dari paparan polusi udara. Akan tetapi, tidak semua jenis Air Purifier memiliki efektivitas yang sama.

Untuk saat ini, Air Purifier yang cukup baik dalam menyaring berbagai partikel polutan adalah jenis Air Purifier yang menggunakan filter HEPA (High-Efficiency Particulate Air).

Ilustrasi filter HEPA pada air purifier. SHUTTERSTOCK/DG FOTOSTOCK Ilustrasi filter HEPA pada air purifier.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat