cpu-data.info

Proyek AI Google untuk Gen-Z Ini Harus Batal gara-gara Chatbot Bard

Ilustrasi Google Bard.
Lihat Foto

- Google diam-diam punya proyek untuk mengembangkan aplikasi chatbot berbasis kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) bernama "Bubble Characters". Aplikasi ini ditujukan untuk pengguna kalangan muda, khususnya generasi-Z alias gen-Z.

Sayangnya Bubble Characters akhirnya ditutup karena perusahaan lebih memilih mengembangkan chatbot Bard AI demi menyaingi ChatGPT milik OpenAI.

Menurut dokumen internal Google, Bubble Characters sudah dikembangkan perusahaan sejak akhir tahun 2021. Karena ditujukan untuk gen-Z, chatbot ini dilengkapi dengan karakter digital menarik dan interaktif.

Karakter itu bakal berinteraksi dengan pengguna dalam sebuah percakapan. Jadi, pengguna bisa bertanya apa saja lewat karakter tersebut.

Karakter itu juga bisa bersuara seperti kartun. Dia bisa terlibat dalam percakapan, mengajukan pertanyaan lanjutan bahkan menawarkan saran terkait.

Baca juga: Chatbot AI Google Bard Kini Mengerti Bahasa Indonesia

Berdasarkan deskripsinya, Bubble Characters menyajikan percakapan yang luwes, "mirip manusia" dan lebih atraktif, sehingga menarik untuk gen-Z.

Percakapan dalam chatbot ini didukung oleh model bahasa yang dilatih dengan aneka kumpulan data besar, kemudian dipakai untuk memahami dan menghasikan teks yang manusiawi.

Bubble Characters merupakan satu dari sejumlah projek AI yang sedang dikembangkan Google dalam beberapa bulan terakhir. Namun di tengah restrukturisasi perusahaan, para eksekutif Google memilih untuk memprioritaskan Bard AI.

Adapun anggota yang tergabung dalam tim Bubble Characters diminta untuk menghentikan proyek chatbot gen Z tersebut. Mereka kemudian diminta untuk mengerjakan Bard sebelum diluncurkan ke publik, dihimpun KompasTekno dari CNBC, Jumat (14/7/2023).

Nah, biasanya ketika suatu produk tidak lagi diprioritaskan oleh Google, maka proyeknya juga otomatis disetop alias ditutup.

Apa itu Bard AI?

Chatbot AI Google, yakni Bard diumumkan dalam gelaran konferensi pengembang tahunan Google I/O 2023 pada 10 Mei lalu. Dengan Bard, pengguna bisa mencari informasi dengan cara memberikan pertanyaan ke Google Bard.

Awalnya Google Bard hanya tersedia dalam bahasa Inggris untuk sejumlah pengguna di Amerika Serikat (AS) dan Inggris saja. Kemudian, Google memperluas dukungan Bard ke semua pengguna di 180 negara di dunia, termasuk India, Indonesia, Jepang, Turki, dan Meksiko.

Baca juga: 5 Hal yang Bisa Dilakukan dengan Google Bard, Termasuk Jawab Pertanyaan Terkini

Selain memperluas ketersediaan Bard, Google juga menambahkan dukungan bahasa yang bisa dipakai di Bard.

Semula, Bard hanya bisa dipakai menggunakan Bahasa Inggris. Kini chatbot AI itu juga bisa dipakai dengan menggunakan Bahasa Jepang, Korea, dan Indonesia.

Bila Anda tertarik mencoba Google Bard, Anda bisa simak caranya melalui artikel Google Bard Pesaing ChatGPT Sudah Bisa Dicoba di Indonesia, Begini Caranya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat