Pria Ketahuan Selundupkan 300 CPU gara-gara Jalannya Aneh

- Tak lama setelah seorang penumpang feri kedapatan coba menyelundupkan ratusan SSD NVMe senilai ratusan juta rupiah dari Macau ke China, kejadian serupa dilaporkan kembali berulang pada akhir Juni.
Kali ini barang terlarangnya berupa 306 unit prosesor komputer yang dibebatkan ke tubuh seorang penumpang pria di Pelabuhan Qingmao, Macau.
Dia berupaya menyelundupkan ratusan CPU tersebut ke China, namun gagal karena dihentikan oleh para petugas imigrasi. Mereka curiga dengan gaya jalan si pria kurus yang terlihat "tidak normal", sebagaimana dilaporkan People's Daily.
Pria berbaju hitam gombrong yang identitasnya tak diungkap tersebut digelandang ke ruang pemeriksaan. Di situ baru diketahui bahwa dia membawa 306 unit CPU yang dibungkus dalam sejumlah kemasan dari kertas, masing-masing berisi 12 prosesor.
Baca juga: Ratusan GPU Nvidia Selundupan Diamankan dari Kapal Nelayan
Kemasan-kemasan kertas itu kemudian ditempelkan ke tubuh sang penyelundup dengan tape plastik, di bagian perut dan kaki, seperti dihimpun KompasTekno dari Tom's Hardware, Rabu (12/7/2023).

Merek dan tipe CPU selundupannya tidak disebutkan. Namun, dari beberapa prosesor yang dibongkar dari kemasan oleh pihak bea dan cukai setempat, agaknya prosesor-prosesor tersebut merupakan AMD Ryzen seri 7000.
Dengan asumsi tiap CPU berbobot 50 gram, maka si penyelundup membawa beban lebih dari 15 kilogram di tubuhnya, belum termasuk kemasan kertas dan plastik yang dipakai sebagai pembungkus.
Baca juga: AMD Gratiskan Game Starfield untuk Pembelian CPU Ryzen dan GPU Radeon
Membawa CPU atau hardware lain dari Macau atau Hong Kong ke China sebenarnya tidak dilarang. Yang ilegal adalah membawa barang tersebut lewat jalur non-deklarasi di imigrasi untuk menghindari bayar pajak sehingga bisa dikategorikan sebagai selundupan.
China mengenakan PPN (Value Added Tax, VAT) sebesar 13 persen untuk consumer goods, sementara di Macau dan Hong Kong angkanya adalah 0 persen alias tidak ada PPN. Perbedaan pajak inilah yang menarik penyelundup untuk menyusupkan barang ke China.
Terkini Lainnya
- Bocoran Harga Xiaomi 15 Ultra yang Meluncur Sebentar Lagi
- 2,5 Miliar Akun Gmail Terancam AI Hack
- Arti “Fortis Fortuna Adiuvat” yang Sering Muncul di Bio TikTok dan Instagram
- Ditunjuk Jadi "Staff Khusus", Berapa Gaji Elon Musk?
- Meta Bikin Mesin "Pembaca Pikiran" Bertenaga AI, Begini Bentuknya
- Cara Mengaktifkan Kembali M-Banking BCA Terblokir tanpa Harus ke Bank
- 7 Game PS5 Menarik di Sony State of Play 2025, Ada Game Mirip GTA V
- Samsung Pinjamkan 160 Unit Galaxy S25 Series di Acara Galaxy Festival 2025
- 15 Masalah yang Sering Ditemui Pengguna HP Android
- Samsung Gelar Galaxy Festival 2025, Unjuk Kebolehan Galaxy S25 Series lewat Konser dan Pameran
- Apa Beda Login dan Sign Up di Media Sosial? Ini Penjelasannya
- Kenapa Kursor Laptop Tidak Bergerak? Begini Penyebab dan Cara Mengatasinya
- Oppo A3i Plus Resmi, HP Rp 3 Jutaan dengan RAM 12 GB
- 2 Cara Melihat Password WiFi di MacBook dengan Mudah dan Praktis
- Xiaomi Umumkan Tanggal Rilis HP Baru, Flagship Xiaomi 15 Ultra?
- Microsoft Diskon Harga PC Game Pass Jadi Rp 15.000 untuk Pelanggan Baru
- Tanda-tanda Oppo Reno 10 Series Segera Masuk Indonesia
- Apa Itu Project S TikTok yang Disebut Ancam UMKM Indonesia?
- Awas, Ada SSD Samsung Palsu yang Lebih Pelan dari Flashdisk
- Threads Vs Twitter, Siapa yang Lebih Banyak Intip Data Pengguna?