cpu-data.info

Netflix "Bajak" Pembuat Game Halo untuk Bikin Game AAA

ilustrasi Halo Infinite
Lihat Foto

- Perusahaan streaming video Netflix semakin serius menggarap bisnis gaming. Sebelumnya, beredar kabar bahwa Netflix siap mengembangkan game AAA (triple-A) untuk berbagai platform.

Game AAA merupakan game dengan biaya produksi yang tinggi serta mendapat skor atau nilai A dalam segi grafik, kualitas gameplay, hingga penjualan.

Demi mewujudkan ambisi pembesutan game triple-A, Netflix dilaporkan telah "membajak" mantan Head of Creative Halo Infinite, Joseph Staten untuk bergabung dengan layanan Netflix Games.

Kabar ini disampaikan langsung oleh Staten di jejaring sosial Twitter lewat akun pribadinya dengan handle @joestaten.

"Hari ini, dengan senang hati saya mengumumkan bahwa saya telah bergabung dengan @Netflix Games sebagai Creative Director untuk game multiplatform AAA baru dan IP (Intellectual Property) orisinal," tulis Staten, Selasa (17/4/2023).

Baca juga: Netflix Mau Bikin Game AAA untuk PC?

IP orisinal merujuk pada game yang benar-benar baru, sehingga bukan merupakan prekuel, sekuel, ataupun spinoff.

Staten dapat disebut sebagai "aset" yang penting untuk Netflix Games karena pengalamannya yang cukup panjang di industri game.

Pasalnya, Staten bekerja sebagai direktur sinematik di perusahaan video game Bungie untuk tiga game pertama dalam seri "Halo". Tak hanya itu, ia juga berkontribusi sebagai penulis untuk game "Halo Wars dan Halo 3: ODST".

Saat Bungie berpisah dengan Microsoft tahun 2007, Staten menjabat sebagai penulis dan Co-Creative Director untuk game Destiny selama empat tahun di Bungie. Ia lalu pindah ke Microsoft Studios tahun 2014.

Berselang enam tahun kemudian, Staten ditunjuk Microsoft untuk membantu tim 343 Industries dalam penggarapan "Halo Infinite". 343 Industries merupakan developer game di bawah Xbox Game Studios milik Microsoft.

Di sana, Staten menjabat sebagai Head of Creative sampai April 2023. Setelah masa jabatan berakhir, ia lantas memutuskan untuk hengkang dari 343 Industries dan bergabung dengan Netflix Games, sebagaimana dikutip KompasTekno dari MobileSyrup, Kamis (20/4/2023).

Baca juga: Ubisoft Garap Assassins Creed untuk Layanan Netflix Games

Serius garap bisnis game

Keputusan Netflix untuk menggandeng Joseph Staten merupakan salah satu strategi raksasa streaming itu untuk "menggenjot" divisi game-nya.

Untuk diketahui, Netflix pertama kali berkecimpung dalam industri game pada November 2021. Saat itu, Netflix masih memfokuskan perhatiannya pada game mobile yang diadaptasi dari serial atau film orisinilnya, misalnya "Stranger Things".

Tak lama kemudian, raksasa streaming tersebut memboyong game lain ke platformnya, seperti Spiritfarer, Terra Nil, Immortality, Poinpy, dan Teenage Mutant Ninja Turtles: Shredder's Revenge.

Totalnya, terdapat 55 game yang dapat dinikmati oleh pelanggan Netflix secara cuma-cuma. Netflix pun memastikan ada hampir 100 game yang sedang dikembangkan untuk platform tersebut.

Dari banyaknya game yang sedang digarap, 70 di antaranya dibuat developer pihak ketiga sedangkan 16 game digarap sendiri. Sekitar 40 game rencananya akan meluncur tahun 2023.

Nah, untuk membesut game dengan mandiri, Netflix mengakuisisi sejumlah tim pengembang game yang mencakup Night School Studio (developer Oxenfree), Boss Fight Entertainment (myVEGAS Bingo), Next Games (The Walking Dead: No Man's Land), Moonloot, dan Spry Fox (Cozy Grove).

Netflix juga mendirikan studio di Los Angeles yang tampaknya akan digunakan untuk membuat game AAA untuk PC berformat live service, alias game online yang akan mendapatkan pembaruan secara rutin.

Rencananya, semua game di atas dapat dimainkan di sejumlah platform lewat layanan berbasis cloud Netflix. Namun, layanan tersebut masih dalam tahap pengembangan awal sehingga belum diketahui kapan tanggal perilisannya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat