5 Perbedaan Grup dan Komunitas WhatsApp, Mulai Komposisi Anggota hingga Cara Mengelolanya

- Aplikasi pesan instan WhatsApp atau biasa disingkat WA, punya fitur Komunitas yang baru diluncurkan ke pengguna pada awal November lalu. Untuk mengakses fitur tersebut, tersedia ikon tiga orang yang tersedia di halaman aplikasi WhatsApp.
Kini, fitur Komunitas WhatsApp sudah bisa dijajal oleh semua pengguna di tanah air. Sekilas, fitur Komunitas WhatsApp memiliki fungsi yang hampir mirip dengan fitur grup, yakni untuk mengirim pesan ke banyak pengguna sekaligus dalam satu waktu.
Baca juga: Ramai Akun WA Diblokir Sementara gara-gara Pakai WhatsApp GB, Ini Penjelasannya
Kendati fungsinya mirip, kedua fitur tersebut punya sejumlah perbedaan. Lalu, apa perbedaan grup dan Komunitas WA? Untuk lebih lengkapnya, berikut adalah penjelasan perbedaan grup dan Komunitas WA yang perlu diketahui.
Perbedaan grup dan Komunitas WA
1. Komposisi anggota
Perbedaan yang pertama terletak di komposisi anggota. Bila di grup WhatsApp, seperti yang umum diketahui, anggotanya merupakan kontak-kontak individu dan terdapat admin.
Sementara itu, anggota pada Komunitas adalah grup-grup WhatsApp dan terdapat admin. Jadi, Komunitas bisa disebut juga sebagai wadah besar yang berisi kumpulan grup WhatsApp. Admin bertugas untuk mengoordinasi kumpulan grup itu di WhatsApp.
2. Pembuat grup dan Komunitas WA
Pembuat grup WA adalah kontak individu. Semua kontak bebas membuat grup sendiri dan menambahkan kontak lain untuk menjadi anggota di dalamnya. Kontak individu pembuat grup otomatis bakal langsung menjadi admin.
Berbeda dengan grup, pembuat Komunitas WA adalah kontak yang telah lebih dulu menjadi admin pada beberapa grup. Admin dapat mengumpulkan atau menambahkan grup-grup yang dikelolanya ke dalam satu Komunitas.
3. Kemampuan interaksi
Di grup WhatsApp, siapa pun, baik admin maupun anggota biasa, bisa mengirim dan membalas pesan di ruang obrolan. Kemampuan interaksi dua arah tersebut tidak bisa dilakukan pada Komunitas.
Baca juga: Cara Membuat Nada Dering WA Sebut Nama Sendiri Tanpa Aplikasi dengan Mudah
Pihak yang bisa berkirim pesan di ruang obrolan Komunitas hanyalah admin. Anggota biasa dari grup-grup yang terhimpun di Komunitas hanya bisa melihat pembaruan pesan yang dikirim oleh admin di ruang obrolan. Mereka tak bisa membalasnya.
Jadi, interaksi di Komunitas WhatsApp hanya berjalan satu arah dari admin ke anggota, tidak bisa sebaliknya. Dengan kemampuan interaksi seperti itu, Komunitas cocok dipakai buat wadah mengumumkan pesan ke audiens yang lebih banyak sekaligus.
4. Meninggalkan grup dan Komunitas WA
Anggota di Komunitas bisa meninggalkan ruang obrolan Komunitas tanpa keluar dari grup asalnya. Sedangkan anggota di grup biasa, bila meninggalkan ruang obrolan grup maka mereka akan keluar dari grup itu juga.
5. Cara mengelola
Perbedaan yang kelima terletak di segi cara mengelolanya. Untuk membuat grup WhatsApp, pengguna bisa mengakses opsi “Grup Baru” yang terletak pada menu pembuatan pesan baru.
Menghapus grup WhatsApp bisa dilakukan oleh admin dengan cara mengeluarkan satu per satu anggota terlebih dahulu. Sementara itu, untuk membuat Komunitas, caranya bisa dilakukan admin dengan mengakses opsi “Mulai Komunitas” di tab “Komunitas”.

Baca juga: Kenapa Nomor WA Teman atau Kerabat yang Telah Meninggal Dunia Bisa Keluar Grup Sendiri?
Tab tersebut dilambangkan dengan ikon tiga orang. Komunitas yang telah dibuat dapat dihapus atau dinonaktifkan oleh admin secara langsung melalui tab “Komunitas”, tanpa harus mengeluarkan anggota satu per satu dulu.
Demikianlah penjelasan seputar lima perbedaan grup dan Komunitas WA yang perlu diketahui, mulai dari segi komposisi anggota hingga cara mengelolanya, semoga bermanfaat.
Terkini Lainnya
- Instagram Uji Tombol "Dislike", Muncul di Kolom Komentar
- Video: Hasil Foto Konser Seventeen di Bangkok, Thailand, dan Tips Rekam Antiburik
- ZTE Blade V70 Max Dirilis, Bawa Baterai 6.000 mAh dan Dynamic Island ala iPhone
- 4 HP Android Murah Terbaru 2025, Harga Rp 2 juta-Rp 3 jutaan
- Cara Cek Numerologi di ChatGPT yang Lagi Ramai buat Baca Karakter Berdasar Angka
- 61 HP Samsung yang Kebagian One UI 7
- AMD dan Nvidia Kompak Umumkan Tanggal Rilis GPU Terbarunya
- 15 Masalah yang Sering Ditemui Pengguna HP Android
- Sempat Keluar dari Indonesia, 4 Merek Smartphone Ini Comeback ke Tanah Air
- Keracunan Data, Modus Baru Menyasar Pelatihan AI
- Oppo A3i Plus Resmi, HP Rp 3 Jutaan dengan RAM 12 GB
- Broadcom dan TSMC Ingin Pecah Intel Jadi 2 Perusahaan
- WhatsApp Sebar Fitur Tema Chat, Indonesia Sudah Kebagian
- Bocoran Harga Xiaomi 15 Ultra yang Meluncur Sebentar Lagi
- 2,5 Miliar Akun Gmail Terancam AI Hack
- Fitur Oppo Band 2 untuk Mendukung Kegiatan Sehari-hari
- Duduk Perkara iPhone Ex-inter Kena Blokir, Cuma Bisa Pakai Smartfren atau "Unlock IMEI"
- Cara Membuat Avatar di WhatsApp, Bisa Jadi Foto Profil dan Stiker WA
- Viral Foto Avatar Lensa AI di Instagram, Begini Cara Gratis Bikinnya
- Samsung Galaxy S23 Meluncur Awal Februari Tahun Depan?