Elon Musk Masih Mau Beli Twitter, tapi Ada Satu Syarat

- CEO SpaceX, Elon Musk membatalkan rencana akuisisi Twitter meski prosesnya telah berlangsung . Musk bahkan menggugat balik Twitter setelah pihaknya dituntut menyelesaikan transaksi sesuai perjanjian.
Kendati demikian, bos SpaceX dan Tesla itu berkata masih bisa merampungkan akuisisi dengan satu syarat, yakni jika Twitter mampu menunjukkan dengan tepat bagaimana perusahaan menghitung jumlah akun spam atau bot di platformnya.
"Jika Twitter menggunakan metode pengambilan sampel 100 akun dan (menjelaskan) bagaimana mereka dikonfirmasi sebagai akun asli, kesepakatan seharusnya dilanjutkan sesuai persyarata," kata Musk melalui akun Twitter pribadinya dengan handle @elonmusk, saat menanggapi kicauan data analys, Andrea Stroppa.
"Namun, jika ternyata pengajuan SEC mereka secara materi salah, maka (kesepakatan) tidak berlanjut," lanjut Musk.
Baca juga: Elon Musk Tantang CEO Twitter Debat Publik Soal Jumlah Akun Spam
Good summary of the problem.
If Twitter simply provides their method of sampling 100 accounts and how they’re confirmed to be real, the deal should proceed on original terms.
However, if it turns out that their SEC filings are materially false, then it should not.
— Elon Musk (@elonmusk) August 6, 2022
Jumlah akun spam di Twitter sendiri memang menjadi perhatian Elon Musk sejak mengungkapkan rencana akuisisi Twitter. Hal ini pula yang membuat ia mengurungkan niat menyelesaikan akuisisi.
Musk meyakini jumlah akun spam di Twitter berkali kali lipat bahkan sampai 20 persen, lebih banyak dari jumlah yang diungkap perusahaan. Sementara menurut Twitter, jumlah akun spam ini tak sampai 5 persen dari total pengguna.
Selain itu, Musk juga mengeklaim bahwa Twitter tidak memiliki 238 juta pengguna aktif harian yang dapat dimonetisasi (monetizable daily active users/mDAU). Menurut Musk, jumlah sebenarnya adalah 65 juta, lebih rendah dari jumlah yang diklaim Twitter.
Tak hanya itu, Musk berdalih sebagian besar iklan Twitter hanya ditayangkan pada 16 juta pengguna, jauh lebih rendah ketimbang jumlah yang diklaim perusahaan, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari Tech Spot, Kamis (11/8/2022).
Twitter lantas mengecam klaim Elon Musk dan menilai perkiraan jumlah itu salah karena hanya menggunakan alat sederhana. Bahkan menurut Twitter, alat yang dipakai Musk untuk mengukur jumlah pengguna bot/spam bisa menandai akun Elon Musk sebagai "kemungkinan palsu".
Baca juga: Masih Saling Serang, Twitter Tanggapi Gugatan Balik Elon Musk
Tantang CEO Twitter debat terbuka
Miliarder itu juga tak segan mengajak CEO Twitter, Parag Agrawal, untuk debat terbuka di depan publik, membahas jumlah akun spam Twitter. Tantangan ini disampaikan Elon Musk melalui akun Twitter pribadinya.
"Dengan ini saya menantang @paraga untuk debat publik tentang persentase bot Twitter," cuit Musk.
"Biarkan dia membuktikan kepada publik bahwa Twitter memiliki kurang dari 5 persen pengguna harian palsu atau spam!," imbuhnya.
I hereby challenge @paraga to a public debate about the Twitter bot percentage.
Let him prove to the public that Twitter has <5% fake or spam daily users!
— Elon Musk (@elonmusk) August 6, 2022
Pria terkaya di dunia itu kemudian mengunggah sebuah polling untuk menanyakan warganet apakah mereka percaya pada klaim Twitter bahwa akun spam pada platform tersebut kurang dari 5 persen dibanding total jumlah pengguna aktif harian yang dihimpun setiap bulan.
Dua opsi yang dapat dipilih warganet pada polling tersebut hanya "Ya" disertai tiga emoji robot dan "Lmaooo no" atau dapat diartikan sebagai jawaban "tidak" dengan ekspresi tawa.
Baca juga: Twitter Tambal Celah Keamanan yang Bikin Data 5,4 Juta Akun Bocor
Less than 5% of Twitter daily users are fake/spam
— Elon Musk (@elonmusk) August 6, 2022
Survei tersebut menujukkan 64,9 persen pengikut Musk memilih jawaban "tidak" dan 35,1 persen lainnya menjawab "Ya". Meski demikian, survei ini tak akan berpengaruh pada proses hukum antara Elon Musk dengan Twitter yang tengah berjalan di pengadilan.
Terkini Lainnya
- iPhone 16e Meluncur, iPhone 16 Versi "Murah"
- Xiaomi Suntik DeepSeek AI ke HyperOS, Ini HP yang Kebagian
- Nugroho Sulistyo Budi Resmi Dilantik Jadi Kepala BSSN
- Bocoran Desain iPhone 17 Pro, Jadi Mirip Ponsel Poco?
- HP Xiaomi Ini Dapat Update 6 Tahun, Dijual di Indonesia
- Foto: 100 Meter dari Panggung Seventeen Bangkok Tetap "Gokil" Pakai Samsung S25 Ultra
- Cara Buat Twibbon Ramadan 2025 di Canva lewat HP dan Desktop
- Garmin Instinct 3 Series Rilis di Indonesia, Kini Pakai Layar AMOLED
- Cara Bikin Kata-kata Kartu Ucapan Lebaran untuk Hampers Lebaran via ChatGPT
- 5 Negara Larang DeepSeek, Terbaru Korea Selatan
- Ini Dia Fitur xAI Grok 3, AI Terbaru Buatan Elon Musk
- Melihat HP Lipat Huawei Mate X6 Lebih Dekat, Layar Besar Bodi Ramping
- Google Didenda Rp 202 Miliar, Pakar Dorong Regulasi Digital yang Lebih Adil
- HP Realme P3 Pro dan P3x 5G Meluncur, Bawa Baterai Besar dan Chipset Baru
- Cara Cari Ide Menu Sahur dan Buka Puasa Otomatis via AI serta Contoh Prompt
- TWS Samsung Galaxy Buds 2 Pro Meluncur, Dukung HiFi 24 Bit
- Samsung Galaxy Watch 5 dan Watch 5 Pro Resmi Meluncur, Ini Harganya
- Harga Samsung Galaxy Z Flip 4 di Indonesia, Lebih Murah dari Z Flip 3
- Harga Samsung Galaxy Z Fold 4 di Indonesia, Sama dengan Z Fold 3
- Samsung Galaxy Z Flip 4 Resmi Meluncur dengan Baterai Lebih Besar