Ramai Game "Picka: 30 Days to Love" di Twitter yang Bisa Bikin "Baper"
- Belakangan, game berjudul "Picka: 30 Days to Love" tengah ramai dibicarakan di linimasa Twitter.
Sejumlah netizen di Twitter menyebutkan bahwa game ini seru, membuat ketagihan, bahkan sampai membuat "baper" alias terbawa perasaan. Lantas, apa itu game Picka: 30 Days to Love?
Game simulasi kencan
Picka: 30 Days to Love ini merupakan permainan simulasi berkencan (dating) berbasis teks yang dilakukan selama 30 hari. Simulasi kencan seluruhnya dilakukan dalam bahasa Inggris.
Karena merupakan simulasi, game ini tidak serupa seperti aplikasi berkencan macam Tinder, Bumble, OkCupid, dan lainnya.
Baca juga: 10 Konsol Game Terlaris Sepanjang Masa, dari PlayStation 2 hingga Nintendo Switch
Sebab, ketika bermain game Picka: 30 Days to Love, profil pengguna, skenario berkenalan, berkencan, hingga memilih pasangan sudah memiliki template bawaan dari aplikasi. Sehingga, pengguna tinggal memilih jalan cerita yang dikehendaki.
Game Picka: 30 Days to Love bisa diinstal secara gratis melalui toko aplikasi Google Play Store maupun Apple App Store. Berikut link download-nya.
- Link download Picka: 30 Days to Love di Play Store
- Link download Picka: 30 Days to Love di App Store
Menurut pantauan KompasTekno di PlayStore, Rabu (6/7/2022), game ini telah diunduh oleh lebih dari 500.000 pengguna dan mendapatkan rating 4,4.
Baca juga: 5 Game Hack and Slash di Android yang Bisa Dicoba selain Genshin Impact
Cara main Picka: 30 Days to Love
Setelah itu, Plan Master (semacam admin) akan memberikan pengguna sebuah profil yang sudah ditentukan. Dari pengalaman KompasTekno yang mencoba permainan ini, ada enam profil dengan nama khas Korea Selatan, yaitu Yeonwoo Ha, Chunsung Ki, Euntae Cha, Gyubin Jung, Jooyul Won, dan Soyoung Bae.
Selama bermain, pengguna akan diberikan satu dari enam nama tadi sebagai identitas di dalam permainan.
Baca juga: Daftar Game Baru yang Akan Dirilis Juli 2022 di PC, PlayStation, hingga Nintendo Switch
Selanjutnya, Plan Master akan mengumpulkan enam peserta tersebut dalam satu ruang obrolan untuk saling memperkenalkan diri.
Setelah berkenalan, enam partisipan dapat melakukan masa pendekatan atau "PDKT" dengan profil yang disukai. Kemudian, akan ada satu "misi" yang harus dilakukan pemain setiap harinya dan akan berlangsung dalam 30 hari, sesuai nama game tersebut.
Misalnya, hari pertama, misi yang dilakukan pemain hanya berkenalan dengan lima partisipan lainnya. Di hari-hari berikutnya, pengguna baru bisa melakukan misi lainnya, mulai dari mengobrol, makan siang, berkencan, dan lainnya.
Baca juga: 5 Rekomendasi Game RPG di Android
Seluruh misi harian sudah ditentukan di dalam permainan. Ketika mengobrol dengan partisipan lain, opsi jawaban pengguna juga sudah disediakan.
Jadi, pengguna tidak perlu pusing memikirkan jawaban apa yang harus diberikan ketika bercakap-cakap dengan peserta lain. Hal inilah yang membuat game Picka: 30 Days to Love cukup mudah untuk dimainkan, meski dalam bahasa Inggris.
Selama 29 hari, pemain hanya melakukan PDKT. Nah, pada hari ke-30 atau hari terakhir, setiap peserta Picka: 30 Days to Love harus mengungkap peserta yang disukai. Dengan begitu, permainan Picka: 30 Days to Love akan berakhir.
Baca juga: 3 Game Gratis PlayStation Plus Juli 2022, Ada Crash Bandicoot 4: It’s About Time
Bila tak puas dengan akhir cerita berkencannya, pengguna masih bisa mengubah cerita. Sebab, Picka: 30 Days to Love juga menyediakan opsi "Time Leap" atau kembali ke hari tertentu untuk mengubah jalan cerita. Karena itulah, permainan simulasi kencan ini memiliki beragam akhir cerita cinta yang berbeda.
Selain program kencan, Picka: 30 Days to Love juga menyediakan tujuh cerita lanjutan yang bisa dimainkan pengguna.
Terkini Lainnya
- WhatsApp Siapkan Desain Baru, Ini Bocoran Tampilannya
- Bagaimana Cara Registrasi Kartu Telkomsel Baru?
- Arti Kata "Angst" Istilah Slang yang Sering Digunakan di Media Sosial
- Cara Menolak Otomatis Panggilan dari Nomor yang Disembunyikan di HP Android
- Cara Mengatasi Last Seen WhatsApp Tidak Berubah dengan Mudah dan Praktis
- Qualcomm Umumkan Chip Baru untuk Smart Home dan IoT
- Hati-hati, Hacker Gunakan File ZIP untuk Menyusup ke Windows
- Headphone Vs Earphone, Mana yang Lebih Aman Digunakan?
- Advan ForceOne Rilis di Indonesia, PC AIO dengan AMD Ryzen 5 6600H
- Dampak Memakai Headset Terlalu Sering dengan Volume Tinggi yang Penting Dihindari
- Lantai Data Center Microsoft Pakai Bahan Kayu, Ini Alasannya
- Steam Setop Dukungan Windows 7 dan 8, Gamer Diminta Upgrade ke OS Baru
- AI Baru Buatan Induk ChatGPT Bisa Ambil Alih Komputer Pengguna
- Spotify Mulai Gaji Kreator Video Podcast
- Berapa Lama WhatsApp Diblokir karena Spam? Ini Dia Penjelasannya
- Teknologi AI Bantu Wasit Piala Dunia 2022 Tentukan Offside
- Penghormatan Terakhir dari Minecraft untuk YouTuber "23 Tahun" Technoblade
- Pengguna Google Chrome di Android dan Windows Wajib Update Secepatnya
- OpenSignal Rilis Kecepatan Upload/Download Operator Seluler di Indonesia
- Ketika iPhone di Jepang Tak Lagi Termurah Sedunia...