Riset: Keberhasilan Push Notification ke Ponsel Android di Indonesia Hanya 60 Persen

- Di era yang serba online, notifikasi push (push notification) menjadi salah satu andalan aplikasi mobile untuk mengiklankan layanannya.
Di Indonesia sendiri, tingkat keberhasilan pengiriman push notification ke aplikasi mobile yang ada di ponsel Android, hanya berada di angka 60,34 persen. Sementara, hampir 40 persen sisanya tidak berhasil mencapai target yang tak lain adalah pengguna ponsel Android.
Hal tersebut terungakap dalam riset terbaru dari MoEngage, perusahaan yang menawarkan layanan interaksi pelanggan (customer engagement), seperti kampanye di seluruh saluran seperti notifikasi push, email, pesan dalam aplikasi, web push, dan SMS.
Baca juga: 3 Cara Menghilangkan Notifikasi Musik dari Layar Kunci iPhone
Angka keterkiriman (deliverability) push notification di Indonesia itu masih di bawah negara Filipina yang mencapai 68,07 persen.
Namun, bila dibandingkan dengan Singapura, tingkat keberhasilan pengiriman notifikasi push di Indonesia sedikit lebih baik. Pasalnya, tingkat keberhasilan pengiriman notifikasi push di Singapura hanya sebesar 57,55 persen.
Menurut MoEngage, tingkat keberhasilan pengiriman push notification dari suatu aplikasi ternyata bergantung oleh lamanya aktivitas pengguna di aplikasi.
"Ada korelasi langsung antara aktivitas terakhir pengguna di aplikasi dan tingkat pengiriman notifikasi push," tulis MoEngage dalam keterangan tertulis yang diterima KompasTekno, Selasa (5/4/2022).
Menurut MoEngage, tingkat deliverability notifikasi push akan mencapai lebih dari 80 persen, bila pengguna menggunakan aplikasi dalam 24 jam terakhir.
Baca juga: Sejumlah Pengguna Twitter Indonesia Keluhkan Munculnya Notifikasi Konten Vulgar
Keterkiriman push notification di Asia Tenggara
Secara umum, tingkat keberhasilan pengiriman push notification di wilayah Asia Tenggara hanya berada di angka 42 persen saja. Sementara, sebanyak 40-70 persen push notification sisanya tidak terkirim ke pengguna ponsel Android di Asia Tenggara.
Menurut MoEngage, hal itu disebabkan karena adanya pengoptimalan baterai yang ketat oleh vendor ponsel China sehingga mematikan aktivitas aplikasi di latar belakang (background).
Pengoptimalan baterai tersebut agaknya berpengaruh pada akumulasi sesi aktivitas pengguna di aplikasi. Pada akhirnya, sesi aktivitas pengguna yang lebih sedikit di aplikasi juga membuat keberhasilan pengiriman push notification ikut sedikit pula.
Ponsel Android sendiri dilaporkan menjadi ponsel yang paling banyak digunakan di wilayah Asia Tenggara, yakni mendominasi lebih dari 84 persen pasar smartphone.
Oleh karena itu, menurut MoEngage, setiap notifikasi push aplikasi Android yang tidak terkirim bakal berdampak negatif terhadap metrik keterlibatan pelanggan yang penting seperti rasio klik-tayang.
Baca juga: Update WhatsApp di iPhone Bisa Sembunyikan dan Sortir Notifikasi
Notifikasi push yang tidak berhasil terkirim juga menyebabkan hilangnya peluang aplikasi untuk melibatkan, mengonversi, dan mempertahankan pelanggannya.
Apa itu push notification?
Notifikasi push sendiri adalah notifikasi atau pemberitahuan yang berasal dari aplikasi yang telah diinstal oleh pengguna Android. Isinya tak jauh dari konten promosi dan produk baru yang ditawarkan oleh layanan di aplikasi.
Misalnya, layanan marketplace kerap mengirim push notification berupa promo gratis ongkir, promo hari belanja nasional, hingga harga khusus untuk produk tertentu.
Baca juga: Riset Nielsen: Belanja Iklan Digital Naik, Tembus Rp 41 Triliun pada 2021
Notifikasi push ini bisa muncul di sejumlah tempat di layar ponsel pengguna, seperti di layar kunci (lock screen) hingga muncul di atas layar (floating). Notifikasi jenis push juga bisa muncul kapan saja, entah aplikasi sedang digunakan atau tidak oleh pengguna.
Di ponsel Android sendiri, pengguna secara otomatis bakal menerima push notification dari setiap aplikasi sesaat setelah terinstall di ponsel. Namun, ponsel Android tetap menyertakan opsi opt-out agar pengguna tidak menerima push notification.
Laporan MoEngage soal push notification di ponsel Android bisa dibaca selengkapnya ditautan berikut ini.
Terkini Lainnya
- 7 Game PS5 Menarik di Sony State of Play 2025, Ada Game Mirip GTA V
- Samsung Pinjamkan 160 Unit Galaxy S25 Series di Acara Galaxy Festival 2025
- 15 Masalah yang Sering Ditemui Pengguna HP Android
- Samsung Gelar Galaxy Festival 2025, Unjuk Kebolehan Galaxy S25 Series lewat Konser dan Pameran
- Apa Beda Login dan Sign Up di Media Sosial? Ini Penjelasannya
- Kenapa Kursor Laptop Tidak Bergerak? Begini Penyebab dan Cara Mengatasinya
- Oppo A3i Plus Resmi, HP Rp 3 Jutaan dengan RAM 12 GB
- 2 Cara Melihat Password WiFi di MacBook dengan Mudah dan Praktis
- Xiaomi Umumkan Tanggal Rilis HP Baru, Flagship Xiaomi 15 Ultra?
- Wajib Dipakai, Fitur AI di Samsung Galaxy S25 Ultra Bikin Foto Konser Makin Bersih
- Ramai Konser Hari Ini, Begini Setting Samsung S24 dan S25 Ultra buat Rekam Linkin Park, Dewa 19, NCT 127
- WhatsApp Sebar Fitur Tema Chat, Indonesia Sudah Kebagian
- Ini Mesin "Telepati" Buatan Meta, Bisa Terjemahkan Isi Pikiran Jadi Teks
- Begini Efek Keseringan Pakai AI pada Kemampuan Berpikir Manusia
- Menutup Aplikasi Latar Belakang Bisa Hemat Baterai HP, Benarkah Demikian?
- Viral di TikTok, Nokia Edge 2022 Hanya Angan-angan Fans?
- Messenger Luncurkan Fitur Baru untuk Permudah Mention Semua Orang di Grup
- Rumor Spesifikasi Nokia Edge 2022 yang Viral di TikTok, Tak Selazim Ponsel Lain
- Samsung Galaxy S20 FE 5G 2022 Diam-diam Meluncur, Harga Lebih Murah
- Elon Musk Jadi Pemegang Saham Terbesar Twitter, Segera Ambil Alih?