cpu-data.info

Kominfo: Hoaks Covid-19 dan Vaksinasi Paling Banyak Beredar di Facebook

Ilustrasi hoaks, hoax
Lihat Foto

- Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Dedy Permadi, mengatakan bahwa hoaks terkait Covid-19 dan vaksinasi Covid-19 paling banyak beredar di media sosial Facebook.

Dedy mengatakan, per 25 November 2021, pihaknya telah menemukan 1.999 isu hoaks tentang Covid-19 pada 5.162 unggahan media sosial, dengan persebaran terbanyak pada platform Facebook sebanyak 4.463 unggahan.

"Kini pemutusan akses telah dilakukan terhadap 5.031 unggahan hoaks Covid-19 dan 131 unggahan lainnya sedang dalam proses tindak lanjut," jelas Dedy dalam keterangan tertulis yang diterima KompasTekno, Jumat (26/11/2021).

Baca juga: Viral Video Vaksin Covid-19 Mengandung Magnet, Kominfo: Hoaks

Sementara hoaks terkait vaksinasi Covid-19, Dedy mengatakan pihak Kominfo juga menemukan ada sebanyak 395 isu hoaks pada 2.449 unggahan media sosial, dengan persebaran terbanyak pada platform Facebook sejumlah 2.257 unggahan.

Menurut Dedy, pemutusan akses terhadap unggahan vaksinasi Covid-19 yang tergolong hoaks tersebut sudah dilakukan terhadap 2.449 unggahan.

Hoaks selanjutnya adalah terkait Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat alias PPKM.

Dedy mengatakan pihaknya telah menemukan 48 isu hoaks terkait hal tersebut pada 1.194 unggahan media sosial dengan persebaran terbanyak di platform facebook sejumlah 1.176 unggahan.

Sebagai langkah lanjutan, Dedy mengatakan pihak Kementerian Kominfo telah memutus akses terhadap 1.038 unggahan terkait hoaks PPKM. Sekitar 156 unggahan yang menyebarkan hoaks PPKM juga disebut tengah ditindaklanjuti. 

Baca juga: 3 Cara Mengenali Kabar Hoaks di Internet

Agar penanganan Covid-19 di Indonesia bisa terkendali, Dedy mengimbau masyarakat untuk menyaring informasi yang tersebar di media sosial sebelum diteruskan atau dibagikan ke orang lain.

"Mari kita dukung penanganan pandemi ini dengan tidak membuat dan menyebarkan hoaks," imbau Dedy.

"Bersama-sama kita lakukan literasi digital,tetap menjalankan prosedur kesehatan saat beraktivitas, melakukan vaksinasi, dan tekan risiko persebaran Covid-19," pungkas Dedy.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat