Telegram Ajak Pengguna WhatsApp Hapus Aplikasi

- Kebijakan privasi baru WhatsApp soal pembagian data percakapan akun WhatsApp Business dengan Facebook yang berlaku mulai 15 Mei 2021 kemarin, membuat kompetitornya, Telegram "menggila".
Dalam sebuah twit, akun resmi Telegram di Twitter mengimbau pengguna untuk menghapus aplikasi WhatsApp.
Twit tersebut diawali dengan unggahan gambar ilustrasi "tong sampah" di komputer Windows, alias "Recycle Bin" yang berevolusi dari tahun ke tahun.
Di tahun 2021, gambar ikon "recycle" tersebut ternyata diubah oleh Telegram menjadi ikon "WhatsApp". Sementara itu, logo induk aplikasi tersebut, yaitu Facebook justru menjadi "sampah" yang harus dibuang di Recycle Bin tahun ini.
Baca juga: Penjelasan WhatsApp soal Kebijakan Privasi Baru yang Berlaku Hari Ini
pic.twitter.com/9eY8NSiuRj
— Telegram Messenger (@telegram) May 14, 2021
Telegram tidak mengimbau pengguna untuk beralih ke aplikasi perpesanan buatan Pavel Durov tersebut, lantaran hal itu sepenuhnya merupakan keputusan pengguna. Meski demikian, ajakan untuk menghapus WhatsApp tetap digaungkan.
"Sama seperti yang sudah-sudah, pilih layanan perpesanan yang menghormati (privasi) Anda. Dan hapus WhatsApp," tutur Telegram membalas seorang pengguna yang meminta saran.
Bikin gerah WhatsApp

Twit tadi tampaknya membuat "gerah" WhatsApp. Membalas postingan gambar dari Telegram, WhatsApp mengklam bahwa aplikasi Telegram tidak dilindungi dengan sistem enrkripsi end-to-end (E2E).
Telegram admin: "...and what people dont know is we’re not end-to-end encrypted by default" pic.twitter.com/yac1iSMc27
— WhatsApp (@WhatsApp) May 14, 2021
"Admin Telegram: '... yang orang-orang tidak tahu adalah kami tidak dilindungi dengan sistem keamanan end-to-end encryption secara default,"
Maksud WhatsApp di sini mungkin sistem E2E tidak diterapkan di aplikasi perpesanan Telegram secara merata.
Baca juga: Kebijakan Baru WhatsApp Berlaku Hari Ini, Bagaimana Nasib Akun yang Tak Setuju?
Sebab, apabila mengacu pada laman FAQ Telegram, sistem keamanan macam ini hanya berlaku di fitur percakapan rahasia alias Secret Chat.
Akun Telegram lantas merespons balasan WhatsApp ini dengan mengunggah gambar tangkapan layar (screenshot) pendukung yang menguak bahwa seluruh aktivitas pencadangan (backup) di WhatsApp tidak dilindungi dengan sistem E2E.
.@WhatsApp Our users know how things work, and have the open source apps to PROVE it. You... talk to the screenshot ???? it says you’re lying. pic.twitter.com/aSUotBGWh0
— Telegram Messenger (@telegram) May 15, 2021
"Pengguna kami tahu bagaimana sistem (keamanan) kami bekerja dan memiliki aplikasi open source untuk membuktikan hal tersebut," ujar Telegram.
"Biarlah gambar tangkapan layar yang berbicara. Gambar screenshot ini membuktikan bahwa Anda (WhatsApp) berbohong," imbuh Telegram.
Adapun gambar tangkapan layar yang diunggah Telegram mengklaim bahwa platform backup pihak ketiga, seperti Apple (iCloud), Google (Drive), dan bahkan WhatsApp itu sendiri bisa mengakses data percakapan apabila statusnya sedang di-backup.
Baca juga: 7 Pertanyaan Penting Seputar Kebijakan Baru WhatsApp yang Berlaku Hari Ini
Tidak dijelaskan apakah pencadangan WhatsApp memang benar tidak terenkripsi secara E2E atau tidak. Sebab WhatsApp tampak bergeming melihat balasan dari Telegram ini.
Namun, akun Twitter yang dikenal membagikan berbagai fitur terbaru WhatsApp, WABetaInfo mengatakan bahwa aplikasi perpesanan tersebut tengah menguji coba fitur enkripsi secara E2E untuk sistem backup.
WhatsApp is working on end-to-end encrypted backups, stay tuned!
— WABetaInfo (@WABetaInfo) May 14, 2021
Belum diketahui kapan fitur ini akan bisa dinikmati pengguna WhatsApp.
Yang jelas, menarik melihat WhatsApp dan Telegram berargumen di ruang publik, demi meyakinkan penggunanya, bahwa kedua aplikasi tersebut terbukti memiliki sistem privasi dan keamanan yang kuat.
Terkini Lainnya
- Acer Comeback ke Pasar Smartphone, Rilis HP Android Super ZX dan Super ZX Pro
- 3 Cara Cek HP Support E-SIM di Android dan iPhone dengan Mudah
- Segini Mahalnya Harga iPhone Jika Dibuat di Amerika
- Ini Harga iPhone 11, 11 Pro, dan iPhone 11 Pro Max Bekas Terbaru, Mulai Rp 5 Jutaan
- Daftar Operator Seluler yang Menyediakan eSIM di Indonesia
- 5 Fungsi LAN dalam Jaringan Komputer Perlu Diketahui
- Nothing CMF Buds 2 Diam-diam Muncul di Situs Resmi, TWS Murah dengan ANC
- Spesifikasi Laptop untuk Tes Rekrutmen Bersama BUMN 2025, Penting Diperhatikan
- OpenAI Siapkan Media Sosial Mirip X, Berbasis ChatGPT
- Sidang Antimonopoli Meta: Mark Zuckerberg Bisa Dipaksa Jual Instagram dan WhatsApp
- Telkomsel Rilis Paket Bundling iPhone 16, Rp 50.000 Kuota 58 GB
- Daftar HP yang Mendukung eSIM di Indonesia
- Membawa Inovasi AI Lebih Dekat ke Semua Orang
- Samsung Rilis Galaxy A06 5G Edisi Free Fire, Banyak Aksesori Bikin "Booyah"
- Apakah iPhone XR Masih Layak Beli di Tahun 2025? Begini Penjelasannya
- Cara Memindahkan Chat dari WhatsApp ke Telegram dan Signal
- Penjelasan WhatsApp soal Kebijakan Privasi Baru yang Berlaku Hari Ini
- Telegram Ejek WhatsApp di Twitter soal Kebijakan Privasi Baru
- 7 Pertanyaan Penting Seputar Kebijakan Baru WhatsApp yang Berlaku Hari Ini
- Tolak Kebijakan Baru WhatsApp, Pengguna akan Kehilangan Fitur Ini