Aplikasi PeduliLindungi Disebut Rawan Phising dan Malware, Ini Kata Kominfo

- Belakangan beredar sebuah pesan di aplikasi pesan singkat WhatsApp mengenai aplikasi PeduliLindungi buatan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Dari narasi yang beredar, aplikasi itu disebut rawan phishing dan malware.
Pesan tersebut mengimbau pengguna untuk tidak membuka aplikasi PeduliLindungi karena rawan pencurian data ponsel, terlebih yang ditautkan dengan mobile banking. Menanggapi pesan berantai tersebut, Kominfo menegaskan aplikasi PeduliLindungi aman digunakan.
Dalam keterangan tertulisnya, Senin (4/1/2021), jubir Kementerian Kominfo, Dedy Permadi mengatakan isu yang beredar di masyarakat mengenai aplikasi PeduliLindungi yang rawan malware dan phishing tidak benar.
Baca juga: Aplikasi PeduliLindungi Dinilai Berlebihan Himpun Data Pengguna
Menurut Dedy, PeduliLindungi dijamin dalam Keputusan Menteri Kominfo No 171 Tahun 2020 yang melengkapi keputusan sebelumnya, yakni Keputusan Menteri Kominfo No.159 Tahun 2020 tentang Upaya Penanganan Covid-19 melalui Dukungan Pos dan Informatika.
"Keputusan Menteri tersebut bersifat khusus dan juga untuk memberikan jaminan perlindungan data pribadi yang sesuai dengan perundang-undangan," kata Dedy dalam keterangan resmi Kominfo.

"Oleh karena itu, Kementerian Kominfo mengingatkan masyarakat agar tidak percaya dengan isu yang beredar dan mengajak untuk menginstal PeduliLindungi," imbuhnya.
Dedy mengatakan, aplikasi PeduliLindungi telah disempurnakan fiturnya untuk mendukung pemutusan mata rantai Covid-19.
Saat ini, aplikasi tersebut digunakan pemerintah untuk melaksanakan program vaksinasi Covid-19. Tahap pertama vaksinasi akan dilakukan bulan Januari-April 2021.
Masyarakat bisa mengecek apakah sudah masuk sebagai calon penerima vaksin Covid-19 atau belum dengan memasukan NIK. Vaksin ini akan diberikan pemerintah secara bertahap.
Baca juga: Cara Cek Apakah Anda Calon Penerima Vaksin Gratis, Ini Linknya
"Untuk itu, Kominfo mengimbau masyarakat tidak ragu untuk menginstal PeduliLindungi, karena provider menggunakan sistem keamanan berlapis," ujar Dedy.
Pesan hoaks serupa juga pernah beredar bulan April 2020 lalu. Narasi yang beredar kurang lebih sama, menyebut aplikasi PeduliLindungi rawan phishing dan malware.
Pesan itu beredar saat aplikasi PeduliLindungi belum bisa diunduh di toko aplikasi Play Store dan App Store dan hanya dapat diperoleh lewat APK. Pesan hoaks tersebut juga sudah dibantah oleh Kominfo.
Terkini Lainnya
- Versi OS Android Ini Disetop Google, Begini Cek HP Masing-masing
- Diamonds Aman, Push Rank Jalan Terus! Ini Cara Gampang Top-up MLBB dan Free Fire
- OpenAI Rilis Model AI o3 dan o4-mini, Bisa Lihat dan Pahami Gambar
- HP Gaming ZTE Nubia Red Magic 10 Air Resmi, Bodi Tipis dan Punya Pendingin Canggih
- Google Resmi Naikkan Standar, HP Android Storage 16 GB Gigit Jari
- Mengapa HP dan Laptop "Dibebaskan" Trump tapi Tetap Mahal di Indonesia?
- Segini Mahalnya Harga iPhone jika Dibuat di Amerika
- Nvidia GeForce RTX 5060 dan RTX 5060 Ti Resmi, GPU "Murah" untuk Gaming
- Acer Comeback ke Pasar Smartphone, Rilis HP Android Super ZX dan Super ZX Pro
- 3 Cara Cek HP Support E-SIM di Android dan iPhone dengan Mudah
- Ini Harga iPhone 11, 11 Pro, dan iPhone 11 Pro Max Bekas Terbaru, Mulai Rp 5 Jutaan
- Daftar Operator Seluler yang Menyediakan eSIM di Indonesia
- 5 Fungsi LAN dalam Jaringan Komputer Perlu Diketahui
- Nothing CMF Buds 2 Diam-diam Muncul di Situs Resmi, TWS Murah dengan ANC
- Spesifikasi Laptop untuk Tes Rekrutmen Bersama BUMN 2025, Penting Diperhatikan
- Segini Mahalnya Harga iPhone jika Dibuat di Amerika
- Farmville Ditutup Selamanya, Terimbas Ramalan Jitu Steve Jobs
- Unboxing Arloji Pintar Xiaomi Mi Watch
- Samsung Galaxy A02s Bisa Dipesan di Indonesia Mulai Besok, Harga Rp 1 Jutaan
- Galaxy S21 Dikabarkan Tak Punya Slot Kartu Memori MicroSD
- Dua Tahun Vakum, Penerus Poco F1 Akhirnya Segera Hadir?