Facebook Diminta Jual Instagram dan WhatsApp
- Gugatan hukum kasus dugaan monopoli Facebook berlanjut. Komisi Perdagangan Federal Amerika/Federal Trade Commission (FTC) mengajukan proses pengadilan terhadap Facebook, Rabu (9/12/2020).
FTC meminta Facebook Inc. untuk menjual layanan Instagram dan WhatsApp, karena dianggap melanggar undang-undang antipakat (antitrust).
Dalam gugatannya, FTC menyebut bahwa Facebook melakukan strategi yang sistematis untuk meminimalisir kompetisi dengan membeli kompetitornya, yakni WhatsApp pada tahun 2014 dan Instagram pada 2012.
Lembaga itu menyebut Facebook memanfaatkan dominasi pasarnya untuk mengumpulkan data pengguna dan meraup keuntungan dari pendapatan iklan.
Baca juga: Bagikan Data Pengguna Tanpa Izin, Facebook Didenda Rp 85 Miliar
Jaksa Agung New York, Letitia James mengatakan bahwa Facebook menggunakan kekuatan monopolinya untuk menghancurkan pesaingnya dan menghapus kompetisi.
"Hal ini sangatlah penting bagi kami untuk memblokir akuisisi predator perusahaan ini dan memulihkan kepercayaan ke pasar," jelas James.
James sendiri merupakan ketua sekelompok jaksa agung di Amerika Serikat yang sedang bekerja sama dengan FTC, untuk melakukan investigasi terhadap dugaan monopoli Facebook. Ada sekitar 47 Jaksa Agung yang tergabung dalam kelompok ini.
James menuduh Facebook telah melakukan praktik dengan membuka platformnya bagi pengembang aplikasi pihak ketiga. Apabila pengembang aplikasi ketiga tersebut dinilai sebagai ancaman, Facebook akan menghentikannya secara tiba-tiba.
James yakin gugatannya terhadap Facebook akan berhasil dengan menjadikan kasus AT&T sebagai preseden.
Sebagai informasi, pada tahun 1974, Departemen Kehakiman AS mengajukan gugatan antipakat terhadap AT&T karena dinilai menggunakan dominasinya untuk menekan persaingan telekomunikasi kala itu.
Baca juga: Ingkar Janji Mark Zuckerberg kepada WhatsApp, Instagram, dan Messenger
Lalu pada tahun 1982, perusahaan AT&T melepaskan perusahaan Bell Operating Companies yang menyediakan layanan telepon lokal di Amerika Serikat dan Kanada.
Kembali ke persoalan Facebook, Ian Conner, direktur Kantor Persaingan FTC mengatakan bahwa jejaring sosial pribadi sangat penting bagi jutaan orang Amerika.
Apa yang dilakukan Facebook dengan dominasinya membuat konsumen tidak mendapatkan manfaat dari adanya kompetisi.
"Tujuan kami adalah untuk menghentikan tindakan anti-persaingan Facebook dan memulihkan pesaingan sehingga inovasi dan persaingan bebas bisa berkembang," jelas Conner, dirangkum KompasTekno dari ABC News, Jumat (11/12/2020).
Tanggapan Facebook
Terkini Lainnya
- iPhone 16 Enggak Selaku iPhone 15?
- Profil IShowSpeed, YouTuber Kenamaan yang Kunjungi Indonesia dan Pecahkan Rekor
- Skor IQ AI Buatan Induk ChatGPT Capai 120, IQ Rata-rata Manusia 100
- Di Indonesia, Youtuber IShowSpeed Pecahkan Rekor "IRL Streaming"
- YouTube Shopping Hadir di Indonesia, Kreator Bisa Pajang Barang Dagangan
- Jepang Siapkan Superkomputer Terkuat di Dunia
- Arti Istilah “Ang Ang Ang” yang Lagi Ramai di TikTok
- Youtuber IShowSpeed Live Streaming di Indonesia, Makan Gorengan dan Nasi Padang
- Cara Mengatasi Airdrop Menunggu Terus Menerus dan Tidak Bisa Menerima Data di iPhone
- Tampilan Control Center iPhone di iOS 18 Bisa Dimodifikasi, Begini Caranya
- Awas! iPad Jangan Update ke iPadOS 18 Dulu, Bisa "Freeze"
- 10 Fitur iOS 18 yang Menarik Dicoba, Bisa Ganti Ikon Aplikasi dan Control Center
- Chat Gamer di Discord Kini Tidak Bisa Diintip Hacker
- Cerita Kontingen E-sports Jabar, Sabet Emas PON Nomor Free Fire meski "Bentrok" Turnamen ASEAN
- Kapal Induk Italia "Cavour" Sandar di Jakarta, Bawa Jet Tempur F-35
- Di Indonesia, Youtuber IShowSpeed Pecahkan Rekor "IRL Streaming"
- Resmi Dirilis Hari Ini, Cyberpunk 2077 Langsung Pecahkan Rekor
- The Game Awards 2020 Digelar Besok Pagi, Begini Cara Menontonnya
- Imbas Pandemi, Penjualan Printer Canon di Indonesia Jauh Menurun
- Truecaller: Telepon Spam di Indonesia Terbanyak di Asia
- Apa itu Shadowban Instagram, Penyebab dan Cara Mengatasinya