Persiapan 5G di Indonesia, Kominfo Lelang Frekuensi 2,3 Ghz
- Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) membuka lelang penggunaan pita frekuensi radio 2,3 Ghz pada rentang 2.360 - 2.390 Mhz. Frekuensi tersebut nantinya akan digunakan operator seluler untuk mendorong adopsi jaringan 5G.
Dalam lelang ini, Kominfo akan melakukan seleksi sesuai ketentuan dalam Pasal 11 Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 9 Tahun 2018.
Kominfo menyebut seleksi itu menjadi salah satu cara untuk mendukung transformasi digital di sektor ekonomi, sosial, dan pemerintahan. Sebab, masih ada blok frekuensi radio yang saat ini belum ditetapkan penggunanya.
Baca juga: Daftar 10 Negara dengan Koneksi 5G Terkencang, Siapa Juaranya?
Menurut Ketua Tim Seleksi, Denny Setiawan, seleksi ini hanya dapat diikuti oleh penyelenggara telekomunikasi yang telah memiliki Izin Penyelenggaraan Jaringan Bergerak Seluler.
"Seleksi dilaksanakan pada objek seleksi pita frekuensi radio 2,3 GHz yang terdiri atas tiga blok pita frekuensi radio," ungkap Denny melalui keterangan resmi, Senin (22/11/2020).
Ia juga mengatakan, ketentuan lebih lanjut tentang seleksi ini akan dijelaskan dalam Dokumen Seleksi Pengguna Pita Frekuensi Radio 2,3 Ghz Tahun 2020.
Adapun dokumen tersebut berisi penjelasan tentang waktu pelaksanaan, persyaratan, prosedur, formulir, dan hal lain yang harus dipatuhi peserta seleksi.
Baca juga: Menguji Kecepatan Internet 5G Telkomsel di Batam, Berapa Kencang?
Denny melanjutkan, dokumen seleksi ini dapat diambil mulai Selasa (24/11/2020) di Sekretariat Tim Seleksi Pengguna Pita Frekuensi Radio 2,3 GHz di Gedung Wisma Antara. Informasi lengkap tentang lelang pita frekuensi 5G ini bisa dilihat melalui tautan berikut.
Sebagai informasi, awalnya frekuensi 2,3 GHz ini dihuni oleh operator telekomunikasi Broadband Wireless Access (BWA). Namun, Kominfo mencabut izin frekuensi milik tiga operator BWA pada Desember 2018 lalu.
Tiga operator yang dicabut ijinnya adalah PT First Media Tbk (KBLV), PT Internux, dan Jasnita Telekomindo. Pemerintah memutuskan tidak memperpanjang lisensi operator BWA dan mengalihkan frekuensi itu untuk layanan bergerak seluler.
Di samping itu, untuk mendorong adopsi jaringan 5G di Indonesia, pemerintah juga mempersiapkan tiga opsi frekuensi.
Baca juga: Indonesia Berpotensi Jadi Pengguna 5G Terbesar di ASEAN
Pertama adalah lower band, ada dua opsi yaitu 700 MHz dan 800 MHz. Frekuensi 700 MHz saat ini masih dipakai untuk siaran TV analog, yang rencananya akan dimigrasi menjadi digital.
Untuk menerapkan 5G di frekuensi ini, Kominfo menunggu UU Penyiaran disahkan lebih dahulu.
Kemudian untuk middle band, mulanya Indonesia memiliki dua opsi frekuensi, yakni 2,6 GHz dan 3,5 GHz. Keduanya saat ini sudah dipakai untuk koneksi satelit, penggunanya seperti Indovision dan BRI.
Di upper band, Indonesia memiliki frekuensi 26 GHz. Frekuensi ini masih kosong dan menjadi kandidat kuat untuk implementasi 5G, jika ingin segera dikomersilkan.
Terkini Lainnya
- Jelang Galaxy S25 Rilis, Ini Harga Samsung S24 Terbaru di Indonesia
- Waspada, Ini Dia Daftar Pola Password yang Rentan Diretas
- Arti Kata Cenblu yang Ramai di X Twitter
- Empat Produk Baru Oppo, HP Reno 13 5G, 13F 5G, 13F 4G, dan TWS Enco Air 4
- Apple Mac Mini dengan Chip M4 dan M4 Pro Resmi di Indonesia, Ini Harganya
- Inovasi Baru Hybrid VOX Hadirkan Format Iklan AI yang Relevan dan Efektif
- HP Realme Note 60x Resmi di Indonesia, HP Tangguh Harga Rp 1 Jutaan
- Xiaomi Vendor Smartphone Paling Tumbuh pada 2024
- Ponsel Lipat ZTE Nubia Flip 2 Meluncur dengan Cover Screen Jumbo
- iPhone 17 Series dan iPhone SE 4 Bakal Lebih Mahal?
- Roket Starship Elon Musk Meledak, Puing-puing Berjatuhan di Angkasa
- 5 Merek Ponsel Terlaris di Dunia 2024 Versi IDC
- Baterai Oppo Reno 13 5G Diklaim Tahan Main Mobile Legends 8 Jam Non-stop
- TikTok Terancam Tutup, Warga AS Ramai-ramai Belajar Mandarin di Duolingo
- Tanda-tanda Google Search Mulai Ditinggalkan
- Facebook Rilis Tema Edisi Khusus BTS untuk Instagram dan Messenger
- Spesifikasi dan Harga Oppo A11k di Indonesia
- Satria, Satelit Kapasitas Tinggi Diharapkan Mampu Atasi Kesenjangan Layanan Internet
- Truk Apple Dirampok, Gadget Senilai Rp 94 Miliar Raib
- Vivo Perkenalkan Sistem Operasi OriginOS Berbasis Android