Museum Online Ini Menampilkan Situs-situs Web Jadul Berdesain Unik
- Generasi yang mulai menggunakan internet di dekade 1990-an mungkin masih ingat dengan suara berisik modem dial-up saat melakukan sambungan. Sudah bising, kecepatan aksesnya pun pelan.
Tampilan situs-situs web juga berbeda dan relatif lebih sederhana dibanding sekarang. Para perancangnya masih sibuk bereksperimen untuk menemukan bentuk yang dan belum mempertimbangkan user experience dengan matang.
Pendiri Web Design Museum, Petr Kovar, mengatakan bahwa era 1990-an ditandai eksplorasi pencarian pendekatan yang tepat untuk desain web. "Sebab, kebanyakan desainer web saat itu hanya memiliki pengalaman dengan desain di media cetak," ujarnya.
Baca juga: Karena Namanya, Bayi Ini Dapat Akses Internet Gratis Selama 18 Tahun
Situs-situs web di masa tersebut pun banyak yang menggunakan warna-warna cerah serta font pasaran macam Comic Sans, kecuali mungkin situs milik korporat yang cenderung tampil serius dengan tampilan terkotak-kotak dan sedikit warna.
Web Design Museum sendiri merupakan museum online yang untuk menyimpan dan menampilkan desain situs-situs web jadul dari awal 1990-an hingga 2006, termasuk situs web pertama di dunia.
Ada sekitar 1.600 tampilan situs yang sengaja dipilih karena dinilai memiliki rancangan unik. Latar belakang pemiliknya bermacam-macam, mulai dari situs milik restoran, pabrikan minuman dan makanan, musisi, hingga perusahaan-perusahaan besar seperti Apple.
Baca juga: Cara Melihat Tampilan Situs Google Versi Jadul
Tujuannya tak lain untuk mengabadikan tampilan situs-situs jadul tadi, supaya diingat dan bisa dilihat kembali oleh semua orang, khususnya mereka yang dulu masih terlalu muda untuk mengaksesnya.
"Generasi pengguna internet yang lahir setelah tahun 2000 tak banyak tahu soal seperti apa bentuk situs website di dekade 1990-an dan 2000-an," pungkas Kovar, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Mashable, Senin (19/10/2020).
Penasaran? Web Design Museum bisa dikunjungi lewat tautan berikut secara gratis.
Terkini Lainnya
- Sejarah Silicon Valley, Tempat Bersarangnya Para Raksasa Teknologi
- YouTube Rilis Fitur Saweran "Jewels", Mirip Coin di TikTok
- Cara Buat Daftar Isi yang Bisa Diklik Otomatis di Google Docs
- Twilio Ungkap Rahasia Cara Memberi Layanan Pelanggan secara Maksimal
- Berapa Lama WhatsApp Diblokir karena Spam? Ini Dia Penjelasannya
- Fungsi Rumus AVERAGE dan Contoh Penggunaannya
- 2 Cara Menyembunyikan Nomor saat Telepon di HP dengan Mudah dan Praktis
- Kata POV Sering Keliru di Medsos, Begini Arti yang Benar
- Cara Langganan GetContact biar Bisa Cek Tag Nomor Lain
- Samsung Bikin Galaxy S25 Versi Tipis demi Saingi iPhone 17 Air?
- Mana Lebih Baik, Laptop Windows atau Chromebook? Begini Pertimbangannya
- AI Baru Buatan Induk ChatGPT Bisa Ambil Alih Komputer Pengguna
- Kenapa Fitur Find My Device Tidak Berfungsi? Begini Penjelasannya
- Hati-hati, Ini Dia Risiko Pakai Password Sama di Banyak Akun Media Sosial
- Cara Mengubah Tulisan WhatsApp jadi Kecil di iPhone dan HP Android
- Sambut Halloween, Harga Game PS4 Didiskon hingga 80 Persen
- Posting Viral Kecepatan Internet, Ini 3 Aplikasi untuk Uji Kencang
- Netflix Diam-diam Hapus Gratisan Uji Coba 30 Hari di Indonesia
- Masuk Indonesia, Tablet Samsung Galaxy Tab A7 Dijual Rp 5 Juta
- Bukan iPhone 12 Mini, Ini iPhone yang Bisa Mengancam Android di Indonesia