Desainer Chip Andalan Intel Mengundurkan Diri

- Mantan eksekutif Apple yang kini menjabat sebagai salah satu desainer chip andalan Intel, Jim Keller memutuskan untuk mengundurkan diri dari posisinya.
Menurut keterangan resmi di blog Intel Newsroom, Keller memutuskan untuk keluar dari perusahaan chip asal Santa Clara, California, Amerika Serikat (AS) tersebut, dengan alasan yang tidak spesifik dijelaskan.
"Intel mengumumkan bahwa Jim Keller telah mengundurkan diri dari jabatannya efektif mulai 11 Juni 2020 karena alasan pribadi," tulis Intel.
Baca juga: Setelah 15 Tahun dengan Intel, Bapak Linux Pindah ke AMD
Tidak dijelaskan secara lanjut apa maksud "alasan pribadi" tersebut. Yang jelas, Keller sendiri tak akan benar-benar pergi meninggalkan Intel.
Intel mengatakan bahwa Keller setuju untuk menjadi konsultan chip selama enam bulan, demi membantu proses transisi perusahaan.
Hingga saat ini, Intel belum mengumumkan siapa yang bakal menggantikan posisi Keller. Intel hanya mengatakan bahwa sejumlah teknisi chip senior yang berada di bawah divisi Technology, Systems Architecture and Client Group (TSCG) bakal naik jabatan.
Divisi TSCG sendiri saat ini dipimpin oleh Chief Engineering Officer Intel, Murthy Renduchintala, yang sudah memimpin tim engineering Intel selama bertahun-tahun.
Sebagai informasi, Keller telah berkarir di Intel sejak April 2018, dan menjabat sebagai Senior Vice President Silicon Engineering. Sebelumnya, Keller menjadi teknisi eksekutif di sejumlah perusahaan teknologi ternama, seperti Tesla Inc, AMD, hingga Apple.
Baca juga: Apple Umumkan Beli Bisnis Modem Intel Rp 13 Triliun
Pengunduran diri Keller, menurut firma broker asal AS, Rosenblatt Securities, merupakan sebuah kabar yang menjadi sorotan di industri chip. Sebab, kemunduran Keller disebut bisa mengganggu strategi Intel di kemudian hari.
"Kepergian Keller adalah hal yang cukup besar dan menunjukkan bahwa apa pun yang dia laksanakan di Intel tidak berjalan dengan baik," kata analis Rosenblatt Securities, Hans Mosesmann, dikutip KompasTekno dari Bloomberg, Sabtu (13/6/2020).
"Bagi kami, situasi ini bakal mengubah atau mengganggu peta roadmap prosesor Intel (di kemudian hari)," pungkas Hans.
Terkini Lainnya
- Daftar Harga Netflix di Indonesia, Mulai Rp 54.000
- iPhone 16e Meluncur, iPhone 16 Versi "Murah"
- Xiaomi Suntik DeepSeek AI ke HyperOS, Ini HP yang Kebagian
- Nugroho Sulistyo Budi Resmi Dilantik Jadi Kepala BSSN
- Bocoran Desain iPhone 17 Pro, Jadi Mirip Ponsel Poco?
- HP Xiaomi Ini Dapat Update 6 Tahun, Dijual di Indonesia
- Foto: 100 Meter dari Panggung Seventeen Bangkok Tetap "Gokil" Pakai Samsung S25 Ultra
- Cara Buat Twibbon Ramadan 2025 di Canva lewat HP dan Desktop
- Garmin Instinct 3 Series Rilis di Indonesia, Kini Pakai Layar AMOLED
- Cara Bikin Kata-kata Kartu Ucapan Lebaran untuk Hampers Lebaran via ChatGPT
- 5 Negara Larang DeepSeek, Terbaru Korea Selatan
- Ini Dia Fitur xAI Grok 3, AI Terbaru Buatan Elon Musk
- Melihat HP Lipat Huawei Mate X6 Lebih Dekat, Layar Besar Bodi Ramping
- Google Didenda Rp 202 Miliar, Pakar Dorong Regulasi Digital yang Lebih Adil
- HP Realme P3 Pro dan P3x 5G Meluncur, Bawa Baterai Besar dan Chipset Baru
- "Pokemon Go" Tak Bisa Dimainkan di Ponsel 32-Bit, Ini Ciri-cirinya
- Rupiah Menguat, Harga Ponsel Realme Masih Sama
- Pameran Teknologi Computex Tahun Ini Resmi Dibatalkan
- Lebih Baik Tunggu PlayStation 5 atau Beli PS4 Sekarang?
- Xiaomi Mi Band 5 Resmi Meluncur, Punya NFC dan Bisa Diajak Ngobrol