Sony Bingung Tetapkan Harga Jual PlayStation 5
- Setelah diketahui akan merilis PlayStation (PS) 5 pada "musim liburan" 2020, Sony saat ini sedang bersiap untuk memproduksi konsol barunya.
Namun saat ini, Sony dikabarkan kesulitan dalam menentukan harga PlayStation (PS) 5. Beberapa komponen yang dipakai PS5, seperti cooling system, saat ini tengah mengalami kenaikan harga.
Selain itu, suplai komponen DRAM dan NAND flash juga langka, karena tingginya permintaan dari sejumlah perusahaan manufaktur ponsel seperti Samsung, yang saat ini tengah memproduksi ponsel dengan teknologi 5G.
Kelangkaan komponen tersebut membuat harga keduanya menjadi mahal. Hal ini memaksa Sony mendongkrak harga produksi PS5 menjadi sekitar Rp 6,1 juta.
Baca juga: Inikah Tanggal Peluncuran Sony PS5?
Hal ini merupakan keputusan yang sulit bagi Sony mengingat persaingannya dengan Microsoft yang juga meluncurkan konsol barunya, Xbox Series X diwaktu yang sama.
Sebelumnya, Sony merilis PS4 dengan harga 399 dollar AS atau setara dengan Rp 5,4 juta dengan harga produksi sebesar 381 dollar AS atau Rp 5,2 juta.
Dengan menerapkan selisih harga untung yang sama, diduga PS5 akan meluncur dengan harga 470 dollar AS atau setara dengan Rp 6,4 juta.
Damian Thong selaku Macquarie Capital Analyst menyebut bahwa harga tersebut akan membuat konsumen berpikir dua kali sebelum membeli PlayStation 5. Padahal saat ini PS4 Pro masih dianggap mahal, dan masih sering mendapatkan potongan harga.
"Konsumen akan membandingkan harga (PS5) dengan harga PS4 di waktu peluncurannya," kata Damian.
Perusahaan video game diketahui menetapkan harga untung yang tipis, dan bahkan merugi ketika menjual konsolnya. Biasanya keuntungan baru didapat melalui penjualan game dan layanan berlangganan pada konsol.
Baca juga: Penampakan Nyata PlayStation 5 dan Controller Barunya
Sebagian pihak Sony berpendapat bahwa PS5 harus dijual dengan harga yang murah untuk berkompetisi dengan Xbox Series X, meski akan merugi. Di sisi lain, Sony juga ingin mendongkrak harga jual PS5 untuk mendapat untung seperti dengan PS4.
Menanggapi hal tersebut, Kenichiro Yoshida sebagai Chief Executive Officer Sony mengatakan bahwa dirinya ingin berfokus pada jumlah pemain, bukan jumlah konsol yang terjual.
"Kami ingin menjaga harga material konsol di bawah kendali dan berfokus pada jumlah unit pada produksi awal," kata Kenichiro.
Beberapa rumor juga mengatakan bahwa Sony akan meluncurkan headset VR terbarunya setelah peluncuran PS5.
Terkini Lainnya
- Foto "Selfie" Kini Bisa Disulap Langsung Jadi Stiker WhatsApp
- Ponsel Lipat Huawei Mate X6 Segera Masuk Indonesia, Intip Spesifikasinya
- Apa Itu Product Active Failed di Microsoft Word? Begini Penyebab dan Cara Mengatasinya
- TikTok Tidak Bisa Diakses Lagi di Amerika Serikat
- Cara Masukkan Tabel di Pesan Gmail dengan Mudah
- 3 Cara Menghapus Cache di iPhone dengan Mudah dan Praktis
- CEO TikTok Ternyata Pernah Magang di Facebook
- Aplikasi TikTok Hilang dari Google Play Store dan Apple App Store AS
- Cara Factory Reset HP Xiaomi dengan Mudah dan Praktis
- Apa Arti “Re” di Gmail dan Mengapa Muncul saat Membalas Pesan?
- TikTok Jawab Putusan AS, Sebut 170 Juta Pengguna Akan Terdampak Penutupan
- Microsoft Hentikan Dukungan Office di Windows 10 Tahun Ini
- TikTok Terancam Ditutup, Medsos RedNote Jadi Aplikasi No. 1 di AS
- Amerika Akan Blokir TikTok, Siapa yang Bakal Diuntungkan?
- Spesifikasi dan Harga Oppo Reno 13 5G di Indonesia
- Lebih Dekat dengan Samsung Galaxy S20, S20 Plus, dan S20 Ultra
- Ingin Tukar Tambah Galaxy S20? Ini Aplikasi yang Digunakan
- Ernest Prakasa: Samsung Galaxy S20 Layak untuk Bikin Film Pendek
- Oppo Patenkan Ponsel dengan Stylus yang Bisa Dipakai untuk Telepon
- Ajak Pemain Nostalgia, Garena Bawa Konten Ragnarok ke Free Fire