MWC 2020 Batal Digelar karena Wabah Virus Corona

- Setelah ditinggal oleh para pesertanya satu per satu, ajang trade show dunia telekomunikasi Mobile World Congress (MWC 2020) akhirnya batal digelar.
Hal ini diumumkan oleh penyelenggaranya, GSMA, yang mengatakan bahwa pembatalan MWC 2020 dilatarbelakangi wabah virus corona.
“Kekhawatiran global tentang wabah virus corona, pembatasan perjalanan, dan keadaan lain membuat GSMA tidak bisa menyelenggarakannya,” ujar asosiasi operator seluler global itu dalam sebuah pernyataan.
Baca juga: Produksi Smartphone Diprediksi Turun Dua Digit karena Wabah Corona
GSMA awalnya dikabarkan akan menggelar pertemuan hari Jumat besok untuk menentukan nasib event yang rencananya digelar pada 24-27 Februari mendatang di Barcelona, Spanyol tersebut.
Pertemuan dipercepat menjadi hari Rabu kemarin, menyusul gelombang pembatalan dari para pesertanya yang terus menerus mengemuka.
Sebelumnya, sejumlah nama besar seperti Nokia, ZTE, Vivo, Sony, Vodafone, NTT, Intel, Facebook, Nvidia, LG, Amazon, Ericsson dan lain-lain telah mengumumkan bakal absen dari MWC 2020 karena khawatir dengan wabah virus corona.
MWC yang bisa mengumpulkan ratusan ribu orang dari berbagai negara ditakutkan bisa menjadi ajang penularan virus, walaupun GSMA sempat menyatakan bakal mengambil langkah-langkah preventif.
Ajang MWC setiap tahunnya dihadiri tak kurang dari 100.000 pengunjung dan ribuan perusahaan. Menurut GSMA, ada sekitar 6.000 orang peserta yang berangkat dari China.
Baca juga: Wabah Virus Corona, Peserta MWC dari China Dikurangi dan Dikarantina
Meski batal untuk tahun ini, GSMA mengatakan MWC akan tetap digelar di tahun-tahun berikutnya.
“GSMA dan kota tuan rumah akan terus bekerja sama untuk mewujudkan MWC Barcelona 2021 dan seterusnya,” imbuh GSMA, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari The Verge, Kamis (13/2/2020).
Wabah virus corona tercatat sudah mencapai 42.000 kasus infeksi, -sebagain besar di China- dengan jumlah korban meninggal lebih dari 1.100 orang. Virus baru ini terdeteksi di setidaknya 25 negara di seluruh dunia.
Terkini Lainnya
- Mencoba MSI Claw 8 AI Plus, Konsol Gaming Windows 11 dengan Joystick RGB
- Cara Pakai WhatsApp Bisnis buat Promosi UMKM
- Cara Buat Kartu Ucapan Ramadan 2025 untuk Hampers lewat Canva
- Databricks Ekspansi ke Indonesia: Buka Potensi AI dan Pengelolaan Data
- GPU Nvidia RTX 5070 Ti Mulai Dijual di Indonesia, Ini Harganya
- Oppo Rilis Case dan Wallet Edisi Timnas Indonesia untuk Reno 13 F 5G
- 5 Aplikasi Al Quran untuk Mengaji Selama Puasa Ramadhan 2025
- Akamai Rilis Laporan "Defender Guide 2025" untuk Mitigasi Ancaman Siber
- Layanan Indosat HiFi Dikeluhkan Gangguan, Ada yang Sampai 9 Hari
- Cara Melihat Password WiFi di Laptop Windows 11 dengan Mudah dan Praktis
- Tabel Spesifikasi Nubia V70 Design di Indonesia, Harga Rp 1 Jutaan
- Google Bawa Fitur ala Circle to Search ke iPhone
- Microsoft Umumkan Muse, AI untuk Bikin Visual Video Game
- Chatbot AI Grok Jadi Aplikasi Terpisah, Bisa Diunduh di HP dan Desktop
- Perbedaan Spesifikasi iPhone 16 Vs iPhone 16e