FBI Soroti Bahaya di Balik Aplikasi Wajah Tua FaceApp
- Masih ingat dengan FaceApp? Aplikasi ini sempat viral di kalangan pengguna media sosial pada pertengahan tahun ini.
Dengan menggunakan teknologi Artificial Intelligence atau AI, pengguna bisa mengubah foto wajah diri mereka menggunakan filter agar tampak lebih tua atau muda. Namun, ternyata di balik popularitas FaceApp itu ada sebuah potensi bahaya yang mengintai.
Biro investigasi federal AS (FBI) menilai bahwa aplikasi ini memiliki risiko keamanan data karena berasal dari Rusia. FaceApp dikhawatirkan bisa meneruskan data pengguna ke pemerintah negara tersebut.
Baca juga: FBI Diminta Selidiki Aplikasi #AgeChallenge FaceApp yang Viral
"FBI menganggap aplikasi mobile atau produk sejenis yang dikembangkan di Rusia, seperti FaceApp, sebagai ancaman intelijen potensial," sebut FBI dalam sebuah pernyataan.
"Berdasarkan data yang diambil, ketentuan privasi dan penggunaan, serta mekanisme hukum yang berlaku terhadap pemerintah Rusia untuk mengakses data di dalam wilayahnya," lanjut biro federal tersebut.
Lebih spesifiknya, FBI menyoroti biro intelijen Rusia Federal Security Service (FSB) yang disinyalir mampu mengakses semua jaringan telekomunikasi dan server di Rusia tanpa perlu memberitahu pihak penyedia layanan internet (ISP).
Pernyataan di atas dikeluarkan oleh FBI sebagai tanggapan atas kekhawatiran pimpinan Senat AS Chuck Schumer terhadap keamanan FaceApp. Pada Juli lalu, Schumer meminta FBI menyelidiki risiko sekuriti dari aplikasi itu.
Baca juga: Bahaya Tersembunyi di Balik #AgeChallenge Aplikasi Wajah Tua FaceApp
FaceApp sendiri sebenarnya sudah menyatakan bahwa data pengguna disimpan di server di AS, Singapura, Irlandia, dan Australia. Penyedia layanan tersebut turut menegaskan bahwa foto-foto pengguna dihapus secara otomatis dari server-nya setelah 48 jam.
Namun, itu tidak berarti pihak FBI dan pemerintah AS percaya begitu saja. Setelah FBI menerbitkan pernyataannya terkait risiko keamanan FaceApp, Schumer memberikan imbauan yang bernada keras.
"Saya sangat menyarankan warga Amerika agar segera menghapus aplikasi FaceApp," katanya, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari 9to5Mac, Sabtu (7/12/2019).
Terkini Lainnya
- Cara Login Akun BPJS Ketenagakerjaan via Aplikasi JMO di HP Android dan iPhone
- Sony Mulai Jual Konsol PlayStation 5 Versi Refurbished, Hemat Rp 1 Jutaan
- Google Menang Gugatan di Uni Eropa, Batal Bayar Denda Rp 25 Triliun
- Cara Cek Aktivitas Login Akun Instagram biar Aman
- Mengenal Sehat Sutardja, Pionir di Balik Kesuksesan Marvell Technology
- Advan 360 Stylus Pro Resmi di Indonesia, Laptop Convertible Harga Rp 7 Juta
- HP Realme 13 Pro 5G dan 13 Pro Plus 5G Resmi di Indonesia, Harga Rp 6 Jutaan
- Cara Bikin Ikon Aplikasi iPhone di iOS 18 Jadi Menarik, Warna dan Ukurannya Bisa Diganti
- Pionir Semikonduktor Modern Sehat Sutardja Meninggal Dunia
- Bagaimana Cara Registrasi Kartu Telkomsel? Ini Dia Langkah-langkahnya
- Mirip TikTok Shop, YouTube Shopping Juga Bisa buat Jualan dan Belanja
- Bikin Video YouTube Shorts Sekarang Lebih Praktis, Dibantu AI
- Mau Dapat Cuan Lebih dari YouTube Shopping? Ini Syaratnya
- Microsoft Perbarui AI Copilot, Ada Fitur Kolaborasi Serupa Freeform
- iPhone 16 Enggak Selaku iPhone 15?