Setelah 8 Tahun, Snapchat Akhirnya Mulai Melirik Indonesia
JAKARTA, - Setelah kurang lebih 8 tahun diperkenalkan, jejaring sosial Snapchat akhirnya mulai melirik pasar Indonesia.
Platform besutan Evan Spiegel ini butuh waktu lama untuk menyambangi Tanah Air lantaran tersandung masalah aplikasi Snapchat yang dinilai masih belum begitu matang dan stabil, terutama untuk versi Android.
Nah, menurut Managing Director of International Markets Snap Inc. Nana Murugesan, aplikasi Snapchat kini sudah lebih dioptimalkan sehingga mereka semakin percaya diri untuk mempromosikan media sosial bernuansa kuning ini kepada para pengguna di Indonesia.
Baca juga: Snapchat Punya Filter Wajah Tua Mirip FaceApp
"Kami menerima banyak umpan balik dari konsumen, jadi kami memperbaikinya dan meluncurkan kembali (aplikasi) yang baru beberapa bulan yang lalu," ujar Nana ketika dijumpai KompasTekno di kawasan Jakarta Selatan, Selasa (3/12/2019).
"Dengan itu, kami merasa benar-benar siap untuk fokus memperkenalkan platform kami dan memperkuat kehadiran kami di pasar Indonesia," imbuh Nana.
Sebagai langkah awal, Nana mengutarakan bahwa Snapchat akan fokus untuk mengedukasi pengguna Indonesia terlebih dahulu, khususnya Gen-Z.
Hal itu dilakukan agar generasi muda yang menjadi target pasar Snapchat ini tahu apa saja keunggulan platform tersebut dibandingkan media sosial lain.
Gaet mitra lokal
Snapchat juga berencana menggaet sejumlah mitra lokal untuk membuat layanannya melekat di hati para pengguna Tanah Air.
Salah satunya adalah menggandeng operator seluler Indosat Ooredoo untuk meluncurkan paket internet Snapchat.
Meski membeberkan strateginya untuk serius menggarap pasaran Indonesia, Nana belum bisa memastikan apakah ke depannya Snapchat akan membangun kantor di negara ini atau tidak.
Sebab, untuk tahap awal, pihak Snapchat hanya ingin memastikan segala strategi yang mereka lancarkan berjalan dengan mulus.
Baca juga: Snapchat Rilis Kacamata Hitam dengan Kamera 3D
Baru setelah itu mereka akan beralih ke tahap selanjutnya, disertai kemungkinan membangun kantor di Indonesia dan sebagainya.
"Kami ingin fokus di edukasi terlebih dahulu dan memastikan bahwa platform ini sudah dilokalisasi dengan baik agar dekat dengan pengguna," kata Nana
"Begitu kami sampai di titik tertentu, maka kami akan mulai melangkah ke tahap berikutnya," pungkasnya.
Terkini Lainnya
- Ambisi Malaysia Jadi Pusat Data Center Asia Terganjal
- Apakah Mode Pesawat Bisa Menghemat Baterai HP? Begini Penjelasannya
- Ada Tonjolan Kecil di Tombol F dan J Keyboard, Apa Fungsinya?
- Cara Kerja VPN untuk Membuat Jaringan Privat yang Perlu Diketahui
- Konsol Handheld Windows 11 Acer Nitro Blaze 8 dan Nitro Blaze 11 Resmi, Ini Harganya
- X/Twitter Akan Labeli Akun Parodi
- Deretan Laptop Baru Asus di CES 2025, dari Seri Zenbook hingga ROG Strix
- 5 Penyebab Tidak Bisa Lihat Profil Kontak WA Orang Lain
- Cara Logout Akun Google Photos dari Perangkat Lain
- Reaksi TikTok soal Rumor Bakal Dijual ke Elon Musk
- RedNote, Medsos China Mirip TikTok Jadi Aplikasi No. 1 di AS
- Pasar Ponsel Dunia Akhirnya Membaik, Naik 4 Persen Tahun Lalu
- 10 Jenis Cookies di Internet dan Fungsinya
- Fitur Baru ChatGPT Bisa Ngobrol ala Gen Z
- Sah, AS Perketat Ekspor Chip AI ke Pasar Global