Pengusaha Asal Singapura Masuk Daftar Orang Terkaya Berkat Game
- Industri video game tak bisa lagi dipandang sebelah mata. Industri ini kini bisa mendatangkan pundi-pundi kekayaan bagi orang yang benar-benar menggelutinya.
Hal tersebut dibuktikan oleh Gang Ye. Pria asal Singapura ini masuk dan tercatat sebagai orang terkaya berkat video game.
Gang Ye merupakan pengusaha muda asal Singapura yang merintis perusahaan teknologi Sea Limited (ltd) bersama rekannya, Forrest Li.
Sea Ltd. sendiri merupakan perusahaan rintisan yang didirkan pada 2009 silam. Sebelum berganti nama pada tahun 2017, Sea Ltd. dikenal publik dengan nama Garena.
Perusahaan ini pun sampai saat ini masih memertahankan nama Garena sebagai divisi yang memayungi game battleroyale populer, Free Fire. Karena game inilah Gang Ye pun dinobatkan sebagai salah satu orang terkaya di dunia.
Berdasarkan daftar orang terkaya di dunia versi Bloomberg, pria lulusan Universitas Carnegie Mellon, Pennsylvania, AS ini memiliki angka kekayaan senilai 1 miliar dollar AS dengan kepemilikan saham di Sea Ltd. yang mencapai 8,4 persen.
Baca juga: Ponsel Lawas Bisa Main Call of Duty: Mobile, Cek Spesifikasinya di Sini
Naiknya Ye sebagai salah satu orang terkaya di Singapura sendiri tak lepas dari meningkatnya pendapatan yang diraup Sea Ltd. di kuartal ketiga tahun ini.
Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, angka pendapatan Sea Ltd. di kuartal ketiga (Q3) 2019 ini meroket tiga kali lipat mencapai 610,1 juta dollar AS. Pada Q3 2018, Sea Ltd. mendulang pendapatan sebesar 204,9 juta dollar AS.
Sebagian besar pendapatan yang didapat Sea Ltd. disebut berasal dari game Free Fire yang berhasil meraup keuntungan sekitar 1 milliar dollar AS (sekitar Rp 14 triliun) sejak peluncurannya pada 2017 lalu.
Free Fire pun saat ini menjadi salah satu game yang paling banyak diunduh baik di Google Play Store maupun App Store selama 3 kuartal berturut-turut.
Baca juga: Game PUBG Mobile Bakal Mendeteksi dan Memblokir Cheater
Sebelum sebelum meniti karir di Singapura, Gang Ye sendiri sempat tinggal dan menetap di China.
Dikutip KompasTekno dari Bloomberg, Senin (2/12/2019) pada 1990 silam ia kemudian pindah ke Singapura dan melanjutkan pendidikannya ke AS.
Ia juga sempat bekerja di perusahaan agribisnis Wilmar International Ltd. dan pernah menjadi pegawai negeri sipil (PNS), tepatnya di Dewan Pengembangan Ekonomi Singapura.
Selain menjabat sebagai Co-Founder Sea Ltd., saat ini Ia juga menduduki posisi Chief Operating Officer (COO) di perusahaan tersebut sejak 2017 lalu hingga sekarang.
Terkini Lainnya
- DJI Flip Meluncur, "Drone" Mungil Mirip Sepeda Lipat yang Mudah Diterbangkan
- Ambisi Malaysia Jadi Pusat Data Center Asia Terganjal
- Kemenperin Puji Samsung Patuhi TKDN, Sindir Apple?
- 5 Merek HP Terlaris di Dunia 2024 Versi Counterpoint
- Apakah Mode Pesawat Bisa Menghemat Baterai HP? Begini Penjelasannya
- Ada Tonjolan Kecil di Tombol F dan J Keyboard, Apa Fungsinya?
- Cara Kerja VPN untuk Membuat Jaringan Privat yang Perlu Diketahui
- Konsol Handheld Windows 11 Acer Nitro Blaze 8 dan Nitro Blaze 11 Resmi, Ini Harganya
- X/Twitter Akan Labeli Akun Parodi
- Deretan Laptop Baru Asus di CES 2025, dari Seri Zenbook hingga ROG Strix
- 5 Penyebab Tidak Bisa Lihat Profil Kontak WA Orang Lain
- Cara Logout Akun Google Photos dari Perangkat Lain
- Reaksi TikTok soal Rumor Bakal Dijual ke Elon Musk
- RedNote, Medsos China Mirip TikTok Jadi Aplikasi No. 1 di AS
- Pasar Ponsel Dunia Akhirnya Membaik, Naik 4 Persen Tahun Lalu