Twitter Tunda Penghapusan Akun yang Tidak Aktif 6 Bulan
- Rencana Twitter untuk menghapus akun yang tidak log-in selama enam bulan atau lebih, ditunda. Kabar itu diumumkan platform microblogging itu sendiri selang sehari setelah mengumumkan rencana awal.
Penundaan ini didasarkan pada respons yang diterima Twitter dari penggunanya sendiri. Mereka khawatir akun yang akan dihapus nantinya termasuk akun milik pengguna yang sudah meninggal dunia.
Sebab, apabila terhapus, tidak akan ada postingan dari pemilik tersebut yang akan bisa dikenang oleh pengguna lainnya.
"Kami mendengar Anda akan dampaknya pada akun orang yang telah meninggal dunia. Kami melewatkan bagian itu," jelas perwakilan Twitter, dihimpun KompasTekno dari CNN, Kamis (28/11/2019).
Lebih lanjut, Twitter mengatakan tidak akan meneruskan rencana penghapusan akun yang "tertidur" ini sebelum memiliki fitur untuk mengenang akun yang ditinggal pemiliknya yang telah tiada.
Baca juga: Akun Twitter yang Tidak Login selama 6 Bulan Akan Dihapus
Saat ini, Twitter masih belum menemukan cara bagaimana menjadikan sebuah akun yang pemiliknya telah wafat, menjadi akun kenangan.
Fitur semacam ini sejatinya sudah ada di Facebook, di mana sebuah akun bisa mewariskan akunnya kepada pengguna lain apabila dirinya meninggal dunia.
Nantinya, si pewaris akan menjadikan akun peninggalan tersebut menjadi akun kenangan, di mana teman dan keluarga bisa membagikan postingan berupa kenangan apa saja bersama almarhum.
Baca juga: Ini Cara Facebook Supaya Akun Pengguna yang Meninggal Tak Bikin Sedih
Sebelumnya, rencana penghapusan akun Twitter yang tidak aktif ini akan diberlakukan mulai 11 Desember mendatang. Twitter pun telah mengirimkan e-mail pemberitahuan kepada pengguna terkait soal kebijakan itu.
"Kami proaktif menjangkau ke banyak akun yang belum melakukan log in ke Twitter selama lebih dari enam bulan untuk memberi tahu mereka bahwa akun mereka akan dihapus secara permanen, karena tidak aktif dalam waktu yang lama," ungkap juru bicara Twitter.
Sebelumnya, Twitter beralasan bahwa proses bersih-bersih akun ini bertujuan untuk membuat ekosistem platform yang bisa memberikan informasi lebih kredibel dan akurat antar pengguna.
Selain itu, secara tidak langsung Twitter juga meminta pengguna yang meninggalkan Twitter untuk aktif kembali di platformnya. Penghapusan akun-akun yang tidak aktif bisa saja akan mempengaruhi basis pengguna Twitter secara keseluruhan.
Namun, hal itu kemungkinan tidak akan berdampat pada dua metrik penting tolok ukur pertumbuhan Twitter, yakni metrik pengguna aktif harian dan pengguna aktif bulanan.
Baca juga: Reply di Twitter Kini Bisa Disembunyikan, Begini Caranya
Terkini Lainnya
- Foto "Selfie" Kini Bisa Disulap Langsung Jadi Stiker WhatsApp
- Ponsel Lipat Huawei Mate X6 Segera Masuk Indonesia, Intip Spesifikasinya
- Apa Itu Product Active Failed di Microsoft Word? Begini Penyebab dan Cara Mengatasinya
- TikTok Tidak Bisa Diakses Lagi di Amerika Serikat
- Cara Masukkan Tabel di Pesan Gmail dengan Mudah
- 3 Cara Menghapus Cache di iPhone dengan Mudah dan Praktis
- CEO TikTok Ternyata Pernah Magang di Facebook
- Aplikasi TikTok Hilang dari Google Play Store dan Apple App Store AS
- Cara Factory Reset HP Xiaomi dengan Mudah dan Praktis
- Apa Arti “Re” di Gmail dan Mengapa Muncul saat Membalas Pesan?
- TikTok Jawab Putusan AS, Sebut 170 Juta Pengguna Akan Terdampak Penutupan
- Microsoft Hentikan Dukungan Office di Windows 10 Tahun Ini
- TikTok Terancam Ditutup, Medsos RedNote Jadi Aplikasi No. 1 di AS
- Amerika Akan Blokir TikTok, Siapa yang Bakal Diuntungkan?
- Spesifikasi dan Harga Oppo Reno 13 5G di Indonesia
- Ponsel Lipat Huawei Mate X6 Segera Masuk Indonesia, Intip Spesifikasinya