Google Maps Punya Fitur Anti-kesasar dan Rekomendasi Tempat Makan

JAKARTA, - Google merilis fitur baru di Google Maps bernama "Stay Safer". Fitur anti-kesasar ini bisa digunakan untuk mencegah pengendara tersesat, meski telah mengandalkan Google Maps sebagai pemandu jalan.
Stay Safer akan memberi tahu pengendara apabila rute yang dilalui melenceng sejauh 0,5 kilometer dari yang ditentukan sebelumnya oleh Google Maps.
Tidak hanya mencegah pengendara tersesat, fitur ini juga menambah rasa aman penumpang transportasi umum perorangan seperti taksi atau ojek online.
Baca juga: Google Maps Mode Menyamar Meluncur, Begini Cara Pakainya
"Jika rutenya melenceng 0,5 kilometer, Google Maps akan mengirimkan peringatan ke ponsel Anda," jelas Chandu Tota, Director of Engineering Google Maps saat memperkenalkan fitur tersebut di acara Google for Indonesia di Jakarta, Rabu (20/11/2019).
Untuk meningkatkan keamanan, Google Maps juga menyediakan fitur "bagikan perjalanan" secara real-time. Pengguna bisa membagikan perjalanannya langsung dari Google Maps ke aplikasi media sosial lain seperti WhatsApp secara real-time kepada orang terdekatnya.
Rekomendasi tempat makan, tercetus dari Indonesia
Tidak hanya memberikan rasa aman, Google Maps juga menguji coba fitur untuk memudahkan pengguna mencari rekomendasi tempat makan dengan mengikuti "Local Guide".
Local Guide di Google Maps merupakan komunitas global berisi orang-orang yang sering memberikan kontribusi dan ulasan tentang restoran atau tempat lainnya di Google Maps.

Dengan mengikuti profil Local Guide, pengguna bisa lebih mudah mendapatkan rekomendasi tempat-tempat menarik sesuai yang diulas Local Guide. Untuk menemukannya, buka aplikasi Google Maps, pilih tab "untuk saya", lalu klik salah satu Local Guide yang ingin Anda ikuti.
Baca juga: Cara Masukkan Titik Koordinat ke Google Maps untuk Pencarian Lokasi Lebih Akurat
Setelah profilnya terbuka, klik "ikuti" untuk mendapatkan notifikasi saat si Local Guide menambahkan ulasan baru.
Pengguna bisa mengaktifkan dan menon-aktifkan fitur ini kapan saja. Tota mengklaim, fitur tersebut sedang diuji coba di beberapa kota di seluruh dunia, termasuk Jakarta. "Awal mula idenya juga dicetuskan di Indonesia," kata Tota.
Terkini Lainnya
- Segini Mahalnya Harga iPhone Jika Dibuat di Amerika
- Ini Harga iPhone 11, 11 Pro, dan iPhone 11 Pro Max Bekas Terbaru, Mulai Rp 5 Jutaan
- Daftar Operator Seluler yang Menyediakan eSIM di Indonesia
- 5 Fungsi LAN dalam Jaringan Komputer Perlu Diketahui
- Nothing CMF Buds 2 Diam-diam Muncul di Situs Resmi, TWS Murah dengan ANC
- Spesifikasi Laptop untuk Tes Rekrutmen Bersama BUMN 2025, Penting Diperhatikan
- OpenAI Siapkan Media Sosial Mirip X, Berbasis ChatGPT
- Sidang Antimonopoli Meta: Mark Zuckerberg Bisa Dipaksa Jual Instagram dan WhatsApp
- Telkomsel Rilis Paket Bundling iPhone 16, Rp 50.000 Kuota 58 GB
- Daftar HP yang Mendukung eSIM di Indonesia
- Membawa Inovasi AI Lebih Dekat ke Semua Orang
- Samsung Rilis Galaxy A06 5G Edisi Free Fire, Banyak Aksesori Bikin "Booyah"
- Apakah iPhone XR Masih Layak Beli di Tahun 2025? Begini Penjelasannya
- Apa Itu eSIM? Begini Perbedaannya dengan Kartu SIM Biasa
- Huawei Pastikan Ponsel Lipat Tiga Mate XT Ultimate Rilis di Indonesia