Analisis di Balik Pesatnya Realme hingga Kini Mengancam Xiaomi
- Realme, perusahaan spin-off dari Oppo yang dipimpin oleh mantan VP Oppo, Sky Li, adalah salah satu pendatang baru di dunia smartphone yang lekas menonjol.
Hanya dalam waktu setahun dari kuartal II-2018 hingga kuartal II-2019, Realme berhasil masuk 10 besar pabrikan ponsel pintar dunia, dengan pangsa pasar 1,3 persen persen, menurut data firma riset pasar Counterpoint Research.
Dalam periode tersebut, jumlah pengapalan smartphone Realme naik drastis, yakni 848 persen, dari mulanya hanya sekitar 500.000 unit menjadi 4,7 juta unit.
Ada apa di balik kesuksesan Realme? Perusahaan yang baru berdiri independen -bukan lagi sub-brand Oppo -pada pertengahan 2018 itu dikenal sangat cepat dalam menelurkan model smartphone baru dan memasarkannya.
Realme kini menawarkan tak kurang dari 17 model smartphone yang dijual di 20 negara di seluruh dunia. Aneka ponsel tersebut mengisi berbagai rentang harga, mulai dari bawah hingga menengah.
Baca juga: Depak Asus, Realme Masuk 5 Besar Pabrikan Smartphone di Indonesia
"Salah satu filosofi utama kami adalah memberikan produk terbaik di kelasnya untuk tiap segmen harga," ujar kepala Realme India, Madhav Sheth, kepada Android Authority, sebagaimana dirangkum KompasTekno, Rabu (16/10/2019).
Dibantu Oppo
Menurut Shev, tim Realme memang sengaja agresif dalam menggelontorkan model baru di pasaran dengan waktu turn-around yang sangat singkat. Tiap ponsel anyar dibekali dengan fitur dan spesifikasi yang lebih mumpuni dibanding pendahulunya.
"Dari konsep hingga peluncuran (ponsel baru), saya kira waktunya sekitar 90 hingga 120 hari," kata Sheth.
Salah satu alasan Realme bisa terus membikin produk baru dengan cepat adalah posisinya yang menguntungkan sebagai spin-off Oppo, yang sama-sama bernaung di bawah perusahaan induk BBK Electronics.
Baca juga: Mengamati Pergeseran Pasar Smartphone Indonesia di 2019
Misalnya saja, antarmuka sitem operasi Color OS bikinan Oppo yang juga dipakai di ponsel-ponsel Realme, dengan sedikit penyesuaian.
Begitu pula dengan teknologi fast charging Super VOOC. Sheth pun mengakui hal ini.
"Kami (Realme dan Oppo) memang berbagi banyak sumber daya, termasuk dalam hal produksi, kontrol kualitas, dan lain-lain. Tapi kami juga punya tim sendiri untuk mengembangkan fitur yang diinginkan pengguna Realme," tuturnya.
Incar pasar online
Terkini Lainnya
- Cara Login Akun BPJS Ketenagakerjaan via Aplikasi JMO di HP Android dan iPhone
- Sony Mulai Jual Konsol PlayStation 5 Versi Refurbished, Hemat Rp 1 Jutaan
- Google Menang Gugatan di Uni Eropa, Batal Bayar Denda Rp 25 Triliun
- Cara Cek Aktivitas Login Akun Instagram biar Aman
- Mengenal Sehat Sutardja, Pionir di Balik Kesuksesan Marvell Technology
- Advan 360 Stylus Pro Resmi di Indonesia, Laptop Convertible Harga Rp 7 Juta
- HP Realme 13 Pro 5G dan 13 Pro Plus 5G Resmi di Indonesia, Harga Rp 6 Jutaan
- Cara Bikin Ikon Aplikasi iPhone di iOS 18 Jadi Menarik, Warna dan Ukurannya Bisa Diganti
- Pionir Semikonduktor Modern Sehat Sutardja Meninggal Dunia
- Bagaimana Cara Registrasi Kartu Telkomsel? Ini Dia Langkah-langkahnya
- Mirip TikTok Shop, YouTube Shopping Juga Bisa buat Jualan dan Belanja
- Bikin Video YouTube Shorts Sekarang Lebih Praktis, Dibantu AI
- Mau Dapat Cuan Lebih dari YouTube Shopping? Ini Syaratnya
- Microsoft Perbarui AI Copilot, Ada Fitur Kolaborasi Serupa Freeform
- iPhone 16 Enggak Selaku iPhone 15?