GoJek Beberkan Alasan Film Indonesia Sedikit Penonton

JAKARTA, - Dalam sesi peluncuran platform video streaming GoPlay, pihak GoJek membeberkan data penonton film lokal dan film asing yang tayang di bioskop.
Dari data itu, menurut CEO GoPlay, Edy Sulistyo, penikmat film bioskop di Indonesia disebut masih banyak yang menonton film asing sebagai asupan hiburan di bioskop, dibandingkan menonton film lokal. Lantas, apa alasannya?
"Sebetulnya masalah utama dari semua ini salah satunya disebabkan oleh jumlah layar (untuk film lokal) yang sangat minim," kata Edy di panggung peluncuran GoPlay di kantor Gojek di Jakarta, Kamis (26/9/2019).
"Kalau film-film lokal mendapatkan limited screen time ini, yang terjadi adalah para pencinta film nasional tidak dapat kesempatan untuk nonton film-film favorit mereka," imbuhnya.
Baca juga: GoJek Luncurkan GoPlay, Layanan Streaming Pesaing Netflix
Untuk itu, platform GoPlay, yang baru diluncurkan oleh GoJek, hadir untuk mewadahi film-film lokal yang memiliki jam tayang terbatas tadi.
Nah, terkait jumlah penonton itu sendiri, Edy memaparkan bahwa jumlah penonton film lokal sebenarnya meningkat dari tahun ke tahun. Angka peningkatannya berkisar di atas 36 persen per tahunnya, yang dihitung sejak 2016 hingga 2018.
Namun, komposisi antara film lokal dan film asing memang terlihat tidak seimbang, lantaran jumlah penonton film asing juga ikut meningkat hingga 64 persen di periode yang sama.

Jumlah ini menurut Edy jauh dari kata kondisi ideal, dengan komposisi seimbang atau rasio jumlah penonton film lokal lebih tinggi dari film asing, seperti yang terjadi di negara-negara Asia lain.
Baca juga: GoJek Klaim GoFood Jadi yang Terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara
"Kalo dibandingkan dengan negara-negara di sekitar, seperti China, Korea Selatan, ataupun Jepang, ternyata mereka itu memiliki komposisi atau rasio daripada film buatan mereka itu melebihi daripada film asing," tutur Edy.
Di tiga negara tadi, film-film buatan lokal masing-masing dilirik oleh 51 persen dari jumlah penonton bioskop di Korea Selatan, 55 persen jumlah penonton di Jepang, dan 62 persen jumlah penonton bioskop di China.
Untuk diketahui, berdasarkan data dari Pusbang Film Indonesia yang dirilis tahun 2019 yang kemudian diumbar GoJek, diketahui bahwa per tahun 2018 ada sekitar 129,5 juta penonton film bioskop.
Sebanyak 64 persen di antaranya (82,9 juta) menonton film asing, sementara 36 persen lainnya (46,6 juta) lebih tertarik untuk menonton film lokal.
Terkini Lainnya
- Cara Mengaktifkan Kembali M-Banking BCA Terblokir tanpa Harus ke Bank
- 7 Game PS5 Menarik di Sony State of Play 2025, Ada Game Mirip GTA V
- Samsung Pinjamkan 160 Unit Galaxy S25 Series di Acara Galaxy Festival 2025
- 15 Masalah yang Sering Ditemui Pengguna HP Android
- Samsung Gelar Galaxy Festival 2025, Unjuk Kebolehan Galaxy S25 Series lewat Konser dan Pameran
- Apa Beda Login dan Sign Up di Media Sosial? Ini Penjelasannya
- Kenapa Kursor Laptop Tidak Bergerak? Begini Penyebab dan Cara Mengatasinya
- Oppo A3i Plus Resmi, HP Rp 3 Jutaan dengan RAM 12 GB
- 2 Cara Melihat Password WiFi di MacBook dengan Mudah dan Praktis
- Xiaomi Umumkan Tanggal Rilis HP Baru, Flagship Xiaomi 15 Ultra?
- Wajib Dipakai, Fitur AI di Samsung Galaxy S25 Ultra Bikin Foto Konser Makin Bersih
- Ramai Konser Hari Ini, Begini Setting Samsung S24 dan S25 Ultra buat Rekam Linkin Park, Dewa 19, NCT 127
- WhatsApp Sebar Fitur Tema Chat, Indonesia Sudah Kebagian
- Ini Mesin "Telepati" Buatan Meta, Bisa Terjemahkan Isi Pikiran Jadi Teks
- Begini Efek Keseringan Pakai AI pada Kemampuan Berpikir Manusia