Algoritma Diubah, Aplikasi Apple Bakal Jarang Muncul di App Store

- Aplikasi bikinan Apple sering muncul di App Store untuk perangkat iOS. Ke depan, software dari sang pabrikan mungkin bakal lebih jarang nongol di toko aplikasinya sendiri tersebut.
Ini karena Apple dengan sengaja telah mengubah algoritma cara kerja App Store supaya lebih banyak menampilkan aplikasi bikinan pihak ketiga.
Adapun perubahan algoritma yang diterapkan oleh Apple mencakup penghapusan sistem yang mencatat peringkat aplikasi berdasarkan intensitas hasil pencarian dan jumlah klik.
Baca juga: Akhirnya, iPhone Punya Fast Charger Juga
Menurut pihak Apple, intensitas sebuah aplikasi muncul dalam hasil pencarian sendiri berpengaruh kepada peringkat aplikasi tersebut di App Store lantaran algoritma toko aplikasi ini melihat aplikasi yang paling banyak dicari dan diklik.
Selain itu, Apple juga menghapus fitur "grouping" di dalam algoritma App Store. Seperti namanya, fitur grouping ini mengelompokkan sejumlah aplikasi yang berasal dari pengembang yang sama.
Ketika pengguna memasukkan kata kunci "music", misalnya, maka mereka akan disodorkan dengan aplikasi Apple Music beserta sejumlah aplikasi lain dari Apple yang bisa jadi tidak berkaitan dengan kata kunci tadi, alih-alih aplikasi pihak ketiga yang memang relevan.
Hal itu tak akan terjadi lagi karena perubahan algoritma. Kendati begitu, fitur grouping ini masih aktif untuk para pengembang aplikasi pihak ketiga. Artinya, hanya aplikasi-aplikasi Apple saja yang terkena imbas penghapusan fitur grouping.
Dugaan monopoli
Kenapa pula Apple mau repot-repot mengubah App Store untuk melengserkan aplikasinya sendiri? Ada dugaan sebabnya berkaitan dengan tudingan monopoli yang dilontarkan terharap sang pembuat iPhone itu.
Dengan sering muncul di urutan teratas hasil pencarian, aplikasi Apple secara otomatis jadi lebih sering dilihat dibandingkan aplikasi bikinan developer pihak ketiga.
Sebab, pengguna App Store harus menggulirkan layar mereka untuk sekadar melihat deretan aplikasi bikinan pihak lain.
Baca juga: Ini Harga dan Spesifikasi iPhone 11, iPhone 11 Pro, Serta iPhone 11 Pro Max
Dengan sendirinya hal ini menyebabkan ketidakadilan antara aplikasi buatan Apple dan pengembang third party yang jadi sulit bersaing. Keadaan macam demikian bisa membuat developer iOS jadi jengah.
Spotify, misalnya, pada Maret lalu menggugat Apple karena merasa dicurangi di App Store, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari The New York Times, Rabu (11/9/2019).
Terlebih, dalam kasus Spotify, perusahaan itu merupakan kompetitor langsung dari layanan streaming lagu Apple Music besutan Apple, sehingga dugaan adanya kecurangan makin menguat.
Boleh jadi Apple memang sengaja mengubah algoritma App Store untuk meredam dugaan monopoli di atas. Atau, bisa pula perusahaan itu hanya ingin bertindak lebih adil saja.
Terkini Lainnya
- Acer Comeback ke Pasar Smartphone, Rilis HP Android Super ZX dan Super ZX Pro
- 3 Cara Cek HP Support E-SIM di Android dan iPhone dengan Mudah
- Segini Mahalnya Harga iPhone Jika Dibuat di Amerika
- Ini Harga iPhone 11, 11 Pro, dan iPhone 11 Pro Max Bekas Terbaru, Mulai Rp 5 Jutaan
- Daftar Operator Seluler yang Menyediakan eSIM di Indonesia
- 5 Fungsi LAN dalam Jaringan Komputer Perlu Diketahui
- Nothing CMF Buds 2 Diam-diam Muncul di Situs Resmi, TWS Murah dengan ANC
- Spesifikasi Laptop untuk Tes Rekrutmen Bersama BUMN 2025, Penting Diperhatikan
- OpenAI Siapkan Media Sosial Mirip X, Berbasis ChatGPT
- Sidang Antimonopoli Meta: Mark Zuckerberg Bisa Dipaksa Jual Instagram dan WhatsApp
- Telkomsel Rilis Paket Bundling iPhone 16, Rp 50.000 Kuota 58 GB
- Daftar HP yang Mendukung eSIM di Indonesia
- Membawa Inovasi AI Lebih Dekat ke Semua Orang
- Samsung Rilis Galaxy A06 5G Edisi Free Fire, Banyak Aksesori Bikin "Booyah"
- Apakah iPhone XR Masih Layak Beli di Tahun 2025? Begini Penjelasannya